Apakah Luka yang Terbuka Boleh Kena Air?

Air menyebabkan kulit membengkak yang dapat menghambat proses penyembuhan luka. Selain itu, mungkin ada bakteri yang terkontaminasi atau agen bakteri lain di dalam air sehingga luka bisa terinfeksi.
Dipublish tanggal: Agu 25, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 22, 2020 Waktu baca: 3 menit
Apakah Luka yang Terbuka Boleh Kena Air?

Luka terbuka pada kulit membutuhkan proses perawatan luka yang cepat dan adekuat untuk mengoptimalkan proses penyembuhan luka. Sering kali ada berbagai pantangan yang perlu kita lakukan untuk mempercepat proses penyembuhan luka seperti menghindari luka terkena air. 

Namun apa sebenarnya hubungan antara luka yang terkena air dengan proses penyembuhan luka? Untuk lebih jelasnya, mari disimak artikel yang satu ini.

Berbagai jenis luka terbuka

Kebanyakan dari kita mendapatkan luka pada kulit akibat kecelakaan. Tetapi bahkan sayatan bedah yang bersih pun dapat menyebabkan timbulnya luka. Begitu juga tempat-tempat masuknya tabung atau kateter masuk ke dalam tubuh. 

Kulit adalah organ terbesar di tubuh kita dan berfungsi untuk melindungi tubuh dari kuman (bakteri, jamur, dan virus) yang hidup di permukaannya. 

Jadi, apa pun yang merusak kulit adalah luka karena ketika kulit rusak, ada risiko kuman masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi.

Semakin dalam, semakin besar, atau semakin kotor luka, maka perawatan yang dibutuhkan akan semakin sulit. Itulah sebabnya tim dokter dan perawat perawatan luka terlatih khusus bekerja bersama untuk memantau dan mengobati beberapa jenis luka serius.

Tenaga ahli medis mengevaluasi dan mengobati luka berdasarkan risiko infeksi:

  • Luka "bersih" - luka yang tidak terkontaminasi bakteri - memiliki risiko infeksi terendah, membuatnya lebih mudah dirawat. Contoh dari luka bersih adalah luka bekas sayatan bedah yang dibuat oleh ahli bedah pada lutut seseorang selama operasi perbaikan ligamen pada lutut. Luka jenis ini disebut dengan luka bersih karena sebelum proses operasi, area lutut yang akan dibedah akan dibersihkan dengan larutan antibakteri sebelum operasi, sehingga jenis luka ini merupakan luka risiko infeksi yang rendah.
  • Luka kotor atau terinfeksi, seperti abses, goresan, luka dalam, atau luka tembak, adalah cerita yang berbeda. Mereka membutuhkan perawatan dan pemantauan khusus untuk mencegah terjadinya infeksi.

Kadang-kadang luka bersih juga berisiko terkena infeksi, jika luka bersih berada di area yang memiliki lebih banyak bakteri, seperti saluran kemih, sistem pencernaan, atau sistem pernapasan, cairan dan kontaminan lainnya dapat masuk ke dalam luka dan menyebabkan infeksi. 

Kotoran atau benda asing di dalam luka juga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi.

Penanganan luka terbuka yang baik dan benar

Luka terbuka harus ditutupi agar tidak terekspos langsung dengan dunia luar. Sebelum menutupi luka dengan plester, kulit harus dibersihkan dengan benar. 

Pembersihan luka tidak boleh diabaikan untuk menghindari agen infeksi potensial seperti bakteri menginfeksi luka dan menyebabkan komplikasi lebih lanjut. 

Desinfeksi luka dan kulit di sekitarnya adalah tindakan yang perlu dilakukan untuk mengoptimalkan proses penyembuhan luka. Untuk meningkatkan proses penyembuhan luka secara optimal, disarankan untuk menutup luka dengan plester. 

Namun sebelum memasang plester, ada satu hal yang perlu diperhatikan yaitu memastikan permukaan luka cukup “kering”.

Penggunaan plester dianjurkan untuk luka yang tidak terlalu besar atau dalam. Jika luka besar atau menganga, misalnya luka tusuk, tindakan khusus oleh dokter mungkin perlu dilakukan untuk mendapatkan perawatan yang adekuat. 

Jika Anda ragu tindakan perlindungan luka apa yang tepat, segera konsultasikan dengan dokter.

Alasan luka terbuka tidak boleh terkena air

Selain perawatan luka awal, tindakan tambahan yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan proses penyembuhan luka adalah melindungi luka yang berukuran kecil maupun besar dari air. 

Air menyebabkan kulit membengkak yang dapat menghambat proses penyembuhan luka. Selain itu, mungkin ada bakteri yang terkontaminasi atau agen bakteri lain di dalam air sehingga luka bisa terinfeksi. 

Untuk mencegah infeksi luka, biasanya disarankan untuk menghindari kontak dengan air selama proses penyembuhan luka. 

Baik air laut yang asin maupun air yang mengandung klor di dalam kolam renang, keduanya dapat menghambat proses penyembuhan luka. Air dapat mengiritasi kulit yang, pada gilirannya, dapat mengganggu proses penyembuhan luka. 

Jika Anda memiliki luka berukuran besar, Anda mungkin perlu mengambil tindakan khusus untuk mencegah terjadinya kontaminasi air pada luka. Namun, jika Anda tidak ingin melewatkan mandi, Anda perlu memastikan bahwa tidak ada air yang menyentuh luka.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Wound Home Skills Kit: Surgical Wounds. American College of Surgeons. (Accessed via: https://www.facs.org/~/media/files/education/patient%20ed/wound_surgical.ashx)
Wound Home Skills Kit: Lacerations and Abrasions. American College of Surgeons. (Accessed via: https://www.facs.org/~/media/files/education/patient%20ed/wound_lacerations.ashx)
Pictures of the Wound Healing Process. WebMD. (Accessed via: https://www.webmd.com/first-aid/ss/slideshow-how-does-your-wound-heal)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app