Antibiotik Manakah Yang Mengobati Infeksi Gigi?

Dipublish tanggal: Agu 31, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 30, 2020 Waktu baca: 2 menit
Antibiotik Manakah Yang Mengobati Infeksi Gigi?

Infeksi gigi, kadang-kadang disebut gigi abses, menyebabkan kantong nanah terbentuk di mulut Anda karena infeksi bakteri. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh:

  • kerusakan gigi
  • cedera
  • pekerjaan gigi sebelumnya

Infeksi gigi dapat menyebabkan:

Jika tidak diobati, infeksi gigi juga dapat menyebar ke daerah terdekat, termasuk otak Anda. Jika Anda memiliki infeksi gigi, kunjungi dokter gigi sesegera mungkin untuk mencegah infeksi menyebar. 

Anda harus berhati-hati dengan infeksi di kepala Anda, terutama di mulut Anda karena berdekatan dengan otak. Dokter gigi dapat meresepkan obat antibiotik untuk membantu membunuh bakteri penyebab infeksi gigi Anda.

Mari simak artikel berikut untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis antibiotik yang dapat digunakan untuk mengobati infeksi gigi dan pilihan lainnya untuk menghilangkan rasa sakit.

Antibiotik mana yang paling cocok untuk infeksi gigi?

Tidak semua infeksi gigi memerlukan antibiotik. Dalam beberapa kasus, dokter gigi Anda mungkin dapat mengeringkan abses, atau melakukan prosedur saluran akar atau pencabutan gigi yang terinfeksi.

Antibiotik umumnya digunakan ketika:

  • infeksi Anda parah
  • infeksi Anda telah menyebar
  • Anda memiliki sistem kekebalan yang melemah

Jenis antibiotik yang Anda butuhkan tergantung pada jenis bakteri penyebab infeksi. Kelas antibiotik yang berbeda memiliki cara yang berbeda untuk menyerang bakteri. 

Dokter gigi Anda akan memilih jenis antibiotik yang dapat secara efektif menghilangkan infeksi Anda.

Antibiotik golongan penicillin, seperti penicillin dan amoxicillin, paling umum digunakan untuk membantu mengobati infeksi gigi.

Antibiotik yang disebut metronidazole dapat diberikan untuk beberapa jenis infeksi bakteri. Kadang-kadang diresepkan dengan penisilin untuk mengatasi berbagai jenis bakteri.

Sementara antibiotik penisilin umum digunakan untuk infeksi gigi, banyak orang alergi terhadap jenis antibiotik ini. Pastikan untuk memberi tahu dokter gigi Anda tentang reaksi alergi yang pernah Anda alami sebelumnya terhadap obat-obatan.

Jika Anda alergi terhadap penisilin, dokter gigi Anda mungkin menggunakan antibiotik yang berbeda, seperti klindamisin atau eritromisin.

Berapa dosis yang harus dikonsumsi dan berapa lama?

Jika Anda memiliki infeksi gigi yang memerlukan antibiotik, Anda harus meminumnya selama sekitar satu minggu. Bergantung pada jenis antibiotiknya, Anda harus minum dosis dua hingga empat kali sehari.

Anda harus menerima instruksi dari dokter atau apotek mengenai cara mengonsumsi antibiotik dengan benar. Selalu habiskan seluruh antibiotik yang diresepkan oleh dokter gigi Anda, bahkan jika gejala nya telah membaik. 

Jika Anda tidak menghabiskan seluruh antibiotik tersebut, maka beberapa bakteri dapat bertahan hidup, membuatnya lebih sulit untuk mengobati infeksi.

Apakah ada pengobatan lainnya?

Anda harus selalu mengunjungi dokter gigi jika mengalami infeksi gigi. Gigi sangatlah dekat dengan otak dan infeksi gigi dapat dengan cepat menyebar ke daerah dan organ terdekat.

Antibiotik tidak tersedia tanpa resep, tetapi ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan di rumah untuk menangani gejala awal, termasuk:

  • konsumsi obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau acetaminophen
  • bilas mulut Anda dengan air garam hangat
  • menghindari makanan panas atau dingin
  • mencoba mengunyah makanan dengan sisi lain dari yang sakit
  • menyikat dengan sikat gigi lembut

12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Siqueira Jr JF, et al. (2013). Microbiology and treatment of acute apical abscesses. DOI: (https://doi.org/10.1128/CMR.00082-12)
Sanders JL, et al. (2018). Abscess, dental. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493149/#article-20350.s1)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app