Anorexia - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 12, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Apr 29, 2019 Waktu baca: 3 menit

Anoreksia (Anorexia Nervosa) adalah gangguan psikologis yang memiliki karakteristik berupa penurunan berat badan yang amat drastis dimana seseorang mengalami ketakutan apabila berat badannyagt;dapat meningkat. 

Mereka yang terkena Anoreksia biasa memiliki pemasalahan pribadi seperti stres dan emosional yang tidak terkendali dan mengaitkan kondisi tersebut dengan rasa takut akan terlihat gemuk. Penampilan pada seseorang dengan anoreksia memiliki ciri postur tubuh yang khas dan sangat jelas.

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

Penyebab penyakit Anoreksia

Anoreksia secara psikologis disebabkan pengaruh faktor emosional dan fisik. Sesuai dasar ilmu psikologi, seseorang dengan anoreksia akan merasa terganggu dengan penampilannya sendiri. 

Mereka akan terus merasa ingin menurunkan berat badan walau dalam kenyataan kondisi tubuh telah berada sangat jauh dibawa rata-rata indeks masa tubuh sehingga dinilai sebagai underweight.  

Wanita muda  lebih sering mengidap penyakit ini. Wanita cenderung memperhatikan postur tubuh untuk menjaga kelangsingan, sayangnya cara yang dilakukan tidak cukup sesuai untuk diterapkan.  

Kurangnya asupan makanan pada penderita Anoreksia berdampak pada kondisi kesehatan. Penderita Anoreksia akan kekurangan nutrisi seperti vitamin, mineral, protein, lemak, dan karbohidrat karena tidak adanya minat untuk mengonsumsi makanan. 

Alhasil lemak tubuh semakin berkurang dan massa otot kian menurut membuat tubuh menjadi lemah. Konsumsi makanan yang kurang juga membuat daya tahan tubuh ikut berkurang karena tubuh tidak dapat membuat sistem imun sehingga mudah sekali tersering penyakit. 

Gejala pada penyakit Anoreksia

Kebiasaan untuk menurunkan berat badan yang berlebihan sangat berdampak bagi kesehatan. Sering sekali kondisi ini menimbulkan gejala yang secara kasat mata dapat terlihat. Gejala yang ditimbulkan pada penyakit Anoreksia dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu gejala emosional (behavior) dan gejala fisik.

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

Gejala fisik yang muncul pada penderita Anoreksia antara lain:

  1. Kulit kering
  2. Sering merasa kedinginan
  3. Kelemahan otot
  4. Rambut yang mulai rontok
  5. Gangguan imunitas
  6. Sulit tidur nyenyak
  7. Sering merasa pusing
  8. Mudah jatuh pingsan
  9. Nyeri dan kram perut

Gejala emosional yang timbul pada pribadi penderita Anoreksia antara lain:

  1. Berat badan menurun drastis
  2. Selalu memilih-milih makanan
  3. Selalu melewatkan jam makan
  4. Menyangkal dirinya merasa lapar
  5. Gangguan menstruasi pada perempuan
  6. Melakukan aktivitas atau olahraga yang berlebihan
  7. Sering mengaca diri
  8. Mengosumsi bobat laksatif atau penahan rasa lapar 

Beberapa penyakit yang dapat menyertai kondisi Anoreksia yaitu

  1. Diare
    Gangguan pencernaan sering terjadi pada penderita anoreksia. Selain diare, kondisi lain yaitu gastritis dan konstipasi
  2. Anemia
    Asupan makanan yang kurang dapat menyebabkan kadar hemoglobin turun dan komposisi nutrisi tubuh berkurang sehingga menyebabkan anemia. Beberapa kasus anemia yang sering terjadi yaitu anemia defisiensi besi, vitamin B 12, asam folat)
  3. Gangguan menstruasi
    Perubahan hormon pada wanita mempengaruhi kondisi menstruasi, seperti terlambat haid atau pendarahan mens yang lebih lama.
  4. Osteoporosis
    Kurangnya asupan vitamin D dan kalsium menyebabkan penderita anoreksia memiliki resiko tinggi terkena osteoporosis.
  5. Gangguan karidovaskuler
    Penderita anoreksia memiliki resiko gangguan jantung akibat menurunnya kadar kalsium dan magnesium di dalam tubuh.
  6. Keguguran
    Penderita anorkesia pada masa kehamilan dapat beresiko menyebabkan keguguran akibat kurangnya nutrisi ibu bagi janin.

Terapi untuk Anoreksia

Dasar terapi anoreksi dapat diterapkan sesuai segi psikologis dan obat-obatan. Butuh peranan dokter untuk menangani kondisi ini. Secara psikologis, Cognitive behavioural Therapy dapat dilakukan untuk mengubah pikiran dan perilaku negatif ke positif untuk tujuan terapi. 

Dukungan keluarga dalam terapi ini berdampak besar dalam terapi tersebut. 

CBT cocok untuk mengobati gangguan makan, tidur, masalah pribadi, dan mengelola stres. Psikoterapi lain yang dapat dikerjakan yaitu focal psychodynamic therapy, interpersonal psychotherapy, dan family-based treatment.

Selain itu terapi psikologi juga dapat dikombinasikan dengan terapi obat-obatan. Obat-obatan antipsikotik dan antidepresan sering digunakan untuk mengurangi gejala dan mengembalikan kepribadian dan mood. 

Contoh obat yang diberikan adalah Selective Serotonin Reuptake Inhabitors (SSRI) dan olanzapine. Kondisi anoreksia yang berat perlu perlu ditangani di rumah sakit untuk menghindari komplikasi penyakit. 


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
William T. Hu, Joseph A. Murray, Melanie C. Greenaway. (2006, October). Cognitive impairment and celiac disease. JAMA Neurology. 2006;63(10):1440-1446 (http://jamanetwork.com/journals/jamaneurology/fullarticle/792544)
Transient global amnesia. (2016, October 31) (https://rarediseases.info.nih.gov/diseases/8172/transient-global-amnesia)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app