Anemia Hemolitik Autoimun - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 30, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Anemia hemolitik autoimun / Autoimmune Hemolytic anemia (AIHA) adalah kelainan sel darah merah dan kelainan sistem kekebalan tubuh yang langka. AIHA terjadi ketika tubuh memproduksi antibodi yang menghancurkan sel darah merah.

Biasanya, Sel darah merah memiliki masa hidup dalam tubuh selama 100 hingga 120 hari. Namun, pada kasus AIHA yang parah, sel-sel darah merah hanya dapat bertahan selama beberapa hari.

Pada anak-anak, AIHA adalah kondisi langka yang biasanya hanya bersifat sementara. Namun, pada orang dewasa, AIHA bisa menjadi kondisi jangka panjang yang sering mengalami kekambuhan. AIHA dapat berkembang dengan cepat atau seiring waktu.

Apa penyebab terjadinya Anemia Hemolitik Autoimun?

Ada tiga tipe sel darah yang dibuat di sumsum tulang:

Sel darah putih menghasilkan antibodi. Antibodi menempel pada sel darah merah dan menyebar ke seluruh tubuh, melawan kuman dan zat asing lainnya yang seharusnya tidak ada di sana.

Pada tubuh seseorang yang menderita AIHA, tubuh membuat antibodi yang menyerang sel-sel darah merah karena tubuh mendeteksi sel darah putih sebagai zat asing yang perlu dihancurkan. Ketika sel darah merah litik atau mati oleh sistem kekebalan tubuh orang itu sendiri, maka kondisi ini disebut sebagai anemia hemolitik anemia.

AIHA dapat dipicu oleh:

  • paparan racun atau bahan kimia tertentu, misalnya dalam pengobatan
  • komplikasi infeksi
  • menerima transfusi darah dengan golongan darah yang tidak cocok
  • golongan darah bayi yang belum lahir berbeda dari ibu mereka
  • beberapa jenis kanker

Berdasarkan jenis antibodi yang menyebabkannya, AIHA dibagi menjadi dua klasifikasi yaitu:

Hangat versus dingin

  • AIHA hangat

Disebut hemolisis hangat, AIHA jenis melibatkan antibodi IgG dan mengikat sel darah merah pada suhu 37 ° C, atau suhu tubuh normal. AIHA hangat terjadi pada 80–90% kasus.

  • AIHA dingin

Disebut hemolisis dingin. Pada tipe ini, autoantibodi IgM, atau aglutinin dingin, mengikat sel darah merah ketika darah terpapar pada suhu dingin, khususnya pada suhu 0 ° hingga 4 ° C. AIHA dingin terjadi pada 10-20% kasus.

AIHA primer atau sekunder

  • AIHA primer adalah ketika tidak ada tanda-tanda dari kondisi yang mendasarinya.
  • AIHA sekunder adalah ketika disebabkan oleh kondisi lain.

Gejala umum AIHA meliputi:

Apakah anemia hemolitik autoimun dapat dicegah?

Sementara penyebab utama anemia hemolitik autoimun disebabkan oleh kelainan autoimun yang belum diketahui metode pencegahannya, Anda dapat mengurangi faktor risiko menderita kondisi ini dengan cara :

  • memastikan Anda mendapatkan transfusi darah dengan golongan yang sesuai
  • Menghindari paparan racun yang dapat memicu terjadinya kondisi ini
  • Mendapatkan penanganan yang adekuat terkait infeksi untuk mencegah terjadinya komplikasi

Bagaimana penanganan anemia hemolitik autoimun?

Diagnosa

Sebelum memulai pengobatan, seorang dokter akan bertanya mengenai gejala dan melakukan pemeriksaan fisik. Kemudian dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan darah dan urin untuk membantu menegakkan diagnosis. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi :

  • Jumlah retikulosit untuk mengukur jumlah sel darah merah yang masih muda di tubuh Anda. Jumlah retikulosit yang tinggi berarti sumsum tulang Anda membuat lebih banyak sel untuk menggantikan sel yang telah dihancurkan oleh tubuh Anda.
  • Tes Coombs. Dokter Anda akan melakukan tes ini untuk melihat apakah tubuh Anda membuat antibodi terhadap sel darah merah.
  • Apusan tepi. Dokter Anda akan melihat sel darah merah Anda di bawah mikroskop untuk melihat bukti terjadinya kerusakan sel darah.
  • Tes kimia. Dokter Anda mungkin memesan tes untuk memeriksa tingkat bilirubin, suatu zat yang meningkat ketika sel-sel darah dihancurkan.

Pengobatan

Opsi pengobatan untuk AIHA tergantung pada sejumlah faktor. Jika AIHA menyebabkan gejala anemia ringan, maka tidak ada penanganan khusus yang diperlukan. Antara 70-80% orang yang menderita AIHA tidak memerlukan pengobatan.

Jika AIHA disebabkan oleh penyakit seperti kanker, infeksi, atau penggunaan beberapa obat untuk  mengobati kondisi makan penanggulangan penyebab yang mendasarinya perlu dilakukan.

Penggunaan obat-obatan

  • Pemberian obat kortikosteroid atau obat-obatan seperti kortison dapat dilakukan untuk melemahkan respon imun. kortikosteroid umumnya diberikan untuk orang-orang dengan AIHA primer.
  • Pemberian imunosupresan. Dalam kasus yang parah, dan jika obat kortikosteroid tidak bekerja, dokter dapat meresepkan obat lain yang menekan respon imun, yang dikenal sebagai terapi imunosupresif. Perawatan obat ini membantu menurunkan respons kekebalan tubuh. Obat-obatan membantu mencegah sistem kekebalan menyerang sumsum tulang.

Operasi

Jika perawatan menggunakan obat-obatan tidak efektif, dokter dapat merekomendasikan operasi. Limpa bertugas untuk menghancurkan sel-sel darah merah abnormal dari aliran darah. 

Melakukan operasi pengangkatan limpa dapat memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sel-sel darah merah, sehingga dapat membantu mencegah terjadinya anemia.

Transfusi darah

Jika gejalanya parah dan pilihan lain tidak efektif, seseorang yang mengalami anemia dengan kadar hemoglobin yang rendah, memerlukan transfusi darah.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2017). What is a Coombs Test? (https://www.webmd.com/a-to-z-guides/antibody-coombs-test)
Kahn, A., Nall, R. Healthline (2019). Hemolytic Anemia: What It Is and How to Treat It. (https://www.healthline.com/health/hemolytic-anemia)
Drugs (2019). Hemolytic Anemia. (https://medlineplus.gov/ency/article/000578.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app