Amylase: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mei 14, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 2 menit

Mengenai Amylase

  • Golongan: Resep dokter
  • Kemasan: tablet, kapsul
  • Kandungan: enzim pencernaan Amylase, lipase, protease

Manfaat Amylase

Amylase adalah enzim pencernaan yang terdapat di mulut dan usus untuk mencerna amilum di makanan menjadi glukosa.

Tablet Amylase ini dikonsumsi bila pankreas tidak bisa mengeluarkan enzim pencernaan ke usus untuk mencerna makanan.

Manfaat Amylase tergantung pada jumlah Amylase di suatu produk. Fungsinya bermacam-macam, antara lain untuk mengatasi gangguan pencernaan, sebagai suplemen makanan, atau untuk membantu proses terapi pada pasien yang telah menjalani operasi pankreas maupun usus.

Efek samping Amylase

Konsumsi Amylase ini bisa menyebabkan diare, sakit perut, kram perut, dan nausea. Bila efek samping ini terjadi, Anda harus mengonsultasikannya ke dokter atau apoteker Anda.

Bila dokter/apoteker tetap menganjurkan untuk mengonsumsinya, Anda harus memastikannya bahwa manfaat yang akan Anda peroleh harus lebih besar daripada efek samping yang terjadi. Namun, pasien yang mengonsumsi Amylase hampir tidak pernah mengalami efek samping yang berbahaya.

Segera pergi ke dokter bila terjadi efek samping yang parah seperti sakit punggung (joint), sakit saat buang air kecil, dan perut yang tidak nyaman.

Kemungkinan reaksi alergi terhadap Amylase juga ada, namun jarang terjadi. Tetapi, Anda tetap harus segera pergi ke dokter bila terjadi reaksi alergi  seperti kulit gatal / bengkak pada wajah, lidah, maupun tenggorokan, muncul ruam kemerahan, pusing, dan sesak napas.

Dosis Amylase

Dosis yang tepat bagi pasien tergantung dari kondisi kesehatan, respon terhadap obat, dan menu makanan.

Jangan memulai, memberhentikan, atau mengubah dosis konsumsi obat Amylase tanpa persetujuan dokter atau apoteker Anda.

Bila kondisi kesehatan Anda memburuk akibat konsumsi obat ini, sebaiknya Anda mengonsultasikannya ke dokter atau apoteker terdekat yang paham dengan kondisi Anda.

Apabila Anda mengalami kesulitan dalam menelan obat bentuk kapsul, maka Anda bisa membuka kapsulnya dan mencampur serbuk obatnya ke makanan atau minuman.

Untuk obat Amylase yang berbentuk tablet, sebaiknya diminum bersama dengan air atau dikunyah sebelum ditelan. Jangan menyimpan tablet terlalu lama di mulut karena bisa menyebabkan iritasi pada pipi dan gusi.

Interaksi Amylase

Amylase mungkin berinteraksi atau mengubah kerja obat atau tanaman herbal yang Anda konsumsi. Sebaiknya Anda memberikan daftar obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan mengonsultasikan dengan dokter apakah perlu mengonsumsi Amylase juga atau tidak.

Perhatian

Jangan menghirup obat ini terutama yang berbentuk serbuk karena bisa mengiritasi hidung dan menyebabkan asma.

Sebaiknya Anda mengonsultasikan kondisi Anda ke dokter bila Anda alergi terhadap protein babi atau yang lainnya, karena obat Amylase mungkin mengandung zat-zat inaktif yang bisa memicu reaksi alergi.

Sebaiknya pasien yang mengalami masalah dengan pankreas juga tidak mengonsumsi obat Amylase atau mengonsultasikannya terlebih dulu ke dokter, karena Amylase ini mungkin dapat memperburuk kondisi kesehatan pankreas Anda.

Pada wanita hamil, konsumsi obat Amylase hanya jika benar-benar dibutuhkan saja. Anda harus mengonsultasikan mengenai manfaat dan resiko konsumsi obat ini pada dokter.

Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa obat Amylase dapat masuk ke kelenjar susu / mamae, sehingga ibu menyusui sebaiknya mengonsultasikannya dulu ke dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

Jangan pernah mengonsumsi obat ini secara berlebihan. Apabila Anda lupa mengonsumsinya jangan pernah mengonsumsinya dengan dosis yang dikalikan 2.

Simpan obat Amylase dalam ruangan yang terlindungi dari cahaya dan udara lembap. Jangan membuang obat ini dalam toilet atau drainase. Setelah Amylase kadaluwarsa, sebaiknya langsung dibuang dan dihilangkan.


27 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tenner, et al. (2013). Management of acute pancreatitis. (http://gi.org/guideline/acute-pancreatitis/)
Nadhem, et al. (2017). Acute pancreatitis. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5471751/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app