Alprostadil: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 17, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 27, 2019 Waktu baca: 3 menit

Hubungan seksual adalah salah satu faktor keharmonisan keluarga. Namun seringkali seiring berjalannya usia, kebanyakan pasangan tidak dapat mendapatkan pengalaman seksual seperti masa muda. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan hal ini, salah satunya adalah disfungsi ereksi. Walaupun sesungguhnya disfungsi ereksi tidak hanya terjadi pada orang tua.

Disfungsi ereksi atau yang dikenal dengan impotensi adalah kondisi dimana seorang pria tidak bisa mempertahankan ereksi atau bahkan tidak bisa ereksi sama sekali saat ingin berhubungan seks. Salah satu pengobatan kondisi ini adalah dengan menggunakan Alprostadil.

Alprostadil adalah obat golongan prostaglandin E1 yang diindikasikan untuk mengobati disfungsi ereksi yang disebabkan oleh neurogenik, vaskulogenik, psikogenik, atau etiologi campuran.

Mengenai Alprostadil

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Suntik, supositoria transurethral

Kandungan:

Obat golongan prostaglandin E1

Apa itu Alprostadil? 

Alprostadil digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi (impotensi) dan untuk membantu mendiagnosis penyebab yang mendasari gangguan ini. Alprostadil juga digunakan untuk meningkatkan aliran darah pada bayi yang baru lahir dengan masalah jantung. Panduan pengobatan ini hanya membahas penggunaan pria dewasa alprostadil dalam gangguan ereksi.

Alprostadil bekerja dengan membuat pembuluh darah dan otot di penis menjadi rileks dan meningkatkan aliran darah ke penis sehingga menyebabkan ereksi. Alprostadil juga dapat digunakan untuk tujuan yang tidak tercantum dalam panduan pengobatan ini.

Berapa dosis pemberian obat Alprostadil?

Alprostadil tersedia dalam Suntikan, intravascular: 500 ug dalam 1 mL dan Supositoria, penile: 125 mcg, 250 mcg, 500 mcg, dan 1000 mcg

Untuk pengobatan disfungsi ereksi vaskulogenik psikogenik atau etiologi campuran: injeksi intrakavernosal, dosis awal 2,5 mcg, dosis kedua 5 mcg jika ada respons parsial kemudian dosis ditingkatkan menjadi 5-10 mcg; jika tidak ada respons pada dosis awal 2,5 mcg, maka dosis kedua ditingkatkan menjadi 7,5 mcg, dilanjutkan dengan dosis 5-10 mcg; jika tidak ada respons, harus diberikan dosis yang lebih tinggi dalam 1 jam; jika ada respons maka dosis selanjutnya tidak boleh diberikan sekurangnya selama 24 jam.             

Sedangkan untuk pengobatan disfungsi ereksi neurologik murni (spinal cord injury): dosis awal 1,25 mcg, dosis kedua 2,5 mcg, lalu ditingkatkan menjadi 5 mcg; jika tidak ada respons, harus diberikan dosis yang lebih tinggi dalam 1 jam; jika ada respons maka dosis selanjutnya diberikan setelah sekurangnya selama 24 jam.

Kekuatan dosis supositoria transurethral meliputi 125 mcg, 250 mcg, 500 mcg, dan 1000 mcg per supisotoria urethral. Pemberian dosis alprostadil membutuhkan bantuan mendasar dan pendidikan pasien oleh penyedia layanan kesehatan profesional. 

Pasien disarankan mulai dengan supositoria uretra 125 mcg atau 250 mcg dan menambah atau mengurangi dosis berdasarkan respon klinis. Dosis terendah yang penting untuk mempertahankan ereksi yang cocok untuk hubungan seks dan mencapai detumescence dalam 1 jam adalah optimal.

Efek samping apa yang mungkin timbul dari penggunaan Alprostadil?

Segera dapatkan bantuan medis, jika Anda memiliki tanda-tanda reaksi alergi seperti: gatal-gatal; sulit bernapas; pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan Anda. Berhenti menggunakan alprostadil dan hubungi dokter Anda segera jika Anda mengalami:

  • Perasaan pusing, seperti Anda mungkin pingsan;    
  • Pendarahan setelah suntikan;
  • Ereksi yang menyakitkan yang berlangsung 4 jam atau lebih lama;
  • Timbul nyeri atau nyeri yang memburuk di penis Anda; atau
  • Kemerahan, bengkak, nyeri tekan, benjolan, bentuk yang tidak biasa atau lengkung pada penis saat ereksi.

Efek samping lain yang lebih sering muncul termasuk:             

  • nyeri ringan pada penis, uretra, atau buah pelir;
  • kemerahan pada penis; atau
  • rasa terbakar di uretra Anda. 
  • pasangan seks Anda mungkin memiliki efek samping seperti rasa terbakar, gatal, atau iritasi pada area tubuh yang bersentuhan dengan penis Anda.

Ini bukan daftar lengkap dari efek samping dan gejala yang lain mungkin terjadi.

Interaksi Obat

Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:

Perhatian

Anda tidak boleh menggunakan alprostadil jika Anda menderita beberapa kondisi seperti:

Penggunaan obat ini harus disertai dengan resep dokter, karena menggunakan obat ini dapat menyebabkan interaksi dengan kondisi kesehatan Anda yang lain dan dapat beberapa obat-batan juga dapat menyebabkan interaksi jika dikonsumsi bersamaan dengan obat ini. 

Oleh karena itu konsultasikan semua masalah kesehatan dan obat yang sedang Anda konsumsi sebelum Anda menggunakan obat ini.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Alprostadil - Side Effects, Dosage, Interactions. Everyday Health. (https://www.everydayhealth.com/drugs/alprostadil)
Alprostadil Urogenital. MedlinePlus. (https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a695022.html)
Alprostadil Injection: Indications, Side Effects, Warnings. Drugs.com. (https://www.drugs.com/cdi/alprostadil-injection.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app