Gangguan Ereksi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jun 20, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 2 menit

Proses ereksi erat kaitannya dengan aliran darah. Organ yang menjadi kunci utama untuk memompa darah adalah jantung. Agar aliran darah dapat berjalan dengan baik dan optimal maka jantung harus dapat keadaan sehat. 

Jantung yang sehat juga menjadikan kemampuannya dalam memompa darah dapat berjalan dengan maksimal sehingga proses ereksi dapat berjalan dengan baik.

Adanya gangguan proses ereksi bisa disebabkan oleh memburuknya keadaan jantung. Hal ini bisa dipicu dengan rokok dan alkohol. Bila tidak segera ditangani, maka hal ini mampu menurunkan kinerja ereksi penis Anda. 

Selain dari jantung, organ testosteron juga merupakan salah satu organ krusial yang menentukan apakah ereksi dapat berjalan dengan baik. Sebagai informasi tambahan, berikut akan dijelaskan mengenai lima faktor yang menyebabkan kemampuan ereksi menjadi terganggu.

Mengkonsumsi Makanan Penutup

Makanan penutup umumnya berupa kue atau kudapan yang manis dan memiliki kandungan gula yang tinggi. Mengkonsumsinya dengan soda dapat menstimulasi kenaikan gula dalam darah dan juga melepaskan hormon insulin

Hal inilah yang akhirnya menyebabkan proses ereksi pada penis menjadi terganggu.

Tidur Bersama dengan Bayi

Dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh Northwestern University, menunjukkan bahwa tidur bersama dengan bayi terutama bagi bayi yang baru lahir dapat memicu gangguan pada proses ereksi. 

Hal ini dikarenakan aktivitas tidur dilakukan pada lingkungan dengan suara yang bising oleh tangisan bayi yang akhirnya dapat memicu penurunan hormon testosteron. Walaupun Anda terbangun atau tidak namun adanya suara bising ini tetap dapat memicu penurunan hormon testosteron.

Minuman Keras

Beberapa jenis minuman keras seperti hops yang ada di dalam bi hingga congener yang ada dalam wine memiliki sifat-sifat seperti pada hormon estrogen yang bisa menurunkan kadar hormon testosteron. 

Penurunan kadar hormon testosteron inilah yang akhirnya menyebabkan proses ereksi menjadi terganggu. Walaupun minuman keras mampu mengganggu ereksi, namun hal ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi dua gelas air putih. 

Dengan begitu kadar alkohol tinggi yang ada di dalam tubuh dapat dinetralkan dengan segera dan proses ereksi tidak terganggu lagi.

Mengkonsumsi Kedelai

Walaupun termasuk kedalam jenis kacang-kacangan yang memiliki kadar protein dalam jumlah yang tinggi dan dapat digunakan sebagai pengganti protein hewani. Namun kedelai memiliki sifat seperti hormon estrogen yang berfungsi sebagai hormon seks pada wanita.

Karena sifatnya yang seperti estrogen inilah yang menyebabkan pengkonsumsian kedelai dapat menurunkan hormon testosteron pada pria yang berakhir dengan terhambatnya proses ereksi. 

Namun dari hasil penelitian, mengkonsumsi kedelai dalam jumlah cukup tidak akan menurunkan libido. Proses ereksi akan terhambat jika konsumsi kedelai dilakukan dalam jumlah yang cukup besar.

Kurangnya Jam Tidur

Waktu tidur yang kurang juga dilansir menjadi salah satu penyebab terganggunya proses ereksi pada tubuh pria. Menurut University of Chicago, tidur yang cukup untuk memenuhi syarat kesehatan sekurang-kurangnya adalah 5 jam. 

Porsi tidur ini mampu meningkatkan kadar testosteron pada remaja pria hingga mencapai 10%. Oleh karena itu, tidur yang cukup perlu dilakukan agar proses ereksi tidak terhambat. Jumlah waktu ideal yang digunakan untuk tidur adalah sekitar 8 jam tiap malamnya.

Demikianlah beberapa informasi yang dapat diberikan terkait faktor-faktor yang dapat menghambat proses ereksi yang terjadi pada tubuh. Semoga dapat menjadi inspirasi dan juga manfaat bagi anda semua untuk selalu menjaga kesehatan agar proses ereksi dapat berjalan dengan baik.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Alana Biggers, MD, MPH, Erectile dysfunction (https://www.healthline.com/health/erectile-dysfunction).
Justin Choi, M.D., Erectile dysfunction (https://www.medicalnewstoday.com/articles/5702.php), 7 December 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app