Aconite: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mei 9, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 2 menit

Aconite (aconitum napellus) merupakan tanaman yang berhabitatkan di lereng bagian bawah pegunungan Himalaya, sepanjang Eropa sampai dengan Inggris. Tanaman ini menjadi terkenal karena sifat beracun yang dimilikinya.

Aconite dapat tumbuh sampai dengan ketinggian 3 kaki, dengan warna daun hijau tua serta bunga berwarna biru tua. Aconite juga dapat Anda kenal dengan namanya yang mungkin lebih terkenal, yaitu wolf’s bane.

Nama tersebut muncul atas dasar kekuatan racun yang dimiliki oleh tanaman ini dipercaya menurut mitos dapat mengusir serigala buas yang mengancam.

Berasal dari famili ranunculaceae, Aconite biasa dikonsumsi secara oral sebagai depresan jantung atau dioleskan ke bagian tubuh Anda sebagai counterirritant dari facial neuralgia, rematik, dan sciatica.

Manfaat pengkonsumsian Aconite

Mungkin Anda sudah mendapat gambaran mengenai seberapa mengerikannya sifat racun yang dimiliki oleh tanaman ini. Namun dibalik semua itu, masih ada manfaat yang dapat Anda raih dari penggunaan tanaman ini jika dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada.

Aconite yang Anda konsumsi secara oral, jika digunakan sesuai prosedus yang ada, dapat digunakan sebagai penyembuh :

  1. Rasa sakit
  2. Facial paralysis
  3. Arthritis
  4. Encok
  5. Pegal linu
  6. Kebas pada jari
  7. Gejala rematik
  8. Peripheral coldness
  9. Peradangan
  10. Pleurisy
  11. Pericarditis sicca
  12. Demam
  13. Penyakit kulit
  14. Alopecia areata

Dan jika diaplikasikan dibagian luar tubuh sebagai obat gosok maupun salep, Aconite dapat berfungsi sebagai :

  1. Disinfektan
  2. Penanganan luka
  3. Obat facial neuralgia
  4. Peringan inflamasi dan rasa sakit pada otot dan sendi
  5. Penanganan sciatica

Namun belum ada penelitian lebih lanjut mengenai seberapa efektif Aconite sebagai alternatif penyembuh bagi beberapa penyakit yang ada diatas.

Dosis penggunaan Aconite

Dosis yang dapat Anda gunakan sebagai petunjuk dalam menggunakan tanaman ini dapat berupa :

  1. Dalam bentuk larutan, 1 sampai dengan 5 tetes sebanyak 4 kali sehari untuk meredakan rasa sakit
  2. Dalam bentuk lotion, pengolesan pada area yang ingin di obati dapat dilakukan sebanyak 3 kali sehari

Perlu diingat lagi bahwa Aconite yang baru saja dipetik sangat amat beracun. Oleh karena itu pemrosesan yang benar harus tetap diperhatikan.

Tata cara penggunaan Aconite

Daun, batang, dan akar daro tamaman ini biasa dikeringkan terlebih dahulu sebelum diproses menjadi larutan maupun lotion yang siap anda gunakan.

Disarankan untuk tidak membuat produk yang menggunakan Aconite sebagai bahan dasar. Karena sifat beracunnya yang berbahaya.

Carilah professional jika Anda ingin memproses bagian dari tanaman ini menjadi bentuk pengobatan alternatif.

Efek samping dari pengkonsumsian Aconite

Melihat seberapa berbahayanya tanaman ini, perlu tingkat kewaspadaan yang tinggi ketika Anda ingin menggunakannya. Racun dari tanaman ini dapat mempengaruhi sistem syaraf dan jantung Anda. Tidak hanya itu reaksi yang ditimbulkanpun cukup cepat.

Berikut merupakan beberapa gejala yang dapat anda alami setelah pengkonsumsian Aconite :

  1. Rasa mual
  2. Muntah
  3. Keram pada otot
  4. Rasa pusing
  5. Kelumpuhan sistem pernafasan
  6. Hipotermia
  7. Ritme jantung yang tidak beraturan

Pengkonsumsian segala jenis tanaman ini tanpa pengawasan professional sangt amat tidak disarankan. Dari beberapa gejala diatas, dilanjutkan dengan kelumpuhan yang berujung kematian.

Perhatian dan peringatan

Semua jenis tanaman Aconite mengadung racun yang sangat berbahaya. Jangan pernah menggunakan obat-obatan yang mengandung Aconite tanpap pengawasan professional.

Racun dari tanaman ini mampu melumpuhkan sistem pernafasan, saraf, dan jantung anda. Menyembabkan kematian dengan cepat.

Acpnite yang dipergunakan melalui pengawasan professional dipercaya mampu memberi manfaat bagi Anda.

Hindari penggunaan pengkonsumsian produk Aconite kepada anak, ibu hamil, dan juga ibu yang sedang dalam tahap menyusui buah hatinya. Karena sifatnya yang sangat beracun. Semoga bermanfaat.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Singh, M. K., Vinod, M., Iyer, S. K., Khare, G., Sharwan, G., Larokar, Y. K. (2012). Aconite: A pharmacological update. International Journal of Research in Pharmaceutical Sciences, 3(2), 242-246. Retrieved from  (https://www.researchgate.net/publication/266593191_Aconite_A_pharmacological_update)
Oberbaum, M., Schreiber, R., Rosenthal, C., Itzchaki, M. (2003, January). Homeopathic treatment in emergency medicine: A case series. Homeopathy, 92(1), 44-47 (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12587994)
Chen, S. P. L., Ng, S. W., Poon, W. T., Lai, C. K., Ngan, T. M. S., Tse, M. L., ... Mak, T. W. L. (2012, December 18). Aconite poisoning over 5 years. Drug Safety 35(7), 575-587. Retrieved from  (http://link.springer.com/article/10.2165/11597470-000000000-00000#/page-1)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app