8 Benda Ini Tidak Boleh Kamu Pinjamkan Lagi

Dipublish tanggal: Sep 30, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Kalau kamu sering meminjamkan pakaian atau make up pada teman, tolong dipikirkan lagi. Ini dikarenakan bertukar benda dengan teman dapat beresiko menularkan penyakit yang mungkin tidak banyak yang tahu.

Beberapa penelitian menemukan sesuatu yang menarik bahwa beberapa tester atau contoh riasan yang tersedia di took-toko besar terbukti mengandung bakteri E.coli, Staphylococcus dan Streptococcus. Bakteri ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, ini umumnya berpindah tangan dari tangan orang yang tidak mencuci tangan setelah membuang air, dan langsung menyentuh sampel berikut.

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Daftar Barang yang Tidak Boleh Dipinjamkan

Kulit manusia tidak pernah terlepas dari adanya bakteri. Walaupun tidak berbahaya, bakteri tersebut tetap saja dapat menyebabkan infeksi. Tidak hanya dikulit, bakteri juga bisa menempel di pakaian yang kita pakai sehari-hari dan beberapa benda yang lain. 

Agar bakteri tidak tertular, disarankan agar tidak menyampaikan atau memakai barang di bawah ini secara bersama-sama: 

Pakaian

Pakaian yang tidak dicuci secara benar bisa menyebabkan banyak kuman dan bisa menyebar ke pakaian yang dicuci secara bersama-sama. Sangat penting mengganti pakaian setiap hari dan tidak dipinjamkan ke orang lain. Apalagi pakaian penting tertentu, contohnya pakaian dalam, baju olahraga, dan baju untuk memasak, serta wajib dicuci setelah dipakai.

Handuk

Jangan pernah menggunakan handuk secara bersama-sama. Usahakan handuk harus digunakan hanya satu orang, karena jika ditukar dapat meningkatkan risiko pertukaran kuman antara orang yang memakai handuk tersebut. Dan yang paling penting jika bepergian usahakan bawa handuk sendiri apalagi jika pergi berolaahraga untuk mencegah penularan kuman.

Sikat Gigi

Sikat gigi yang dipakai lebih dari satu orang sangat beresiko tinggi menularkan penyakit yang diakibatkan oleh infeksi bakteri maupun virus. Hepatitis C adalah salah satu penyakit yang terjadi akibat sikat gigi yang terkena darah yang mengandung virus hepatitis C. Bila saat menginap anda lupa membawa sikat gigi, ushakan untuk membeli yang baru saja daripada memakai sikat gigi orang lan.

Alat Cukur

Kulit yang mengelupas dan mengeluarkan darah adalah resiko umum yang sangat mungkin terjadi saat seseorang mencukur bulu, rambut, atau jenggot. Karena itu alat cukur sangat beresiko menularkan penyakit tertentu, contohnya hepatitis B dan hepatitis C, dan digunakan bergantian dengan yang lain.

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Gunting Kuku

Jika berjalan dalam kamar mandi tanpa menggunakan alas kaki sangat besar terkena jamur kuku. Karena itu berhati-hatilah dalam menggunakan gunting kuku apalagi setelah digunakan oleh orang yang lebih dulu terkena jamur. Jamur ini sangat cepat bertumbuh ditempat yang basah dan hangat.

Sisir

Anak-anak di sekitar usia 3-11 tahun sering mengalami gangguan pada kulit kepala seperti kurap pada kulit kepala dan kutu rambut. Kutu dan kurap ini sangat cepat menyebar dan menular melalui sisir yang sering digunakan. Tidak lupa helm dan topi yang digunakan lebih dari satu orang.

Earphone

Telinga juga sering mengalami infeksi yang disebabkan oleh penggunaan eraphone yang kurang bersih dan dipakai secara bergantian. Ini harus ditangani dengan tepat, agar infeksi ini dapat meluas dan menimbulkan sakit telinga, bahkan gangguan pendengaran.

Alat make-up

Konjungtivitas atau infeksi mata bisa menular dengan mudah karena menggunakan alat make-up yang digunakan secara bersama-sama. Kebiasaan yang seringkali tidak kita sadari bisa menularkan penyakit adalah menggunakan pelembap bibir (lipgloss) milik sahabat, dapat menambah risiko tertularnya penyakit herpes  labiaslis. 

Buat para pecinta make-up kamu disarankan untuk menghindari penggunaan contoh atau sampel make-up yang sering ditemui di toko contoh mascara dan lipstick pada bibir. Jika anda menggunakan jasa perias professional seharusnya ditanyakan dulu mereka menggunakan alat rias yang sekali pakai atau tidak, sering mencuci alat rias atau tidak.

Jika susah untuk Anda berbagi alat rias, usahakan untuk membersihkan dengn alkohol dan buang lapisan paling atas, misalnya lipstik yang digunakan orang lain untuk mengurangi risiko. Bagi raut mata, raut harus bersihkan dulu sebelum digunakan untuk mencegah penularan bakteri. 

Biasakan untuk menghindari menggunakan barang secara bersamaan palagi barang yang bersentuhan langsung dengan kulit dan mukosa (seperti mulut dan mata), serta sabun batangan dan gelas botol minum. Jika memang terlanjur digunakan, sebaiknya di cuci secara bersih dengan air hangat untuk membunuh kuman. 


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Are Bacterial Infections Contagious? How Long, Types, and Vs. Viral. Healthline. (Accessed via: https://www.healthline.com/health/are-bacterial-infections-contagious)
From banknotes to handrails: 10 objects that help spread coronavirus. The Guardian. (Accessed via: https://www.theguardian.com/world/shortcuts/2020/mar/03/from-banknotes-to-handrails-10-objects-that-help-spread-coronavirus)
10 Makeup Products You Shouldn’t Borrow – How Borrowed Beauty Products Can Spread Infections. Cosmopolitan.com. (Accessed via: https://www.cosmopolitan.com/style-beauty/beauty/news/a62605/beauty-products-makeup-not-borrow/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app