Apakah Bakteri Salmonella Menular?

Dipublish tanggal: Mei 20, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Apakah Bakteri Salmonella Menular?

Salmonella adalah jenis bakteri yang menyebar dengan memakan makanan yang terinfeksi bakteri tersebut. Infeksi Salmonella sangatlah menular dan dikenal dengan istilah salmonellosis. Seseorang, hewan, atau benda yang membawa bakteri Salmonella dapat terkena salmonellosis.

Gejala salmonellosis dapat berupa:

  • kehilangan nafsu makan
  • diare
  • kram perut
  • sakit kepala berat
  • panas dingin
  • demam
  • mual
  • muntah
  • darah pada tinja

Bagaimana bakteri salmonella ditularkan?

Bakteri Salmonella dapat menyebabkan infeksi melalui penularan fecal-oral. Hal ini terjadi ketika makanan, air, atau benda yang membawa bakteri dari kotoran, baik manusia atau hewan, bersentuhan dengan mulut. Mengonsumsi daging mentah atau setengah matang merupakan cara paling umum  terjangkit penyebaran Salmonella.

Sebuah penelitian memperkirakan bahwa 94 persen kasus salmonellosis berasal dari makanan, termasuk daging sapi, daging babi, daging ayam, ataupun ikan. Daging mentah dapat membawa bakteri feses yang ada pada hewan sebelum disembelih. Telur dari burung yang terkontaminasi juga dapat membawa bakteri Salmonella sehingga makan telur mentah dapat meningkatkan risiko infeksi Salmonella.

Tak hanya daging, buah dan sayuran yang tidak dicuci juga dapat membawa bakteri tinja. Bakteri dapat menginfeksi buah dan sayuran melalui pupuk atau air yang terkontaminasi. Bakteri juga dapat berasal dari limbah hewan yang dekat dengan tempat di mana buah atau sayur ditanam.

Beberapa hewan lain yang juga dapat membawa bakteri Salmonella, seperti:

  • kadal
  • kura-kura
  • iguana
  • bayi ayam
  • hamster
  • hewan peliharaan atau anjing liar
  • kucing liar

Bagaimana salmonellosis dapat menyebar dari orang ke orang?

Salmonellosis merupakan penyakit yang sangat menular. Penularan ini dapat disebarkan oleh seseorang yang telah terinfeksi meskipun mereka tidak menunjukkan gejala apapun atau meski telah menjalani perawatan medis menggunakan antibiotik.

Berbagi air liur atau kontak mulut ke mulut dengan seseorang yang membawa bakteri juga dapat menularkan bakteri tersebut. Berciuman dan aktivitas seksual yang membuat Anda terkena bakteri tinja, seperti seks anal dapat membuat seseorang rentan tertular bakteri juga. Berbagi barang atau peralatan yang membawa bakteri juga dapat meningkatkan risiko penularan, termasuk:

  • garpu atau sendok
  • sedotan
  • cangkir
  • botol air
  • pelembab bibir
  • lipstik
  • rokok
  • cerutu
  • pipa

Berapa lama salmonellosis menular?

Gejala salmonellosis biasanya berlangsung sekitar 4-7 hari tetapi seseorang masih dapat menularkan bakteri selama beberapa minggu setelah gejala memudar dan bahkan beberapa bulan kemudian.

Sebagian besar bakteri Salmonella hidup di permukaan kering hingga 4 jam sebelum tidak menular lagi, tetapi tingkat kelangsungan hidup Salmonella juga tergantung pada spesiesnya. Sebuah studi pernah menemukan bahwa Salmonella enteritidis dapat bertahan hidup selama 4 hari dalam jumlah yang cukup tinggi untuk tetap mengarah pada suatu penyakit.

Berapa lama seseorang akan terjangkit sakit karena Salmonella?

Tubuh biasanya membawa bakteri Salmonella selama 12 hingga 72 jam sebelum munculnya gejala. Beberapa bakteri mungkin tidak menyebabkan gejala selama berbulan-bulan tetapi setelah salmonellosis bertahan lama dalam tubuh, Anda akan mulai mengalami gejala-gejala yang terjadi secara mendadak.

Bagaimana pencegahan salmonellosis?

Cara terbaik untuk mencegah salmonellosis adalah dengan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan paparan bakteri Salmonella. Lakukan hal berikut untuk menjaga diri tertular bakteri salmonella dan membantu menghindari penularan salmonellosis kepada orang lain:

  • Jangan berbagi apapun dengan penderita salmonellosis, termasuk bersentuhan tangan dan mulut
  • Jangan mencium atau melakukan hubungan seks dengan orang yang telah terkontaminasi bakteri salmonella 
  • Cuci tangan Anda segera setelah memegang hewan seperti reptil, amfibi, ternak seperti sapi dan kuda, dan hewan liar dan hewan peliharaan lainnya
  • Bersihkan setiap permukaan yang bersentuhan dengan daging mentah atau makanan mentah lainnya yang dapat membawa bakteri
  • Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum dan sesudah menyentuh daging mentah atau buah-buahan dan sayuran yang tidak dicuci
  • Jangan minum cairan mentah, tidak dipasteurisasi, atau tidak mengandung garam, terutama susu dan air
  • Masak daging, telur, dan produk hewani lainnya secara menyeluruh untuk membunuh bakteri melalui panas
  • Dinginkan makanan segera setelah membeli atau menyiapkannya

Baca juga: 9 Langkah Mencuci Buah dan Sayur agar Bebas Pestisida


25 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
FDA releases draft risk profile on pathogens and filth in spices, takes steps to strengthen spice safety. U.S. Food and Drug Administration. http://www.fda.gov/Food/NewsEvents/ConstituentUpdates/ucm372995.htm.
FSIS releases comprehensive strategy to reduce salmonella. U.S. Department of Agriculture Food Safety and Inspection Service. http://www.fsis.usda.gov/wps/portal/fsis/topics/food-safety-education/get-answers/food-safety-fact-sheets/foodborne-illness-and-disease/salmonella/sap.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app