5 Langkah Jitu Menjaga Kebersihan Miss V Saat Haid

Ketika sedang haid, miss V lebih rentan terhadap serangan jamur, bakteri, serta parasit yang bisa membuat vagina terinfeksi. Untuk itu, Anda harus membersihkan vagina agar sehat dan wangi.
Dipublish tanggal: Jun 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
5 Langkah Jitu Menjaga Kebersihan Miss V Saat Haid

Dalam menjaga kebersihan, Anda harus memperhatikan cara yang benar. Sama halnya ketika menjaga kebersihan vagina. Anda harus paham bagaimana membersihkan area kewanitaan yang sangat penting tersebut, terlebih saat menstruasi.

Ketika sedang haid, miss V lebih rentan terhadap serangan jamur, bakteri, serta parasit yang bisa membuat vagina terinfeksi. Untuk itu, Anda harus membersihkan vagina agar sehat dan wangi. Lalu, bagaimana cara untuk membersihkan vagina tetap bersih dan wangi saat haid?

Tips menjaga vagina bersih saat menstruasi

Sebenarnya, vagina mempunyai kemampuan membersihkan area dalamnya sendiri melalui mekanisme pembersihan alami. Caranya adalah dengan mengeluarkan cairan seperti air liur. 

Cairan tersebut merupakan bahan alami yang memang berfungsi membersihkan vagina agar tetap bersih dan terhindar dari beragam bakteri penyebab infeksi.

Akan tetapi, jika Anda tidak membersihkan vagina dengan baik dan tepat, bukan tidak mungkin masih berpotensi menimbulkan efek iritasi. Anda tetap harus membersihkan vagina agar tetap bersih dan terhindar dari infeksi saluran kencing, vaginitis, serta infeksi kelamin lainnya.

Bahkan, dalam sebuah penelitian di Iran, disebutkan bahwa menjaga vagina bersih terlebih lebih rutin saat haid, merupakan suatu pencegahan kanker serviks yang efektif. Tindakan tepat ini akan menyelamatkan Anda dari kemungkinan terserang kanker serviks

Beberapa tips sederhana ini dapat membantu Anda.

1. Mengganti pembalut dengan rutin

Dalam rangka berupaya membersihkan vagina saat haid, Anda harus memilih cara yang tepat. Salah satu yang pasti adalah mengganti pembalut dengan rutin dan berkelanjutan setiap kali masa menstruasi. Anda harus mengganti pembalut setiap harinya dengan yang baru setiap 4-6 jam usai pemakaian.

Untuk menyesuaikannya, Anda bisa memperhatikan intensitas volume darah yang keluar. jika masih banyak darah yang keluar, maka bisa mengganti pembalut dalam waktu yang lebih singkat. 

Asalkan, jangan biarkan terlalu banyak darah yang tertampung dalam pembalut demi kesehatan vagina yang mengharuskan kebersihan dan kelancaran sirkulasi udara.

2. Membersihkan vagina dengan cara tepat

Banyak wanita yang masih menerapkan cara salah dalam membersihkan vagina dan area di sekitarnya. Sebagian besar dari mereka membasuh organ kewanitaan dari belakang ke depan. Hal ini bisa mengakibatkan perpindahan bakteri dari bagian belakang ke sekitar vagina. 

Untuk itu, mulailah dari sekarang untuk mengubah arah membersihkan vagina, yaitu dari depan ke belakang.

Basuhlah miss V dengan air yang mengalir dan jangan lupa untuk mengeringkan daerah miss V agar tidak lembab. Sebab, kelembaban yang berlebihan akan menimbulkan bakteri dan jamur penyebab infeksi.

3. Memilih pembersih tepat untuk vagina

Anda tidak dianjurkan menggunakan sembarang sabun untuk membersihkan vagina. Vagina adalah area sensitif yang cenderung asam, sehingga mudah mengalami iritasi jika dibersihkan menggunakan sabun mandi yang pH-nya bersifat basa. 

Miss V yang punya pH normal sekitar 3,8-4,5 tidak cocok bereaksi dengan sabun yang sangat basa karena akan meningkatkan pH.

Jika sudah ada perubahan pH menjadi lebih basa, maka timbullah keputihan berlebih. Hal ini harus dihindari karena bisa menjadi sarang kuman dan bakteri. Alangkah baiknya, gunakan pembersih vagina untuk membersihkan area luar vagina saja, bukan area dalam. 

Selain karena bisa mengubah pH, pemakaian sabun di area dalam bisa membunuh bakteri baik di dalam vagina.

4. Mencukur rambut kemaluan menjelang haid

Sebelum menstruasi, biasakanlah untuk mencukur rambut kemaluan agar jangan sampai terlalu panjang. Jika tidak, maka rambut kemaluan yang terlalu panjang tersebut bisa membuat darah haid menggumpal. Hal tersebut seringkali terlupakan. 

Darah yang menggumpal serta menempel pada rambut kemaluan akan jadi sarang kuman dan bakteri.

Untuk mencegahnya, Anda harus mencukur rambut kemaluan menjelang haid dengan benar. Akan tetapi, jangan lupa dalam mempersiapkan alat pencukurnya dengan baik. Berhati-hatilah saat menggunakan alat pencuku tersebut agar miss V tidak terluka.

5. Memakai celana dalam berbahan katun

Katun adalah bahan yang lembut dan menyerap keringat, sehingga sangat cocok sebagai bahan membuat celana dalam. Kebersihan miss V akan terjaga jika Anda mengenakan celana dalam dari bahan katun. 

Keringat di sekitar miss V dapat diserap oleh kain katun tersebut, sehingga tidak menimbulkan kelembaban berlebih dan tidak terlalu kering. Kuman dan bakteri tidak ada.

Berbagai cara di atas sangat tepat dilakukan untuk menjaga kebersihan area kewanitaan. Anda harus melakukannya agar kebersihan dan kesehatan vagina senantiasa terjaga, terlebih saat haid. Pastikan kelembabannya juga berada dalam batas normal.


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Keeping your vagina clean and healthy. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/live-well/sexual-health/keeping-your-vagina-clean-and-healthy/)
How to Keep Yourself Clean During Your Period. Verywell Health. (https://www.verywellhealth.com/stay-clean-during-your-period-2721979)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app