5 Fakta Tentang Masturbasi Pada Pria

Dipublish tanggal: Jul 13, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
5 Fakta Tentang Masturbasi Pada Pria

Masturbasi kerap dijadikan cara aman memuaskan diri sendiri tanpa harus berhubungan intim. Aktivitas seksual ini lebih sering dikaitkan dengan kaum pria, padahal wanita pun juga bisa melakukan masturbasi. Meski sering dianggap tabu, tidak ada salahnya untuk mengetahui berbagai fakta seputar masturbasi pada pria dan kaitannya dengan kesehatan berikut ini.

Ragam fakta seputar masturbasi pada pria

Masturbasi adalah aktivitas seksual yang dilakukan oleh pria tau wanita untuk memuaskan diri sendiri tanpa harus berhubungan kelamin. Hal ini dapat dilakukan dengan cara merangsang alat kelaminnya sendiri untuk mendapatkan kepuasan. 

Berdasarkan budaya-budaya tertentu, masturbasi memang masih dianggap tabu. Berikut ini berbagai fakta seputar masturbasi atau disebut juga onani pada pria. 

1. Lebih baik mana, masturbasi vs hubungan intim?

Hubungan seksual mempunyai pengaruh yang baik pada kesehatan pria, baik untuk tekanan darah maupun kesehatan jantung. Namun, sayangnya berbeda dengan masturbasi. 

Akan tetapi, hingga kini belum diketahui dengan jelas mengapa ejakulasi saat masturbasi mempunyai efek yang berbeda dengan ejakulasi saat berhubungan intim. Sebuah studi pada tahun 2015 menunjukkan bahwa masturbasi dapat menurunkan risiko kanker prostat. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut.

2. Onani, berbahayakah bagi kesehatan?

Masturbasi tetap memiliki risiko bagi kesehatan meskipun sedikit. Terlalu sering melakukan onani, apalagi jika dilakukan dengan kasar, dapat memicu iritasi pada kulit. Penis yang sedang ereksi, jika dibengkokkan akan berisiko patah. 

Jika masturbasi dilakukan dalam posisi tengkurap, maka penis bisa tertekan dan dapat menyebabkan penis cedera. Posisi masturbasi yang lebih aman adalah dengan telentang, duduk, atau berdiri.

Ketika melakukan masturbasi, hindari meremas batang penis saat sedang ejakulasi. Pasalnya, hal ini dapat memicu rusaknya saraf dan pembuluh darah di daerah penis, sehingga air mani dapat masuk secara paksa ke dalam kandung kemih.

Baca Selengkapnya: Cara Melakukan Onani Supaya Tetap Puas dan Aman Bagi Kesehatan

3. Seberapa sering masturbasi yang dianggap normal?

Pada dasarnya, tidak ada frekuensi masturbasi yang normal. Hal ini tergantung dari gaya hidup Anda sehari-hari.

Jika Anda melakukan beberapa kali masturbasi, tapi gaya hidup Anda juga sehat dan seperti biasa, maka hal ini bisa dibilang normal. Namun, bila Anda terlalu sering melakukan masturbasi sampai mengganggu kehidupan Anda dan pasangan, sebaiknya segera kurangi kebiasaan masturbasi sedikit demi sedikit untuk mencegah ketergantungan.

Meski terasa bergairah dan nikmat, terlalu sering melakukan onani bisa menyebabkan Anda malas melakukan hal lain yang bermanfaat. Bahkan, ada juga orang yang akhirnya lebih memilih melakukan masturbasi daripada berhubungan intim dengan pasangan karena telanjur kecanduan 'seks solo'.

Oleh karena itu, daripada melakukan masturbasi, sebaiknya isi waktu luang Anda dengan kegiatan lain yang bermanfaat. Misalnya berolahraga, jalan-jalan dengan keluarga, atau hobi lain yang dapat menunjang kehidupan yang lebih sehat dan bahagia.

Baca Juga: Batasan Masturbasi yang Sehat

4. Apakah masturbasi berarti kehidupan seksual kurang memuaskan?

Tentu saja tidak. Hampir semua pria pernah melakukan masturbasi, baik yang masih lajang ataupun yang sudah menikah, baik ketika hubungannya dengan pasangan sedang baik ataupun tidak. 

Kebanyakan pria melakukan onani tidak hanya untuk memuaskan hasrat seksual saja, akan tetapi juga untuk melepas stres ataupun menenangkan diri sebelum tidur. Kenapa bisa begitu?

Onani mampu meningkatkan produksi hormon dopamin pada otak, sehingga membuat seseorang merasa bahagia. Selain dopamin, hormon oksitosin juga dapat meningkat akibat onani. Hormon ini akan berdampak pada tingkah laku, membangun kepercayaan, dan ketenangan.

5. Manfaat masturbasi

Berikut ini beberapa manfaat masturbasi pada pria, diantaranya:

  • Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa masturbasi dapat mencegah risiko terjadinya kanker prostat.
  • Pelepasan hormon kortisol pada saat ejakulasi dapat meningkatkan sistem imun tubuh.
  • Masturbasi dapat menghilangkan stres, karena hormon endorfin yang dilepaskan akan meningkatkan semangat dan kepuasan tersendiri.
  • Masturbasi dapat melatih otot pinggul dan mencegah disfungsi ereksi dan inkontinensia. Terlebih pada pria yang sudah berusia tua, tonus otot pada area penis akan melemah secara alami sehingga masturbasi dapat membantu menguatkannya.

Meskipun demikian, melakukan onani tetap membutuhkan kesadaran agar tidak melakukannya secara berlebihan. Sebab kembali lagi, onani yang berlebihan akan menghilangkan manfaat masturbasi dan berubah menjadi berbahaya.

Baca Selengkapnya: Manfaat Masturbasi Bagi Kesehatan Tubuh


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Rider JR, et al. (2016). Ejaculation frequency and risk of prostate cancer: Updated results with an additional decade of follow-up. DOI: (https://doi.org/10.1016/j.eururo.2016.03.027)
Regnerus M, et al. (2017). Masturbation and partnered sex: Substitutes or complements? DOI: (https://doi.org/10.1007/s10508-017-0975-8)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Apakah Masturbasi Menyebabkan Rambut Rontok?
Apakah Masturbasi Menyebabkan Rambut Rontok?

Kerontokan rambut prematur terutama disebabkan oleh genetika, bukan masturbasi. Rata-rata, kebanyakan orang merontokkan 50 hingga 100 rambut sehari, saat menumbuhkan rambut baru. Ini adalah bagian dari siklus pertumbuhan rambut alami.

Buka di app