5 Fakta Mengejutkan Tentang Mie Instan, Air Rebusannya Tak Berbahaya!

Dipublish tanggal: Jul 13, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
5 Fakta Mengejutkan Tentang Mie Instan, Air Rebusannya Tak Berbahaya!

Anda mungkin salah satu penggemar mie instan. Selain rasanya enak, cara penyajiannya juga sangat mudah bahkan kerap menjadi makanan andalan di akhir bulan. Namun sayangnya, terlalu banyak makan mie instan tidaklah baik untuk kesehatan. Bagi Anda pecinta mie instan, sebaiknya simak dulu berbagai fakta mengejutkan sepuat mie instan berikut ini.

Fakta tentang mie instan

1. Mie instan tidak bisa menggantikan makanan utama

Satu atau dua bungkus mie instan dapat membuat Anda merasa kenyang. Akan tetapi, seberapa banyak mie instan yang Anda makan, tetap saja tidak bisa menggantikan makanan utama Anda. 

Makanan utama adalah makanan yang memiliki kandungan gizi yang seimbang, terdiri dari makanan pokok, sayur, protein nabati, dan protein hewani. Sementara mie instan tidak mengandung gizi lengkap yang dibutuhkan tubuh.

Oleh sebab itu, ada baiknya kurangi makan mie instan karena tidak bisa menggantikan makanan utama. Contoh menu makanan yang baik adalah makanan yang bervariasi dan terdiri dari berbagai jenis nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. 

Baca Juga: Apakah Makan Mie Instan Setiap Hari Berbahaya?

2. Mie instan di Indonesia sudah ditambahkan zat gizi lainnya

Banyak orang yang sangat menggemari mie instan, bahkan menjadikan mie instan sebagai produk pangan yang tepat untuk dilakukan fortifikasi. Fortifikasi adalah upaya untuk menambahkan satu atau lebih zat gizi ke dalam suatu produk pangan untuk mencegah kekurangan zat gizi di masyarakat.

Biasanya, zat gizi yang ditambahkan ke dalam produk pangan adalah zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh semua kalangan umur. Bisa juga berupa zat gizi yang sering menyebabkan kekurangan atau defisiensi di masyarakat. 

Hal ini dilakukan pada produksi mie instan di tanah air. Sejumlah produk mie instan di Indonesia sudah ditambahkan dengan zat besi, zinc, vitamin A dan beberapa mineral agar lebih bermanfaat bagi tubuh.

Meskipun demikian, Anda tetap saja tidak boleh sering-sering memakan mie instan. Pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan bervariasi dengan gizi seimbang, supaya asupan gizinya cukup dan berkualitas dalam tubuh. 

3. Mie instan mengandung tinggi natrium

Bagi Anda yang sedang menderita hipertensi, Anda tidak dianjurkan makan mie instan apalagi dalam jumlah yang banyak. Pasalnya, jumlah natrium yang terdapat dalam mie instan sangat tinggi.

Satu bungkus mie instan kira-kira mengandung sekitar 600-1500 mg natrium. Sedangkan batas asupan natrium yang aman adalah 1500 mg per hari.

Setelah Anda makan sebungkus mie instan sehari, maka Anda tidak boleh mengonsumsi makanan atau minuman kemasan. Hindari juga mengonsumsi makanan asin agar tidak memasok natrium terlalu banyak dalam tubuh.

Garam dapur dan makanan kemasan mengandung natrium yang jika jumlahnya bertambah maka akan berefek buruk pada kesehatan.

4. Sering makan mie instan picu sakit jantung

Sejumlah penelitian menyatakan bahwa seseorang yang terlalu sering memakan mie instan dapat mengalami penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan stroke. Didukung oleh penelitian terhadap 10 orang dewasa di Korea Selatan, konsumsi mie instan bahkan juga menjadi salah satu penyebab diabetes melitus.

Meski demikian, tidak masalah untuk mengonsumsi mie instan 1 atau 2 kali dalam sebulan. Hindari makan mie instan tiap minggu karena dapat memicu berbagai penyakit degeneratif.

5. Air rebusan mie instan tidak berbahaya

Selama ini, beredar kabar bahwa air rebusan mie instan berbahaya bagi kesehatan. Sebab katanya, air rebusan mie mengandung zat-zat racun yang menempel pada mie sehingga harus dihindari.

Fakatnya, air rebusan mie instan justru mengandung beberapa zat gizi yang sudah ditambahkan pada proses fortifikasi, seperti zat besi, zinc, hingga vitamin A. Berbagai zat gizi tersebut larut dalam air dan hilang dari mie instan.

Maka disimpulkan bahwa air rebusan mie instan aman untuk digunakan. Zat-zat gizi yang sudah terlarut ke dalam air rebusan tersebut akan terbuang sia-sia jika air rebusan tidak dipakai. 

Namun, sekali lagi, hal yang perlu diingat oleh pecinta mie instan adalah tidak boleh terlalu sering mengonsumsi mie instan. Mie instan bukanlah makanan utama. Perbanyaklah konsumsi jenis makanan lainnya yang mengandung nutrisi cukup, seperti nasi, lauk-pauk, buah dan sayur, serta daging.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Mie Instan? Ini Jawaban yang Benar


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Chung, Chin-Eun & Lee, Kyung Won & Cho, Mi Sook. (2010). Effect of Ramyen and Noodles Intake in Diet & Health Status of Koreans. Journal of the Korean Society of Food Culture. 25.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/264102242_Effect_of_Ramyen_and_Noodles_Intake_in_Diet_Health_Status_of_Koreans)
Kim, Y.-Y & Bae, Y.-J & Choi, M.-K. (2015). Sodium content and daily intake of instant noodle in Korean adolescents and adults. Trace Elements and Electrolytes. 32. 197-203. 10.5414/TEX01395.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/283100894_Sodium_content_and_daily_intake_of_instant_noodle_in_Korean_adolescents_and_adults)
Arora, Bindvi & Kamal, Shwet & Sharma, Ved. (2017). Nutritional and quality characteristics of instant noodles supplemented with oyster mushroom (P. ostreatus). Journal of Food Processing and Preservation. 10.1111/jfpp.13521.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/320639748_Nutritional_and_quality_characteristics_of_instant_noodles_supplemented_with_oyster_mushroom_P_ostreatus)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app