Apakah Makan Mie Instan Setiap Hari Berbahaya?

Dipublish tanggal: Apr 23, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Apakah Makan Mie Instan Setiap Hari Berbahaya?

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Mie instan mengandung MSG, natrium, dan kalori yang tinggi sehingga dianggap tidak begitu sehat untuk dikonsumsi berlebihan
  • Ibu hamil, anak-anak, penderita hipertensi dan autisme sebaiknya tidak mengonsumsi mie instan
  • Kurangnya kandungan nutrisi pada mie instan harus diimbangi dengan mengonsumsi asupan nutrisi penting lainnya
  • Ppenyakit kanker, penyakit jantung, dan stroke dikaitkan sebagai risiko kesehatan yang mungkin timbul dari kebiasaan makan mie instan

Siapa yang tidak suka makan mie instan? Hampir setiap orang pasti menyukai mie instan. Ditambah lagi saat ini mie instan memiliki berbagai macam varian rasa yang menggugah selera.

Mie instan seringkali menjadi pilihan yang paling banyak dikonsumsi ketika lapar menyerang dan menjadi popular terutama di kalangan mahasiswa yang tinggal sendiri. Alasannya karena mie instan praktis dibuat dan harganya murah.

Tetapi beberapa penelitian menyebutkan bahwa makan mie instan setiap hari secara terus menerus tidak baik bagi kesehatan. Meskipun membuat perut kenyang, tetapi mie instan tidak memiliki nutrisi yang lengkap bagi tubuh.

Apa saja kandungan yang terdapat di dalam mie instan?

Mie instan memiliki kandungan vitamin, mineral, ataupun protein di dalamnya tetapi jumlahnya sangat kecil. Sementara itu, mie instan memiliki kandungan karbohidrat yang besar, termasuk kandungan monosodium glutamate atau MSG yang berfungsi sebagai penyedap rasa. MSG yang berlebihan dapat menyebabkan disfungsi otak dan kerusakan berbagai organ tubuh dan menimbulkan beberapa penyakit, seperti Alzheimer dan Parkinson.

Tidak hanya itu, mie instan juga dianggap dapat menjadi penyebab timbulnya kanker karena mengandung zat lilin yang menjadi campuran bahan pembuatan mie instan sehingga tidak lengket ketika dimasak. Tetapi berdasarkan hasil penelitian, tidak terdapat zat lilin pada mie instan, sehingga hal ini tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

Apakah semua orang boleh makan mie instan?

Penderita maag, hipertensi, serta autisme tidak boleh makan mie instan karena kandungan natrium yang tinggi dalam mie instan dapat membuat lambung mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan sehingga berdampak terjadinya pengikisan dinding lambung serta menyebabkan rasa perih.

Sementara itu, bagi penderita hipertensi, natrium akan meningkatkan tekanan darah karena terjadi ketidakseimbangan antara natrium dan kalium yang ada di dalam darah dan jaringan tubuh. Mie instan juga memiliki kandungan gluten, substansi yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita autisme.

Mengapa setelah makan mie instan malah menimbulkan rasa lapar?

Sifat karbohidrat yang terdapat dalam mie instan berbeda dengan yang ada dalam nasi, karena sebagian karbohidrat yang ada dalam nasi dapat memberikan efek rasa kenyang yang lebih lama. Sedangkan, karbohidrat dalam mie instan hanya bersifat sementara sehingga menyebabkan efek rasa lapar timbul lebih cepat.

Mengapa mie instan berbahaya bagi tubuh?

Mie instan dapat dikategorikan sebagai makanan tinggi kalori namun rendah nutrisi. Karena karbohidrat, lemak, dan natrium (garam) merupakan kandungan yang paling banyak terdapat di dalam mie instan, tetapi jika hanya makan mie instan, tubuh menjadi kekurangan protein, kalsium, zat besi, vitamin A serta vitamin C yang seharusnya dimiliki tubuh.

Bagi ibu hamil, sebaiknya tidak makan mie instan terlalu sering karena dapat membahayakan bayi dalam kandungan, bahkan dapat menyebabkan keguguran. Kandungan natrium (garam) yang ada pada mie instan juga dapat menyebabkan ibu hamil terkena tekanan darah tinggi (hipertensi) dan menyebabkan terjadinya komplikasi kehamilan yang dapat membahayakan keselamatan ibu maupun bayi dalam kandungan.

Hal lain yang perlu diketahui mengenai mie instan

Proses pencernaan mie instan memerlukan waktu yang lama

Berdasarkan penelitian, mie instan tidak hancur dalam waktu 2 jam proses pencernaan dalam tubuh sehingga mie yang cenderung masih utuh tersebut memaksa saluran pencernaan untuk bekerja lebih keras dalam menghancurkannya.

Selain memaksa saluran pencernaan bekerja lebih keras, tubuh akan lebih mudah menyerap berbagai zat aditif yang terkandung di dalamnya dan berdampak pada penyerapan nutrisi makanan lain.

Mie instan dapat menimbulkan gangguan metabolisme

Makan mie instan apalagi dalam jumlah berlebih dan dalam jangka panjang sangat tidak disarankan karena dapat membahayakan tubuh dan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, di antaranya dapat menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, serta meningkatkan kadar gula darah dan kolesterol.

Jika ingin makan mie instan, disarankan hanya sesekali dan tidak menjadikan mie instan sebagai menu pengganti harian karena tubuh tetap membutuhkan asupan makanan yang kaya nutrisi sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi seimbang setiap hari.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Instant noodle consumption linked to heart risk in women. Harvard T.H. Chan School of Public Health. (https://www.hsph.harvard.edu/news/hsph-in-the-news/instant-noodle-consumption-linked-to-heart-risk-in-women/)
Is Your Ramen Ruining Your Health?. Keck Medicine of USC. (https://www.keckmedicine.org/is-your-ramen-ruining-your-health/)
Gulia, Neelam & Dhaka, Vandana & Khatkar, Bhupendar. (2014). Instant Noodles: Processing, Quality, and Nutritional Aspects. Critical reviews in food science and nutrition. 54. 1386-99. 10.1080/10408398.2011.638227. (https://www.researchgate.net/publication/260375690_Instant_Noodles_Processing_Quality_and_Nutritional_Aspects)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app