Ketahui Penyebab Kencing Berdarah Yang Anda Alami

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 18, 2019 Waktu baca: 4 menit
Ketahui Penyebab Kencing Berdarah Yang Anda Alami

Kencing berdarah berarti adanya darah di dalam air seni atau urin, sehingga air seni berwarna kemerahan. Seseorang yang mengalami kencing berdarah mungkin akan panik dan ketakutan apalagi bila baru pertama kali mengalami, dan timbul berbagai pertanyaan, apa sebenarnya yang sedang terjadi dan berbahaya atau tidak.

Kencing berdarah dapat dilihat langsung karena urin berwarna merah muda, merah, merah kecoklatan, atau berwarna seperti teh pekat. Kondisi ini disebut gross hematuria. Namun, terkadang darah dalam urin tidak terlihat dengan mata telanjang dan adanya sel darah merah hanya dapat dideteksi di bawah mikroskop. Kondisi ini tersebut disebut microscopic hematuria.

Kencing berdarah atau darah dalam urin, dalam ilmu medis dikenal dengan istilah hematuria. Hematuria dapat menjadi tanda kondisi medis yang serius, sehingga tidak boleh diabaikan. Perlu digaris bawahi bahwa kencing darah atau hematuria ini hanya sebuah tanda dan bukanlah penyakit yang dapat berdiri sendiri, sehingga perlu dicari tahu penyebabnya untuk memudahkan pengobatannya. Semua kasus hematuria harus dievaluasi oleh dokter. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan penyebab yang mendasarinya.

Penyebab Kencing Berdarah

Adanya darah dalam urin akan dipengaruhi oleh organ-organ saluran kemih (tractus urinarius) yang artinya darah dalam urin bisa berasal dari ginjal, ureter (tabung seperti selang menghubungkan ginjal dan kandung kemih), kandung kemih (tempat penyimpanan urin), dan uretra (saluran seperti tabung mulai dari kandung kemih ke luar tubuh). Beberapa kondisi penyebab hematuria diantaranya sebagai berikut:

Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih terjadi ketika ada bakteri yang memasuki tubuh melalui uretra (dari luar) dan mulai berkembang biak di kandung kemih. Gejala yang sering kali timbul yaitu berupa dorongan buang air kecil terus-menerus, rasa sakit dan panas saat kencing, sedikit dan terasa sakit, urin berbau tak sedap, nyeri pada daerah bawah pusar (nyeri suprapubic). Akibat peradangan yang terjadi, selain gejala di atas, ISK juga dapat menyebabkan kencing berdarah yaitu hematuria mikroskopis.

Infeksi Ginjal

Infeksi ginjal (pyelonefritis) atau radang ginjal, dapat terjadi ketika bakteri memasuki ginjal dari aliran darah atau naik dari ureter ke ginjal. Tanda dan gejalanya seringkali mirip dengan infeksi kandung kemih. Namun infeksi ginjal lebih mungkin menyebabkan demam dan nyeri pinggang (flank pain).

Batu Ginjal atau Batu Saluran Kemih

Batu yang terdapat dalam saluran kencing akan melukai saluran kencing yang dilewatinya. Apabila saluran yang dilewatinya itu sempit, maka dapat menyebabkan timbul rasa sakit yang luar biasa dan kencing berdarah yang dapat dideteksi secara langsung (gross) ataupun melalui pemeriksaan urin rutin yang menunjukkan adanya eritrosit dalam urin.  Apabila batu berada di saluran ureter, maka nyeri akan bersifat hilang timbul saat berkemih. 

Baca juga : Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Pembesaran Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat terletak tepat di bawah kandung kemih dan mengelilingi bagian atas uretra. Ketika kelenjar prostat membesar maka akan menekan uretra, dan membuat saluran uretra menyempit. Sehingga tanda dan gejala pembesaran prostat ini (Benign Prostatic Hyperplasia/ BPH) meliputi kesulitan buang air kecil, sebentar sebentar ingin kencing, kencingnya menetes, terasa tidak lampias dan juga dapat menyebabkan kencing berdarah baik terlihat atau pun tidak (mikroskopis). Di samping itu, infeksi pada prostat (prostatitis) serta kanker atau rumor prostat dapat menyebabkan tanda-tanda dan gejala yang sama.

Penyakit Ginjal

Perdarahan mikroskopis merupakan gejala umum glomerulonefritis atau terjadinya peradangan pada sistem penyaringan (glomerulus) di ginjal sehingga sel darah bisa lolos dan menyebabkan kencing berdarah. Glomerulonefritis dapat menjadi bagian dari penyakit sistemik, seperti diabetes, atau dapat berdiri sendiri. Glomerulonefritis ini dapat dipicu oleh infeksi virus atau radang, penyakit pembuluh darah (vaskulitis), dan masalah kekebalan tubuh. Hal ini juga berlaku pada penyakit gagal ginjal sebagai salah satu penyebab kencing berdarah lainnya.

Kelainan Bawaan

Anemia sel sabit atau kelainan hemoglobin sel darah merah dapat menjadi penyebab kencing berdarah, baik terlihat maupun tidak. Anemia hemolisis juga bisa menyebabkan kencing berdarah, di mana sel darah merah dipecah berlebihan dan dibuang melalui ginjal.

Cedera atau Trauma Ginjal dan Saluran Kemih

Adanya pukulan atau cedera lain pada ginjal karena kecelakaan atau olahraga dapat menyebabkan munculnya darah dalam urin.

Kanker atau Tumor

Kanker atau tumor pada kandung kemih, ginjal, atau prostat juga dapat menyebabkan hematuria.

Obat-Obatan

Obat yang dapat menyebabkan kencing berdarah termasuk aspirin, penicilin, heparin, dan siklofosfamid obat anti-kanker.

Olahraga Berat

Tidak jelas mengapa olahraga atau latihan dapat menyebabkan gross hematuria. Mungkin hal ini terjadi karena trauma pada kandung kemih, dehidrasi atau kerusakan sel darah merah yang terjadi ketika latihan yang berkelanjutan. Meskipun hampir setiap atlet dapat mengembangkan kencing berdarah setelah latihan yang intens, namun atlet lari yang paling seri kena.

Pengobatan Kencing Berdarah

Dokter akan mulai dengan menanyakan riwayat penyakit Anda dan apa yang mungkin menyebabkan munculnya darah dalam urin. Sesuai dengan gejala yang ada, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Kemudian akan diikuti pemeriksaan urin atau urinalisis, pemeriksaan fungsi ginjal seperti ureum kreatinin dan tes darah berupa darah lengkap atau asam urat bila dicurigai penyebabnya batu atau infeksi. Apabila tes tersebut belum cukup, mungkin perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti :

  • Rontgen abdomen dengan kontras (BOF)
  • Computed tomography (CT) scan
  • USG ginjal
  • Pyelogram intravena (IVP)
  • Cystoscopy. Dokter akan menggunakan sebuah tabung kecil yang dilengkapi kamera kecil melalui uretra dan kandung kemih. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengevaluasi kelainan pada kandung kemih.
  • Biopsi ginjal (pengambilan sampel jaringan)

Penting kiranya untuk memeriksakan diri ke dokter kapanpun Anda mengalami kencing berdarah, untuk identifikasi lebih lanjut mengenai penyebab serta pengobatan yang tepat.


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Wein AJ, et al., eds. Evaluation of the urologic patient: History, physical examination, and urinalysis. In: Campbell-Walsh Urology. 11th ed. Philadelphia, Pa.: Elsevier; 2016. https://www.clinicalkey.com.
Mercieri A. Exercise-induced hematuria. https://www.uptodate.com/contents/search.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Normalkah Jika Seseorang Memiliki Dua Aliran Kencing Saat Buang Air Kecil?
Normalkah Jika Seseorang Memiliki Dua Aliran Kencing Saat Buang Air Kecil?

Aliran urin bercabang yang sering atau persisten merupakan indikasi adanya masalah mendasar di uretra atau di kandung kemih. Penyebab umum kencing bercabang yang persisten adalah stenosis meatal, striktur uretra, dan pembesaran prostat. Kelainan kulup seperti phimosis atau kelainan pada anatomi stenosis meatal termasuk kutil kelamin pada meatus uretra juga dapat menyebabkan buang air kecil yang tidak teratur atau bercabang.

Buka di app