Obat Apotek Paling Ampuh untuk Atasi Radang Amandel (Tonsilitis)

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 6 menit
Obat Apotek Paling Ampuh untuk Atasi Radang Amandel (Tonsilitis)

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Amandel atau tonsil adalah sepasang kelenjar getah bening yang terletak pada tenggorokan tepatnya di samping agak belakang dan berfungsi melawan infeksi;
  • Ketika bagian amandel tersebut membengkak dan meradang, maka disebut dengan tonsilitis (radang amandel) yang menandakan adanya infeksi;
  • Gejala peradangan kelenjar amandel meliputi sakit tenggorokan, sulit menelan, demam, sakit kepala, gangguan pernapasan, dan terlihat bercak putih pada amandel;
  • Salah satu cara penanganan amandel adalah dengan memberikan obat amadel yang tersedia secara bebas ataupun dengan resep dokter;
  • Beberapa jenis obat yang berfungsi mengatasi gejala amandel, di antaranya bersifat analgetik-antipiretik, obat anti inflamasi steroid, serta obat antibiotik;
  • Penderita radang amandel juga harus beristirahat cukup, minum air putih lebih banyak, berkumur dengan air garam, hindari makanan pedas, gorengan, dan rokok;
  • Dapatkan obat amandel, mulut, dan tenggorokan dengan mudah secara online melalui HDMall *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

Greget rasanya melihat sang buah hati yang terkena radang amandel, tentu sebagai orang tua ingin segera mengobatinya. Tak jarang yang menginginkan cara cepat yaitu dengan menggunakan obat amandel yang banyak tersedia di apotek maupun dapat dibeli di HDMall. 

Untuk obat bebas Anda boleh langsung membelinya dan menggunakannya, tetapi harus teliti dengan memperhatikan aturan pakai. Untuk obat resep, hanya sebagai pengetahuan saja karena penggunaannya perlu rekomendasi dokter setelah memeriksa kondisi amandel. Berikut ini akan kami bahas satu persatu baik obat amandel bebas ataupun resep yang banyak tersedia di apotek.

Benarkah anak Anda membutuhkan obat amandel?

Inilah pertanyaan penting sebelum Anda memutuskan untuk memberikan obat amandel. Oleh sebab itu, kenalilah ciri-ciri dan gejala radang amandel yang biasanya berbarengan dengan radang tenggorokan (faringitis).

Amandel atau tonsil adalah sepasang kelenjar yang terletak pada tenggorokan tepatnya di samping agak belakang. Di dalamnya terdapat kelenjar getah bening yang berfungsi dalam membantu tubuh memerangi infeksi. Pembengkakan dan peradangan bagian ini disebut dengan tonsilitis (radang amandel) yang menandakan adanya infeksi baik pada amandel itu sendiri ataupun organ di sekitarnya.

Pembesaran kelenjar amandel yang meradang akan memberikan ciri-ciri dan gejala sebagai berikut:

  • Sakit tenggorokan terutama saat menelan air liur ataupun makanan;
  • Kesulitan menelan;
  • Demam;
  • Sakit kepala;
  • Jika pembengkakannya besar bisa mengganggu pernafasan, sering mendengkur ketika tidur;
  • Ketika diperiksa dengan membuka mulut dan melihatnya secara langsung dengan bantuan cahaya secukupnya akan terlihat amandel membesar, merah dan sering terdapat bercak putih pada permukaannya (detritus).

Tonsilitis bisa disebabkan oleh virus dan bakteri. Celakanya, keduanya memiliki tanda-tanda yang sangat mirip. Jika disebabkan oleh virus umumnya didahului dengan gejala flu, seperti hidung meler, bersin-bersin, mata berair, lalu timbul radang amandel. 

Sejatinya lumayan sulit untuk membedakan keduanya, sehingga memerlukan bantuan dokter, padahal obat amandel akan disesuaikan dengan penyebab. Jika disebabkan oleh bakteri, amandel membutuhkan antibiotik. Amandel yang disebabkan oleh virus tidak memerlukan antibiotik.

Jika anak Anda (atau mungkin Anda sendiri karena bisa juga terjadi pada orang dewasa) memiliki ciri-ciri amandel di atas, sudah selayaknya untuk menggunakan obat amandel yang tersedia di apotek.

Baca juga: Memahami Gejala dan Penyebab Tonsilitis (Radang Amandel)

Apa obat amandel di apotek yang paling ampuh?

Dalam membahas obat amandel di sini, kami hanya akan memberikan nama generiknya. Hal ini terkait dengan kebebasan Anda untuk memilih merek obat apa yang dikehendaki. Jadi nanti tinggal ditanyakan ke dokter atau apoteker apa merek obat amandel yang dapat Anda konsumsi.

Obat analgetik-antipiretik

Ini merupakan nama golongan obat yang fungsinya untuk menghilangkan rasa sakit dan menurunkan demam. Ada banyak pilihan obat yang aman digunakan untuk dewasa ataupun anak-anak. Sebut saja paracetamol dan ibuprofen yang sudah banyak dikenal secara umum. 

Obat radang amandel golongan analgtik-antipiretik digunakan sebatas menghilangkan keluhan. Hentikan pemakaian jika keluhan nyeri dan demam sudah hilang.

  • Paracetamol

Jangan menganggap bahwa paracetamol hanya untuk mengobati demam, karena obat ini juga memiliki efek analgetik atau meredakan nyeri ringan sampai sedang. Oleh sebab itu, paracetamol sering diresepkan sebagai obat amandel yang mudah ditermukan di apotek ataupun di HDMall. Anda pun bisa dengan bebas mendapatkannya tanpa memerlukan resep dokter.

Jika yang akan menggunakan adalah anak-anak di bawah 10 tahun, lebih baik gunakan sediaan sirup. Untuk anak yang lebih besar atau sudah dewasa lebih dianjurkan menggunakan sediaan tablet.

Meskipun tergolong aman, jangan lupa untuk memperhatikan dosis, aturan pakai, serta kontraindikasi. Paracetamol tidak boleh digunakan orang yang memiliki gangguan fungsi hati

  • Ibuprofen

Ibuprofen juga masuk dalam golongan obat analgetik dan antipiretik sehingga bisa digunakan sebagai obat amandel untuk menghilangkan rasa sakit di tenggorokan, sakit kepala, dan juga demam. Ibuprofen disinyalir lebih ampuh dibanding paracetamol karena aktivitas analgetik yang disertai dengan antiinflamasi (anti-peradangan) yang lebih kuat. Di apotek, ibuprofen tersedia juga dalam bentuk tablet untuk dewasa dan sirup untuk anak-anak.

  • Aspirin

Aspirin, si obat yang terkenal untuk mengatasi sakit kepala ini, ternyata juga bisa digunakan untuk mengatasi radang amandel. Pada prinsipnya sama dengan kedua obat sebelumnya, yaitu meredakan nyeri dan mengurangi peradangan. Namun, karena alasan keamanan, Aspirin hanya direkomendasikan untuk dewasa.

Obat anti-inflamasi steroid

Steroid sejatinya merupakan hormon alami dalam tubuh. Dalam bentuk sintetisnya, steroid bisa dimanfaatkan sebagai obat antiradang, termasuk untuk mengobati peradangan pada amandel. Tanda-tanda radang seperti bengkak, kemerahan, dan panas bisa cepat mereda.

Meski demikian, penggunaan obat anti-inflamasi steroid terbatas untuk radang amandel yang parah dan tidak boleh digunakan jangka panjang. Oleh sebab itu, perlu menggunakan resep dokter untuk menebus obat amandel ini di apotek. Contoh obatnya adalah dexamethasone.

Obat antibiotik radang amandel

Antibiotik diperlukan untuk membunuh bakteri penyebab radang amandel. Ingat, hanya bakteri! Jadi, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa radang amandel yang hendak diobati disebabkan oleh infeksi bakteri, bukan virus. 

Oleh sebab itu, antibiotik untuk radang amandel harus digunakan sesuai anjuran dan resep dokter. Antiobiotik untuk radang amandel harus digunakan sampai habis sesuai arahan dokter meski gejala atau keluhan sudah hilang.

Ada banyak golongan antibiotik di apotek yang bisa diandalkan untuk mengobati radang amandel, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Amoksisilin atau penisilin: Antibiotik spektrum luas yang umum digunakan untuk mengobati radang amandel. Obat ini umumnya digunakan sehari tiga kali selama 10 hari dan tersedia dalam bentuk tablet dan sirup kering;
  • Cefadroxil: Digunakan sebanyak satu kali atau dua kali sehari selama 10 hari, tersedia dalam bentuk kapsul dan sirup kering;
  • Eritromisin: Digunakan ketika seseorang alergi terhadap antibiotik di atas atau bisa menjadi pilihan lini kedua yang lebih ampuh;
  • Azithromycin: Pengobatan lini kedua yang lebih ampuh ketika obat-obat di atas tidak mempan. Penggunaannya cukup singkat dibanding yang lain, yaitu cukup 5 hari saja.

Jika diperhatikan, obat-obat tersebut hampir sama dengan antibiotik untuk radang tenggorokan. Dosis yang tepat untuk Anda juga akan disesuaikan oleh dokter dengan mempertimbangkan usia, kondisi fisik, dan berat atau ringannya penyakit. Dengan menggunakan antibiotik, tonsilitis bakterial diharapkan akan membaik dalam waktu 7 sampai 10 hari.

Pengobatan radang amandel di rumah

Selama menunggu proses penyembuhan dengan obat-obat amandel di apotek, perawatan rumah hendaknya tetap dijalankan. Berikut perawatan rumah yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi radang amandel supaya cepat sembuh:

  • Istirahat yang cukup;
  • Berikan cairan yang cukup. Minumlah yang cukup agar tenggorokan lembab dan mencegah dehidrasi;
  • Konsumsi jenis makanan dan minuman yang menenangkan. Minuman hangat seperti kaldu, teh bebas kafein, atau air hangat dengan madu, dan minuman dingin seperti jusa buah dapat membantu menenangkan sakit tenggorokan;
  • Berkumur dengan air asin. Jika anak Anda bisa berkumur, kumur air asin dengan mencampurkan 1 sendok teh (5 mililiter) garam meja kedalam 8 ons (237 mililiter) air hangat. Kumur selama 30-60 detik, lalu membuannya. Lakukan sehari 3 kali;
  • Lozenges. Anak-anak di atas 4 tahun dapat mengisap lozenges untuk meringankan sakit tenggorokan;
  • Hindari penyebab iritasi, seperti asap rokok, parfum produk pembersih, makanan pedas, atau gorengan.

Bagaimana jika amandel sering kambuh atau tak kunjung sembuh?

Operasi untuk mengangkat amandel (tonsilektomi) dapat digunakan untuk mengobati tonsilitis berulang, radang amandel kronis, atau tonsilitis bakteri yang tidak merespons pengobatan antibiotik seperti di atas. Pemulihan lengkap setelah operasi juga biasanya memakan waktu 7 sampai 14 hari.

Kriteria yang memerlukan operasi amandel antara lain:

  • Lebih dari tujuh kali kambuh dalam satu tahun;
  • Lebih dari empat sampai lima kali kambuh dalam setahun di masing-masing dua tahun sebelumnya;
  • Lebih dari tiga kali kambuh dalam satu tahun di masing-masing tiga tahun sebelumnya;
  • Sleep apnea atau sering mengorok saat tidur;
  • Kesulitan bernapas;
  • Kesulitan menelan;
  • Abses (nanah di amandel) yang tidak membaik dengan pengobatan antibiotik.

Baca juga: Mengenal Operasi Amandel (Tonsilektomi)


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Shalby AB, et al. (2012). New insights on the anti-inflammatory effect of some Egyptian plants against renal dysfunction induced by cyclosporine. (http://www.europeanreview.org/wp/wp-content/uploads/1126.pdf)
Moghadamtousi SZ, et al. (2015). A review on antibacterial, antiviral, and antifungal activity of curcumin. DOI: (https://dx.doi.org/10.1155%2F2014%2F186864)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app