Sebelum membahas lebih jauh tentang antibiotik radang tenggorokan, terlebih dahulu perlu Anda ketahui bahwa tidak semua radang tenggorokan membutuhkan antibiotik, antibiotik diperlukan untuk radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Bagaimana cara mengetahui bahwa radang tenggorokan yang sedang kita alami diakibatkan oleh infeksi bakteri dan bukan yang lain?
Untuk menjawab pertanyaan ini, pemeriksaan secara langsung oleh dokter akan lebih tepat, karena obat antibiotik hanya dapat dibeli dengan resep dokter. Dokter akan memberikan antibiotik berdasarkan peta kuman terbanyak untuk mengobati infeksi Anda. Pemberian antibiotik minimal 7-10 hari, bila tidak kunjung membaik maka dapat dilakukan pergantian antibiotik atau pemberian antibiotik melalui suntikan.
Beli Thiamycin via HonestDocs
Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

3 Jenis Antibiotik untuk Meredakan Radang Tenggorokan
Banyak jenis antibiotik yang tersedia di pasaran, namun tidak semuanya cocok digunakan untuk mengobati radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus grup A. Terdapat tiga golongan antibiotik yang paling sering digunakan untuk radang tenggorokan:
- Beta-laktam (Penisilin, Amoxicillin)
- Cephalosporin (Cefadroxil, Cephalexin)
- Makrolida (Eritromicyn, Azytromicin)
Menentukan obat mana yang paling tepat untuk pengobatan melibatkan pertimbangan kondisi dari masing-masing pasien dan sejarah medisnya.
1. Antibiotik Golongan Beta-lactam
Salah satu antibiotik yang paling umum digunakan untuk mengobati radang tenggorokan adalah Penisilin atau obat-obatan seperti Ampicillin dan Amoxicillin. Penggunaan obat ini selama dua minggu menunjukkan hasil yang baik dalam menghilangkan bakteri Streptococcus grup A.
Namun, dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa muncul resistensi bakteri terhadap antibiotik golongan beta-laktam ini. Apabila hal ini terjadi, maka Anda membutuhkan antibiotik lain sebagai alternatif yang dapat bekerja ketika Penisilin atau kerabatnya tidak lagi efektif.
2. Antibiotik Golongan Cephalosporin
Studi tentang antibiotik untuk radang tenggorokan menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik golongan cephalosporin lebih efektif daripada penggunaan antibiotik golongan beta-laktam. Terdapat banyak golongan cephalosporin yang dapat digunakan, namun biasanya yang diresepkan untuk radang tenggorokan yaitu Cephalexin, Cefadroxil atau Cefixime.
Antibiotik golongan beta-laktam dan cephalosporin tidak dapat digunakan apabila seseorang memiliki alergi terhadap antibiotik tersebut dan membutuhkan pengobatan alternatif. Dalam banyak kasus, radang tenggorokan masih bisa diatasi dengan salah satu dari 2 kelompok antibiotik di atas, namun apabila tidak juga berespon dengan baik maka perlu beralih ke golongan antibiotik yang lain.
3. Antibiotik Golongan Makrolida (macrolide)
Alternatif lain untuk pengobatan radang tenggorokan dengan antibiotik dari kelas macrolide, termasuk obat-obatan seperti Erythromycin, Clarythromicyn, dan Azithromycin. Beberapa obat ini lebih menguntungkan, contohnya Azithromycin cukup diminum selama 4-5 hari, tidak perlu sampai 2 minggu berturut-turut.
Meskipun demikian, Makrolida juga memiliki kelemahan, termasuk efek samping pada lambung. Namun efek samping tersebut biasanya dikesampingkan karena manfaatnya yang besar yaitu membunuh bakteri Streptoccus, penyebab radang tenggorokan.
Pengobatan dengan antibiotik untuk radang tenggorokan harus diawasi oleh dokter. Riwayat alergi atau efek samping terhadap obat tertentu dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memilih antibiotik yang sesuai. 3 golongan antibiotik inilah yang paling sering digunakan untuk mengobati radang tenggorokan, walaupun ada antibiotik lain yang dapat dicoba namun biasanya tidak seefektif ketiga golongan antibiotik tersebut.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.