Berbagai Gejala Paru-Paru Basah yang Penting Diketahui

Dipublish tanggal: Sep 6, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Berbagai Gejala Paru-Paru Basah yang Penting Diketahui

Saat masih kecil dulu, Anda mungkin pernah dilarang tiduran di lantai karena orangtua takut Anda terkena paru-paru basah. Dalam istilah medis, paru-paru basah adalah pneumonia, yaitu penyakit infeksi yang mengakibatkan kantong udara (alveolus) pada salah satu atau kedua paru-paru mengalami peradangan

Berdasarkan data WHO (Badan Kesehatan Dunia), pnemonia menjadi penyebab kematian anak-anak tertinggi di dunia, bahkan menyumbang angka 15% dari seluruh kematian anak-anak usia di bawah 5 tahun. Menurut data di tahun 2015, lebih dari 900 ribu nyawa anak-anak melayang akibat pnemonia. 

Tanda dan gejala paru-paru basah

Ciri paru-paru basah bisa dilihat dari kondisi alveolus yang berisi cairan atau nanah, sehingga penderita mengalami kesulitan bernapas. Gejalanya bisa tergolong ringan sampai berat.

Paru-paru basah dianggap sebagai kondisi serius ketika menyerang anak-anak dan penderita penyakit paru yang sudah lama atau kronis. Waspadai tanda dan gejala paru-paru basah yang meliputi:

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda maupun anggota keluarga mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas. Terlebih jika disertai dengan kulit yang membiru akibat kekurangan oksigen, batuk disertai darah, linglung, hingga demam tinggi di atas 39 derajat Celsius. 

Baca Juga: Gejala dan Ciri-Ciri Penyakit Paru-Paru Sesuai Jenisnya

Apa penyebab paru-paru basah?

Berdasarkan penyebabnya, paru-paru basah terdiri dari 4 jenis. Berbagai penyebab paru-paru basah meliputi:

1. Pneumonia karena bakteri

Pneumonia yang disebabkan karena bakteri bisa menyerang segala usia, bahkan bisa berkembang setelah seseorang terserang pilek atau flu yang parah. Jenis paru-paru basah ini umumnya diakibatkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae, tapi juga bisa karena bakteri penginfeksi lainnya seperti Legionella pneumophila dan Chlamydophila pneumonia. 

Bakteri Pneumocystis jiroveci terkadang bisa ditemukan pada penderita HIV/AIDS yang sistem imunnya menurun. Akibatnya, tubuh penderita tidak mampu melawan infeksi.

2. Pneumonia karena mikroplasma

Mikroplasma adalah agen terkecil penyebab paru-paru basah ringan yang umumnya menyerang anak-anak dan dewasa muda. Meskipun mikroplasma tidak tergolong bakteri dan virus, namun organisme ini mempunyai sifat keduanya. 

3. Pneumonia karena virus

Pada sejumlah kasus, infeksi virus terhadap sistem pernapasan bisa menjadi penyebab paru-paru basah yang kerap menyerang anak-anak dan lansia. Virus flu bisa memperburuk kondisi pneumonia, terutama bila diderita oleh ibu hamil hingga penderita gangguan jantung atau paru-paru. Kondisi ini juga bisa diperparah bila secara bersamaan terdapat bakteri yang menyerang tubuh.

4. Pneumonia tipe lain

Selain ketiga jenis paru-paru basah tadi, ada juga penyakit pneumonia tipe lain yang dapat menyerang tubuh penderita dengan sistem imun rendah. Jenis pneumonia tipe lain adalah pneumonia Pneumocystis carinii yang biasanya menyerang pengidap HIV/AIDS dan tuberkulosis.

Baca Selengkapnya: 12 Penyebab Paru-Paru Basah dan Pencegahan

Cara mencegah paru-paru basah

Pengobatan paru-paru basah disesuaikan dengan penyebabnya masing-masing. Jika pneumonia disebabkan oleh bakteri, maka dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk membunuh bakteri yang bersarang di tubuh. Selain itu, dokter juga dapat memberikan vaksin pneumonia agar pasien terhindar dari jenis-jenis pneumonia dan penyakit mematikan lainnya. 

Selain melakukan upaya pengobatan, jangan lupa seimbangkan dengan penerapan pola hidup sehat. Tak hanya membantu mempercepat pemulihan, gaya hidup sehat juga turut serta mencegah paru-paru basah di kemudian hari.

Berikut ini berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mencegah paru-paru basah, antara lain:

  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk menangkal penyebaran kuman.
  • Mencuci tangan secara rutin untuk menghindari penularan kuman dari orang lain atau benda yang disentuh.
  • Buanglah tisu atau alat pembersih lain yang memicu pertumbuhan kuman.
  • Menutup mulut dan hidung dengan sapu tangan saat bersin.
  • Berhenti merokok.
  • Kurangi konsumsi minuman beralkohol.

Bila tubuh terasa gampang sakit dan kesehatan menurun, segera periksakan diri ke dokter. Terutama jika Anda mencurigai mengalami gejala paru-paru basah seperti nyeri dada, sering merasa linglung, dan sesak napas.

Baca Juga: Cara Mengatasi Gejala Paru-Paru Basah Sendiri di Rumah


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
What Is Pneumonia? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention. Everyday Health. (Accessed via: https://www.everydayhealth.com/pneumonia/guide/)
Bacterial Pneumonia: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. Medscape. (Accessed via: https://emedicine.medscape.com/article/300157-overview)
Pneumonia - Walking Pneumonia - Treatment. American Academy of Family Physicians. (Accessed via: https://familydoctor.org/condition/pneumonia/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app