Vometa: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 19, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 12, 2019 Waktu baca: 5 menit

Siapa sih yang tidak pernah mengalami yang namanya mual dan muntah? Banyak hal yang dapat membuat seseorang muntah, termasuk penyakit, mabuk perjalanan, stres, efek samping dari pengobatan tertentu dan masalah lainnya. 

Dalam banyak kasus, muntah pada anak-anak disebabkan oleh gastroenteritis, infeksi saluran pencernaan sedangkan muntah pada orang dewasa tidak ada faktor tunggal yang dominan dalam menyebabkan muntah.

Pengobatan muntah sebenarnya hanya berprinsip pada terapi cairan, yang mana setiap kali orang muntah, maka kita harus mengganti cairan yang dikeluarkan melalui muntah tersebut. 

Tetapi seringkali, kita membutuhkan obat yang dapat mengurangi gejala mual yang memicu terjadinya muntah. Obat yang paling aman digunakan anak-anak, wanita hamil dan orang tua adalah domperidone. 

Di Indonesia, Domperidone diproduksi oleh berbagai perusahaan obat, salah satunya adalah dexa medica. Dexa medica memproduksi Domperidone dengan merek dagang Vometa. Obat ini sangat berguna dan sangat sering diresepkan oleh dokter dalam menangani mual dan muntah pada hampir semua kalangan usia. 

Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan obat ini, mari disimak artikel yang satu ini.

Mengenai Vometa

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet, sirup, supposittoria

Kandungan:

Obat antiemetik (anti-mual)

Apa saja kegunaan Vometa?

Pada dasarnya obat domperidone adalah obat antiemetic atau yang dikenal dengan obat anti mual. Oleh karena itu Vometa banyak digunakan pada berbagai kondisi medis seperti :

  • Mual dan Muntah
    Ada beberapa bukti bahwa domperidone memiliki aktivitas antiemetik. Penggunaan obat ini direkomendasikan dalam pedoman Canadian Headache Society untuk pengobatan mual yang berhubungan dengan migrain akut.
  • Gastroparesis
    Gastroparesis adalah kondisi medis yang ditandai dengan pengosongan lambung yang relatif lambat yang bukan disebabkan oleh sumbatan pada saluran pencernaan. Penyebabnya paling sering idiopatik (tidak diketahui), komplikasi diabetes atau akibat dari operasi perut. Kondisi ini menyebabkan mual, muntah, cepat kenyang saat makan, sakit perut dan kembung. Domperidone berguna untuk mengurangi mual dan muntah pada gastroparesis diabetes dan idiopatik
  • Penyakit Parkinson
    Penyakit Parkinson adalah kondisi neurologis kronis di mana penurunan dopamin di otak menyebabkan kekakuan (kekakuan gerakan), tremor dan gejala dan tanda lainnya. Fungsi gastrointestinal yang buruk, mual dan muntah adalah masalah utama bagi orang dengan penyakit Parkinson karena sebagian besar obat yang digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson seperti obat levodopa dapat menyebabkan mual sebagai efek samping. Vometa dapat digunakan untuk meringankan gejala mual akibat efek samping ini.
  • Dispepsia Fungsional
    Vometa dapat digunakan dalam dispepsia fungsional pada orang dewasa dan anak-anak.
  • Kesulitan Menyusui Karena ASI Tidak Keluar
    Salah satu faktor seorang wanita dapat mengeluarkan ASI adalah berkaitan dengan sekresi hormon prolaktin. Domperidone sebagai agen anti-dopaminergik, menghasilkan peningkatan sekresi prolaktin, dan dengan demikian mempromosikan laktasi.Di Australia penggunaan domperidone sebagai pemicu keluarnya ASI, disetujui, sedangkan di Amerika Serikat, domperidone tidak disetujui digunakan sebagai indikasi ini.

Bagaimana cara penggunaan obat Vometa?

Vometa tersedia dalam sediaan tablet 10 mg dan syrup 5mg/5ml (satu sendok makan) kandungan lain selain domperidone pada Vometa adalah sorbitol, propylhydroxybenzoate dan methylhydroxybenzoate yang dapat menyebabkan reaksi alergi.

Dosis Vometa dan Cara Penggunaan Dosis dapat berbeda tergantung pada kondisi kesehatan pasien secara umum dan kondisi apa yang akan diobati. Oleh sebab itu selalu ikuti petunjuk dari dokter, jangan mengubah dosis tanpa bertanya dengan dokter.

Dosis Vometa untuk pengobatan dispepsia fungsional atau gangguan motilitas gastrointestinal:

  • Dewasa: 10 mg tiga kali sehari. Dosis maksimum adalah 30 mg per hari.
  • Vometa sirup suspensi 5 mg/5ml sebanyak dua sendok takar sekali minum sebanyak 3 – 4 kali sehari.

Dosis Vometa untuk mual dan muntah, termasuk akibat efek samping obat

  • Oral dewasa (termasuk usia lanjut): Vometa tablet 10 mg tiga kali sehari. Dosis maksimum adalah 30 mg per hari.
  • Oral anak-anak (sehubungan kemoterapi kanker dan radioterapi) : 0,25 mg/kgBB dikonsumsi hingga tiga kali sehari. Dosis maksimum adalah 0,75 mg/kgBB per hari (untuk anak dibawah 12 tahun). 

Petunjuk Penggunaan obat Vometa: 

  • Dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini 15–30 menit sebelum makan dan sebelum tidur malam jika digunakan sebanyak 4 kali sehari.
  • Dilarang menggunakan vometa untuk tujuan pengobatan jangka panjang melebihi 12 minggu.
  • Atur jadwal minum obat, usahakan diminum pada jam yang sama setiap harinya.
  • Gunakan dengan interval waktu yang sama.
  • Jika ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka segera minum begitu ingat, asalkan jarak dengan jadwal sebelumnya tidak kurang dari 4 jam.
  • Jika jadwal minum selanjutnya sudah dekat, maka tak perlu minum lagi. Jangan menggandakan dosis.
  • Obat tidak harus habis, boleh menghentikan apabila gejala sudah teratasi.
  • Apabila terjadi overdosis yang ditandai dengan rasa kantuk, pusing, kebingungan, berkedut, kekakuan otot, dan detak jantung tidak teratur, maka segera hentikan penggunaan obat dan temui dokter

Efek samping apa yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat ini?

Efek samping yang terkait dengan penggunaan Vometa termasuk mulut kering, kram perut, diare, mual, ruam, gatal, gatal-gatal, dan hiperprolaktinemia (gejala yang mungkin termasuk pembesaran payudara, galaktorea, nyeri / nyeri payudara, ginekomastia, hipogonadisme, dan ketidakteraturan menstruasi), mengantuk.

Efek samping lain yang melibatkan sistem saraf seperti, akathisia (gangguan gerakan), kegelisahan, insomnia, kelesuan, kelelahan, gejala ekstrapiramidal, dystonia, gejala Parkinson, diskinesia tardive, dan depresi mungkin terjadi walaupun jarang.

Interaksi dengan produk obat lain dan bentuk interaksi lainnya

Antasid atau agen antisekresi tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Vometa karena dapat menurunkan penyerapan obat in. Dianjurkan untuk mengkonsumsi Vometa sebelum makan dan obat antasid setelah makan.

Jalur metabolisme utama domperidone adalah melalui CYP3A4. Data in vitro menunjukkan bahwa penggunaan obat secara bersamaan yang secara signifikan menghambat enzim ini dapat mengakibatkan peningkatan kadar domperidone dalam plasma.

Penggunaan zat-zat berikut secara bersamaan dikontraindikasikan

  • anti-arrhythmics kelas IA (mis., Disopyramide, hydroquinidine, quinidine)
  • anti-arrhythmics kelas III (mis., Amiodarone, dofetilide, dronedarone, ibutilide, sotalol)
  • anti-psikotik tertentu (mis., Haloperidol, pimozide, sertindole)
  • anti-depresan tertentu (mis., Citalopram, escitalopram)
  • antibiotik tertentu (mis., Eritromisin, levofloksasin, moksifloksasin, spiramisin)
  • agen antijamur tertentu (mis., Pentamidin)
  • agen antimalaria tertentu (khususnya halofantrine, lumefantrine)
  • obat gastrointestinal tertentu (mis., Cisapride, dolasetron, prucalopride)
  • antihistaminik tertentu (mis., Mequitazine, mizolastine)
  • obat-obatan tertentu yang digunakan pada kanker (mis., Toremifene, vandetanib, vincamine)
  • obat-obatan tertentu lainnya (mis., Bepridil, diphemanil, metadon)
  • Apomorphine

Selain obat-obatan di atas, penggunaan vometa bersama dengan vitamin, suplemen, obat herbal atau obat-obatan lain mungkin juga menimbulkan efek samping. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum mulai memulai pengobatan menggunakan obat ini.

Perhatian

  • Penderita yang memiliki riwayat alergi terhadap domperidone atau salah satu bahan aktif yang terkandung dalam vometa
  • Tumor hipofisis pelepas prolaktin (prolaktinoma)
  • ketika stimulasi motilitas lambung bisa menyebabkan bahaya, misalnya, pada pasien dengan perdarahan saluran pencernaan
  • pada pasien dengan gangguan hati sedang atau berat
  • pada pasien yang mengalami masalah jantung



2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
FDA warns against use of domperidone to increase milk production (https://www.news-medical.net/news/2004/06/09/7/Indonesian.aspx)
Domperidone in Parkinson's disease: a perilous arrhythmogenic or the gold standard? - PubMed - NCBI (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23656449)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app