Domperidone: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Mei 9, 2019 Waktu baca: 3 menit

Mengenai Domperidone

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet, sirop, dan suppositoria (lewat dubur).

Kandungan:

Antiemetik

Manfaat obat Domperidone

Domperidone adalah termasuk obat golongan antiemetik. Domperidone adalah obat yang digunakan untuk menangani gejala mual, muntah, nyeri perut serta ketidaknyamanan akibat terlalu banyak makan serta penyakit GERD (Gastro Esofageal Reflux Disorder) yang biasa menyebabkan keluhan seperti mulut terasa asam, begah, dan nyeri ulu hati.

Domperidone biasa digunakan dalam keadaan keadaan nyeri perut serta penyakit seperti maag dan GERD dan merupakan obat yang dibeli hanya melalui resep dokter, sehingga kita pun sebagai konsumen harus bijak dalam menggunakan obat ini.

Domperidone bekerja dengan cara mempercepat proses pencernaan makanan kita didalam lambung sehingga dengan cepat masuk ke dalam usus sehingga gejala ketidaknyamanan dapat berkurang serta cepat reda. Domperidone bisa digunakan baik oleh anak, dewasa, hingga lanjut usia.

Dosis Domperidone

Berbagai tipe domperidone sendiri terdiri dari tablet dan sirup suspensi serta tipe supositoria yang digunakan untuk masing-masing keluhan yang berbeda serta tergantung dari usia penggunanya.

  • Mual dan muntah dewasa: 10 mg, tiga kali sehari. Dosis maksimal 30 mg perhari
  • Mual dan muntah anak <12 th: 250 mcg/kg, dua–tiga kali sehari. Dosis maksimal 750 mcg/kg perhari
  • Mual dan muntah anak >12 th: disamakan dengan dosis dewasa
  • Keluhan lambung serta usus: 10 mg, tiga kali sehari. Dosis maksimal 30 mg perhari
  • Mual dan muntah dewasa dengan tipesuppositoria : 30 mg, dua kali sehari

Cara penggunaan domperidone harus dikonsumsi saat perut kosong, hal ini berarti obat ini diminum 15 – 30 menit sebelum kita makan. Penggunaan domperidone harus menggunakan resep dari dokter, konsultasikan lebih lanjut kepada dokter yang memeriksa Anda secara langsung sehingga mengetahui kondisi medis Anda.

Saran kami, bila memang memiliki keluhan medis seperti di atas ataupun hal lainnya, segera periksakan diri ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Bacalah petunjuk pada kemasan obat dan ikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi obat ini.

Efek samping Domperidone dan peringatan untuk ibu hamil dan menyusui

Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Domperidone sendiri adalah:

  • Alergi seperti gatal, kesulitan bernafas, pembengkakan wajah, lidah dan tenggorokan atau bahkan sampai pingsan
  • Sesak nafas
  • Ruam kulit
  • Kejang, bila mengalami kejang, segera stop pemberian Domperidone
  • Gerakan gerakan yang tidak dapat dikontrol seperti pergerakan mata yang ireguler, mata berkedut, serta kaku pada leher
  • Pada beberapa kasus dapat menyebabkan keluarnya cairan ASI

Efek samping lain dari Domperidone meliputi keram perut, diare, nyeri kepala, pusing, dan peningkatan fungsi hati (dideteksi dari lab darah).

Tentunya tidak semua orang akan mengalami efek samping yang sama, bila Anda merasa khawatir dalam penggunaan obat ini ataupun mengalami salah satu keluhan yang telah disebutkan di atas, konsultasikan keadaan medis Anda kepada tenaga medis atau dokter terdekat.

Perlu diketahui bahwa penggunaan domperidone  untuk ibu hamil dan menyusui termasuk dalam kagetori C, yaitu studi pada binatang mengindikasikan adanya efek pada janin ataupun belum dilakukannya studi pada manusia, sehingga obat ini dapat digunakan hanya jika dirasakan bahwa manfaatnya akan lebih besar dibandingkan dengan efeknya kepada janin, saran kami hubungi dan konsultasikan kembali kepada dokter bila Anda ingin mengonsumsi domperidone dalam keadaan hamil atau menyusui.

Peringatan yang perlu diwaspadai dan gejala overdosis yang mungkin timbul saat mengonsumsi Domperidone

Dalam menggunakan domperidone ada beberapa hal yang perlu diwaspadai, seperti:

  • Berhati-hati dalam pemberian Domperidone pada penderita gangguan ginjal, hati, serta gangguan jantung
  • Konsultasikan lebih lanjut mengenai dosis Domperidone untuk anak-anak
  • Dalam pengobatan dengan Domperidone, diharapkan rutin kontrol ke dokter untuk memeriksakan perjalanan penyakit sehingga diketahui apakah semakin buruk atau membaik
  • Bila keluhan memburuk atau tidak membaik segera konsultasikan dengan dokter

Gejala overdosis bisa berupa disorientasi, sulit berbicara, pusing, pingsan, detak jantung yang tidak beraturan, gangguan keseimbangan, serta kehilangan kontrol otot. Segera cari bantuan medis bila Anda atau teman Anda mengalami keluhan tersebut.


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Stewart, M. Patient (2017). Domperidone For Sickness. (https://patient.info/medicine/domperidone-for-sickness-motilium)
MIMS Indonesia (2019). Vomitas. (http://www.mims.com/indonesia/drug/info/vomitas)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app