HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Transient Tachypnea - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mei 6, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Cairan amnion yang berada dalam kulit ari merupakan bagian yang penting selama proses perkembangan bayi. Cairan ini menyelubungi bayi Anda di dalam rahim dan bertindak sebagai bantalan untuk melindungi bayi dari cidera. 

Cairan amnion juga berfungsi untuk menjaga temperatur agar tetap stabil dan diperlukan untuk perkembangan tulang dan paru-paru yang sehat. Di dalam rahim, paru-paru bayi terisi dengan cairan. Hal ini normal dan sehat.

Pada saat kelahiran, tubuh bayi Anda melepaskan zat kimia untuk membantu paru-paru mereka untuk mengeluarkan cairan tersebut. Tekanan saluran kelahiran terhadap dada bayi juga membantu melepaskan cairan yang mengisi paru-paru mereka. 

Setelah kelahiran, bayi Anda akan batuk, udara masuk ke paru-paru mereka, dan akan mengeluarkan cairan amnion yang masih tersisa.

Namun, kadang cairan tidak keluar dari paru-paru secepat dan seutuhnya seperti yang seharusnya. Kelebihan cairan pada paru-paru ini membuat paru-paru bayi sulit untuk berfungsi semestinya. Kondisi ini disebut dnegan transient tachypnea of the newborn (TTN). 

Kondisi ini biasanya menyebabkan pernafasan yang cepat (tachypnea) pada bayi. Gejala yang muncul dapat membuat kekhawatiran, meskipun tidak membahayakan jiwa. Biasanya gejala akan hilang satu atau tiga hari setelah kelahiran. Nama lain TTN adalah:

  • Paru-paru basah pada bayi
  • Cairan paru-paru bayi yang tertahan
  • Transisi jangka panjang

Apakah gejala TTN?

Gejala TTN berbeda pada tiap bayi. Gejala umum kondisi ini antara lain:

  • Pernafasan cepat, melebihi 60 kali per menit
  • Nafas yang bersuara
  • Peradangan hidung
  • Kulit kebiruan (sianosis)
  • Penampakan dada yang tenggelam di bawah tulang rusuk setiap pernafasan (juga disebut dengan retraksi)

Apa yang menyebabkan TTN?

Penyebab pasti TTN pada bayi masih belum diketahui. Kondisi ini dapat disebabkan ketidakmampuan paru-paru bayi untuk mengeluarkan atau menyerap cairan amniotik selama dan setelah melahirkan. 

Bayi yang lahir dengan metode cesar memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami kondisi ini. Kelahiran cesar tidak memberikan kesempatan agar cairan dikeluarkan dari paru-paru bayi, yang biasanya terjadi pada saluran kelahiran selama kelahiran normal. 

Faktor lain yang berkontribusi terhadap perkembangan TTN antara lain:

  • Dilahirkan oleh seorang ibu yang memiliki diabetes
  • Kelahiran normal yang sangat cepat
  • Pengguntingan tali pusar yang terlambat

Bayi laki-laku dan bayi yang lahir dengan berat yang besar memiliki kemungkinan mengalami kondisi ini.

Bagaimana TTN didiagnosis?

Gejala TTN dapat dihubungkan dengan kondisi medis yang bayi miliki. Hal ini dapat membuat dokter kesulitan mendiagnosis kondisi ini. Dokter akan memeriksa kehamilan, kelahiran dan komplikasi untuk membuat diagnosis. 

Dokter juga akan memeriksa bayi Anda. Pemeriksaan ini juga memerlukan diagnosis. Pemeriksaan bisa terdiri dari:

  • Perhitungan jumlah darah dan pengambilan sampel darah untuk mengetahui apakah bayi Anda mengalami infeksi, seperti pneumonia
  • Pemeriksaan gas darah untuk memeriksa kadar oksigen dan karbon dioksida di dalam darah
  • X-ray dada untuk memeriksa paru-paru dan mengetahui penyebab penyakit pernafasan
  • Pulse oximetri monitoring, adalah sensor oksigen yang ditempelkan pada kaki bayi, agar dokter dapat memonitor kadar oksigen

Jika tidak ada penyebab lain gejala pada bayi Anda, dokter dapat membuat diagnosis adanya TTN.

Bagaimana TTN diobati?

Jika bayi memilki gejala TTN, bayi akan diberi oksigen tambahan (jika diperlukan) untuk menjaga kadar oksigen stabil. Oksigen ini biasanya dimasukkan melalui tabung yang dilingkarkan pada kepala bayi Anda dan dimasukkan melalui hidung (melalui nasal canula).

Kebanyakan bayi merespon terhadap pengobatan setelah 12 hingga 24 jam. Selama masa tersebut, jumlah oksigen tambahan yang dibutuhkan oleh bayi Anda akan berkurang. 

Bayi yang mengalami kesulitan bernafas tidak dapat makan dengan benar. Jika hal ini terjadi, dokter akan memberikan cairan dan nutrisi untuk bayi melalui intravena (melalui pembuluh darah) atau melalui tabung yang masuk lewat hidung menuju perut bayi.

Karena TTN sulit dibedakan dengan infeksi, dokter juga akan meresepkan antibiotuk. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada infeksi, antibiotik akan dihentikan. 

Pada kasus yang jarang, biasnaya terdapat kondisi lain yang hadir bersama TTN, kesulitan bernafas akan membuat penggunaan ventilator akan diperlukan.Ventilator adalah mesin yang membantu bayi Anda untuk bernafas hingga mereka bisa benafas sendiri.

Apakah harapan bayi yang mengalami TTN?

Gejala TTN biasanya sembuh setelah satu hingga tiga minggu setelah kelahitan. Pada beberapa kasus, gejala dapat terjadi hingga seminggu. Ketika gejala telah hilang, biasanya bayi tidak memiliki masalah kesehatan lainnya atau memerlukkan perawatan lainnya.

Bagaimana TTN dicegah?

Tidak ada cara yang pasti dapat mencegah TTN. Namun, Anda dapat meningkatkan kesempatan Anda melahirkan bayi yang sehat dengan:

  • Makan makanan yang menyehatkan selama kehamilan, yang mengandung banyak sayur, buah dan gandum utuh
  • Memeriksakan kehamilan secara rutin untuk pemeriksaan sebelum kelahiran
  • Berhenti merokok
  • Tidak mengonsumsi alkohol atau narkotika yang tidak diresepkan oleh dokter

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Karen Richardson Gill, MD, FAAP, Transient Tachypnea (https://www.healthline.com/health/transient-tachypnea-newborn), 15 March 2018.
KN Siva Subramanian, MD, Transient Tachypnea (https://emedicine.medscape.com/article/976914-overview), 10 June 2014.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app