April 01, 2019 12:35
Dijawab oleh
William (dr.)
Halo selamat pagi :)
sebenarnya efek psikologis terhadap gejala di dunia kedokteran itu sangat luas, dan berefek lebih berat dari yang diketahui orang awam pada umumnya.
stres hormon, pada jangka waktu lama dapat menimbulkan penyakit yang lebih banyak.
hal yang dapat saudara lakukan sementara ini:
1. konsultasikan dengan psikolog klinis, jangan merasa malu untuk berkonsultasi yaa, karena sifat terapi pada psikolog lebih menekankan hubungan intra dan interpersonal bukan obat-obatan
2. perbanyak baca/ menonton video motivasi, untuk memperbanyak input positif
3. terapkan pola hidup sehat, karena pola hidup sehat sendiri terbukti secara klinis mempunyai kemampuan untuk menghilangkan perasaan negatif, terutama berolahraga:
a. Kelola stress
b. Makan makanan dengan gizi seimbang yang terdiri dari protein, lemak, karbihidrat, vitamin, mineral, dan serat (sayur dan buah-buahan)
c. Tidur cukup 8 jam sehari
d. Olahraga rutin 3x seminggu
e. Minum air putih 2 liter sehari
bila gejala yang dirasakan menetap atau memburuk disarankan diperiksa secara langsung oleh dokter terdekat untuk pemeriksaan lebih mendalam.
bila ada yang kurang jelas silahkan tanyakan kembali yaa.
demikian informasi dari saya semoga dapat membantu :)
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Halo dok, saya mau tanya. Saya berumur 19 tahun dan hidup di suatu lingkungan dengan jumlah 3 keluarga. Namun, saya merasa tidak cocok dengan keluarga tersebut. Dulu sebelum saya pindah ke dalam lingkungan tersebut, hidup saya terasa sangat damai. Tapi setelah pindah ke sana, saya sering melihat orang tua saya tidak dihargai dan tidak dianggap sebagai 1 keluarga. Saya ingin marah melihat hal tersebut, tapi saya sadar saya tidak berhak melakukan itu. Selama ini saya hanya dapat memendam amarah dan air mata. Saya jadi tidak bersemangat, cemas, takut terhadap kematian, nyeri di dada, jantung berdebar seperti kena serangan jantung, ngilu di ulu hati, rahang bawah, punggung, serta pinggang, dan terkadang kram di telapak tangan dan kaki. Saya juga sering gugup meskipun tidak sedang bertemu siapa2, sakit di kepala seperti ingin pingsan, dan badan terasa lemas. Kadang saya juga ingin menangis tapi tidak bisa mengeluarkan air mata yang menyebabkan rahang saya menjadi ngilu. Saya juga kadang tidak sadar kalau saya punya beban hidup dan keluhan penyakit tersebut. Kadang2 saya sering bicara sendiri, "apakah benar saya punya keluhan seperti itu?" Dan ketika saya rasa2kan lagi, saya juga tidak sedang sakit. Selain itu, saya juga sering sedih dan cemas akan sakit saya ini dan juga takut terhadap kematian dok. Saya sebenarnya kenapa ya dok?
Halo dok, saya mau tanya. Saya berumur 19 tahun dan hidup di suatu lingkungan dengan jumlah 3 keluarga. Namun, saya merasa tidak cocok dengan keluarga tersebut. Dulu sebelum saya pindah ke dalam lingkungan tersebut, hidup saya terasa sangat damai. Tapi setelah pindah ke sana, saya sering melihat orang tua saya tidak dihargai dan tidak dianggap sebagai 1 keluarga. Saya ingin marah melihat hal tersebut, tapi saya sadar saya tidak berhak melakukan itu. Selama ini saya hanya dapat memendam amarah dan air mata. Saya jadi tidak bersemangat, cemas, takut terhadap kematian, nyeri di dada, jantung berdebar seperti kena serangan jantung, ngilu di ulu hati, rahang bawah, punggung, serta pinggang, dan terkadang kram di telapak tangan dan kaki. Saya juga sering gugup meskipun tidak sedang bertemu siapa2, sakit di kepala seperti ingin pingsan, dan badan terasa lemas. Kadang saya juga ingin menangis tapi tidak bisa mengeluarkan air mata yang menyebabkan rahang saya menjadi ngilu. Saya juga kadang tidak sadar kalau saya punya beban hidup dan keluhan penyakit tersebut. Kadang2 saya sering bicara sendiri, "apakah benar saya punya keluhan seperti itu?" Dan ketika saya rasa2kan lagi, saya juga tidak sedang sakit. Selain itu, saya juga sering sedih dan cemas akan sakit saya ini dan juga takut terhadap kematian dok. Saya sebenarnya kenapa ya dok?