Demam Naik Turun - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 3, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Mar 15, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apakah Demam Naik Turun ?

Demam adalah gejala yang pastinya hampir semua orang telah alami selama hidupnya. Demam biasanya merupakan tanda bahwa kondisi tubuh kita sedang diserang infeksi atau penyakit sehingga muncul reaksi tubuh yang ditandai dengan kenaikan temperatur suhu tubuh. Pada saat demam, suhu tubuh kadang naik atau turun dalam kondisi tubuh yang tidak sehat. Saat suhu tubuh mengalami kenaikan bisa saja itu menandakan adanya perlawanan tubuh untuk mengeluarkan zat asing dari dalam tubuh, sedangkan saat suhu tubuh turun mendekati normal menandakan adanya perbaikan kondisi tubuh. 

Penyakit infeksi itu sendiri kebanyakan disebabkan oleh bakteri dan virus yang menyerang manusia dan berkembang dengan baik jika suhu tubuh kita berada di suhu 37,1° Celcius. Ketika kita demam dan suhu tubuh meningkat, itu berarti tubuh kita sedang mempertahankan diri dan berperang melawan virus dan bakteri penyebab infeksi tersebut. Seseorang dikatakan deman apabila suhu tubuh di atas 37,5o Celcius saat diukur menggunakan termometer.

Penyebab Demam Naik Turun

Pada umumnya, demam dapat membaik dan hilang dalam beberapa hari, baik dengan bantuan obat penurun panas yang dijual bebas, obat dari resep dokter, atau bahkan tidak mengonsumsi obat apa-apa. Namun, jika demamnya malah naik turun, contohnya hari ini kita demam, besok turun, dan lusa demamnya naik lagi. 

Maka kita perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan tes darah di laboratorium dan berkonsultasi dengan dokter, karena banyak kemungkinan kondisi yang dicurigai menyebabkan demam naik turun. 

Berikut beberapa penyakit yang paling sering menyebabkan deman naik turun:

Demam Typhoid

Demam typhoid atau lebih sering ditahu dengan nama tifus, merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella yang tertelan oleh penderita. Wabah tifus sangat mudah menular dan paling banyak ditemukan di wilayah dengan sanitasi buruk dan akses air bersih yang terbatas. Tifus biasanya mulai ditandai rasa tidak enak badan 7-14 hari setelah terinfeksi, dan memiliki gejala utama yaitu demam parah yang mendadak, biasanya demam tinggi hingga 39-40o Celcius. Pola demamnya juga naik turun, di pagi hari suhu tubuh kita bisa turun, namun setelah itu waktu sore dan malam bisa kembali naik sepanjang hari. Jika tifus tidak ditangani segera, gejala dapat bertambah parah dalam beberapa minggu dan berisiko menyebabkan komplikasi yang fatal.

Demam Berdarah

Demam berdarah atau DBD disebabkan dari gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi virus dengue. Gejala khas yang muncul pada demam berdarah adalah demam yang naik turun dengan memiliki pola seperti pelana kuda atau naik turun naik. Puncak demamnya bisa sangat tinggi hingga mencapai 40° Celcius atau lebih. Demam naik turun yang khas ini biasanya mulai muncul 4-6 hari setelah tergigit nyamuk Aedes dan berlangsung hingga 10 hari.

Malaria

Malaria adalah salah satu penyakit yang biasanya ditemukan di negara beriklim tropis seperti Indonesia dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Gejala malaria biasanya membutuhkan waktu 7-18 hari antara terinfeksi dan munculnya gejala (masa inkubasi), tapi ada juga yang gejalanya baru keluar satu tahun kemudian. Gejala malaria ditandai ada trias yaitu demam sangat tinggi, mengigil, dan tubuh berkeringat. Demam malaria terjadi dalam siklus 24-72 jam tergantung pada jenis parasit yang menginfeksi. Dalam siklus ini, awalnya kita merasa kedinginan dan menggigil. Setelah itu,akan muncul demam yang tinggi yang disertai keringat. Gejala tersebut biasanya berlangsung antara 6-12 jam dan kemudian demam turun kembali.

Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi Saluran Kemih (ISK) juga adalah salah satu penyakit infeksi namun menyerang sistem sekresi seseorang seperti kandung kemuh, uretra, atau ginjal. Pada penyakit ini, bakteri dapat menyebar secara sistemik di peredaran darah tubuh serhingga bisa menunjukkan gejala utama demam dan bersifat naik turun. Selain itu biasanya disertai dengan perubaan warna urin, mekanisme buang air kecil yang berbeda dari biasanya, rasa mual, dan juga rasa sakit di bagian pembuangan. Untuk memastikan ISK harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan urin.

Infeksi Saluran Pernapasan

Infeksi saluran pernafasan juga bisa menjadi penyebab kita mengalami demam naik turun. Infeksi saluran pernafasan atas maupun bawah memang bisa terjadi pada semua usia orang, termasuk anak-anak. Gejala lain selain demam naik turun adalah gangguan pernafasan, seperti asma atau sesak nafas, nafas berbunyi, batuk berkepanjangan, lelah dan lesu, dan penurunan berat badan.

Penanganan Demam Naik Turun

Berikut adalah beberapa tips dapat Anda lakukan di rumah untuk menangani gejala awal demam:

  • Perbanyak minum air putih 2-3 liter/hari
  • Konsumsi makanan sehat dan bergizi
  • Perbanyak istirahat cukup
  • Gunakan baju yang tipis dan nyaman ketika di rumah
  • Tidak perlu mengenakan selimut tebal saat demam
  • Mandi dengan air hangat

Segera konsultasikan diri ke dokter untuk pemeriksaan tambahan apabila kondisi demam tidak kunjung sembuh. Demam dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga memerlukan rehidrasi yang cepat dan pengobatan tepat sesuai dengan penyebabnya agar demam teratasi.



4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Fever in Infants: Signs of a Fever, Safe Temperatures, Taking Temperature (http://www.webmd.com/parenting/baby/fever-in-babies#1)
Kids’ Fevers: When to Worry, When to Relax – Health Essentials from Cleveland Clinic (https://health.clevelandclinic.org/2015/05/kids-fevers-when-to-worry-when-to-relax/)
When your baby or infant has a fever: MedlinePlus Medical Encyclopedia (https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000319.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app