Sindrom Tidur Bangun Tidak Teratur - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 30, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Kebanyakan orang tidur di malam hari hingga pagi hari. Orang yang mengalami sindrom tidur-bangun yang tidak teratur mengalami gangguan tidur yang sering tidak terstruktur. 

Menurut National Institutes of Health (NIH), kondisi ini sangat jarang terjadi, tetapi pada beberapa orang yang mengalaminya, bisa menjadi masalah serius yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Seseorang dengan sindrom tidur-bangun yang tidak teratur biasanya tidur satu hingga empat jam setiap kali tertidur. Berbeda dengan orang normal yang tidur 7 hingga 8 jam setiap malam. 

Menurut sebuah studi tahun 2009, periode terlama dari waktu tidur pada orang yang mengalami sindrom tidur-bangun yang tidak teratur, biasanya terjadi pada jam 2 pagi hingga jam 6 pagi.

Orang dengan sindrom tidur-bangun yang tidak teratur tidak dianggap kurang tidur. Mereka mendapatkan jumlah tidur yang cukup. Namun, tidur mereka tersebar selama 24 jam daripada terkonsentrasi menjadi tujuh atau delapan jam. 

Walaupun memiliki waktu tidur yang cukup jika diakumulasi, Seseorang dengan kondisi ini memiliki masalah dengan insomnia dan mengantuk di siang hari.

Gejala yang dapat ditemukan pada sindrom tidur-bangun yang tidak teratur

Seseorang dengan irama tidur-bangun yang tidak teratur memiliki beberapa gejala seperti:

  • Tidur beberapa jam di siang dan malam hari
  • Tidak memiliki pola tidur dan bangun yang teratur
  • Sulit tidur dengan nyenyak, atau sangat mengantuk ketika mereka bangun
  • Memiliki total waktu tidur yang tidak normal untuk usia mereka

Apa penyebab sindrom tidur-bangun yang tidak teratur?

Pada orang normal, siklus tidur pada malam hari dan terjaga di siang hari di atur oleh mekanisme alam bawah sadar tubuh yang disebut dengan ritme sirkadian. 

Penyebab seseorang mengalami sindrom tidur-bangun yang tidak teratur adalah tidak adanya ritme sirkadian yang bertanggung jawab untuk mengatur periode tertidur dan terjaga.

Tampaknya jika Anda tidak memiliki rutinitas harian atau jadwal yang teratur, Anda berisiko lebih tinggi terkena sindrom bangun tidur yang tidak teratur.

Prevalensi sindrom tidur-bangun tidak teratur meningkat dengan bertambahnya usia. Namun, usia itu sendiri bukan merupakan faktor risiko. Meningkatnya usia dapat menyebabkan banyak gangguan medis, neurologis, dan kejiwaan yang dapat berkontribusi terjadinya kondisi ini.

Beberapa faktor yang tidak terkait dengan kondisi medis seperti bekerja dengan shift kerja yang tidak teratur (beralih antara shift siang dan shift semalam) dan sering bepergian ke zona waktu yang berbeda juga dapat mengganggu siklus sirkadian tidur-bangun.

Mencegah terjadinya sindrom bangun tidur yang tidak teratur:

Tidak ada obat pencegahan definitif yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya sindrom tidur-bangun yang tidak teratur. Namun, beberapa terapi dan perubahan gaya hidup dapat membantu. Contohnya:

  • Mengontrol pencahayaan Anda: Anda harus berada di bawah cahaya terang pada siang hari. Anda juga perlu membatasi pencahayaan Anda dari cahaya biru yang berasal dari TV dan layar komputer di malam hari.
  • Membuat jadwal kegiatan Anda lebih terstruktur juga dapat mencegah terjadinya sindrom tidur-bangun yang tidak teratur.
  • Buat lingkungan tidur Anda senyaman mungkin
  • Meminimalkan tingkat kebisingan di lingkungan tidur Anda

Bagaimana cara mengobati sindrom tidur-bangun yang tidak teratur

Penanganan ritme tidur-bangun yang tidak teratur bertujuan untuk meningkatkan stimulasi untuk mengatur ulang jam tidur di otak Anda. Tujuannya adalah untuk memiliki satu waktu tidur yang lama di malam hari dan satu waktu terjaga yang lama di siang hari.

  • Mengontrol paparan cahaya adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membantu jam tubuh kembali normal. Aktivitas yang terjadwal juga dapat membantu.
  • Edukasi dan konseling perilaku tidur yang baik juga dapat membantu.
  • Melatonin juga dapat digunakan pada anak-anak dan remaja tetapi tidak boleh digunakan pada orang tua dengan demensia.
  • Seorang dokter dapat memantau kemajuan Anda dengan meminta Anda mencatat buku harian tidur selama perawatan.

Hindari penggunaan obat tidur yang dapat Anda beli bebas secara rutin pada malam hari untuk membantu Anda tertidur. Penggunaan obat tidur secara rutin dapat membuat tubuh Anda ketagihan dan membuat gejala lebih buruk. Lakukan penanganan suportif seperti yang tertera di atas, jika tidak ada kemajuan setelah Anda melakukan penanganan suportif, Anda dapat memeriksakan diri Anda ke dokter.


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Alon Y. Avidan, MD, MPH, Expert Column: Etiology and Prevalence of Sleep/Wake Cycle Disorders. WebMD Education. (https://education.webmd.com/viewarticle/564378)
Sleep-wake disruption strongly linked to mood disorders. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/321827.php)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app