Sering Lelah? Jangan-Jangan Penyakit Neoplasma Penyebabnya

Dipublish tanggal: Sep 5, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Sering Lelah? Jangan-Jangan Penyakit Neoplasma Penyebabnya

Sering lelah, sulit menelan makanan, atau bahkan anemia? Wah, jangan-jangan Anda menderita penyakit neoplasma nih. 

Apa itu Sel Plasma?

Penyakit neoplasma merupakan penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel plasma. Supaya tahu lebih jelas, gangguan apa saja yang mungkin ditimbulkan penyakit neoplasma bagi tubuh, ada baiknya kita ketahui dulu apa itu sel plasma. 

Sel plasma adalah jenis sel darah putih yang fungsinya mengeluarkan antibodi dalam skala besar. Seperti kita ketahui, antibodi memiliki peranan penting yakni mengikat dan menghancurkan zat asing yang masuk dalam tubuh.

Ketika tubuh terserang infeksi, sel plasma ini kemudian melepaskan banyak antibodi ke darah dan saluran getah bening. 

Nah begitu infeksinya hilang, biasanya produksi antibodi dari sel plasma juga berkurang. Fungsi tersebut menjelaskan bahwa keberadaan sel plasma sebagai produsen antibodi sangatlah penting.

Namun di sisi lain, sel plasma juga membentuk protein M. Protein antibodi ini sebenarnya tidak diperlukan tubuh karena tidak membantu menangkal infeksi sama sekali. 

Malahan masalah justru timbul kalau kadar protein M dalam tubuh terlalu banyak sehingga berisiko membahayakan ginjal dan memicu pengentalan darah. Karenanya walau penting, jumlah sel plasma dalam tubuh sebaiknya tidak berlebihan. 

Faktor risiko Penyakit Neoplasma

Sayangnya pada beberapa kondisi, pertumbuhan sel plasma abnormal (baik yang sifatnya jinak atau ganas) dapat terjadi. Hal ini terjadi khususnya pada mereka yang:

  • Lanjut usia 
  • Pria 
  • Berkulit hitam (ras Afrika-Amerika) 
  • Pernah terpapar radiasi atau zat kimia
  • Pernah terserang penyakit neoplasma

Jenis Penyakit Neoplasma

Berikut beberapa jenis penyakit neoplasma yang perlu diketahui:

1.MGUS (Monoclonal Gammopathy of Undetermined Significance)

MGUS muncul ketika kurang dari 10% sumsum tulang mengandung sel plasma abnormal (bukan kanker) yang membentuk protein M. Bila kadar protein M-nya sedikit saja, maka MGUS takkan menimbulkan gejala berarti. 

Namun pada kasus yang jarang terjadi, MGUS juga berpotensi memicu kanker seperti multiple myeloma, chronic lymphocytic leukemia, hingga lymphoplasmacytic lymphoma

Di samping kanker tadi, MGUS juga bisa menimbulkan kondisi serius lain seperti gangguan saraf, jantung, ginjal, serta penumpukan protein abnormal amiloid di jaringan atau organ tubuh (amiloidosis). Gejala amiloidosis antara lain:

  • Kelelahan ekstrim
  • Lidah membengkak
  • Muncul titik/ bintik ungu di kulit
  • Diare 
  • Bengkak karena ada timbunan cairan di jaringan tubuh

2.Lymphoplasmacytic lymphoma

Kanker ini dapat menyebar ke sumsum tulang, limpa, serta kelenjar getah bening. Kadar protein M yang tinggi juga dapat memicu pengentalan darah. 

Kondisi yang disebut juga dengan WM (Waldenstrom’s macroglobulinemia) tersebut memiliki gejala seperti:

3.Plasmasitoma

Nah kalau pertumbuhan abnormal sel plasmanya kemudian membentuk tumor di bagian tubuh tertentu, maka itu disebut plasmasitoma. 

Sama seperti MGUS, plasmasitoma juga dapat berkembang menjadi multiple myeloma. Jenis plasmasitoma ada 2:

  1. Plasmasitoma dalam tulang - timbul ketika kurang dari 10% sumsum tulang mengandung sel plasma yang tidak memicu gejala kanker. Gejala plasmasitoma dalam tulang paling menonjol adalah munculnya sakit hingga patah tulang.
  2. Plasmasitoma ekstramedular - terjadi saat tumor sel plasma menempati jaringan lunak di luar tulang atau sumsum tulang, contohnya tenggorokan. Tentunya pertumbuhan tumor tersebut dapat menekan sekaligus menyebabkan rasa sakit di area tempat ia tumbuh. Gejala plasmasitoma ekstramedular pada tenggorokan misalnya, kerap membuat penderitanya sulit menelan makanan.

4.Multiple myeloma

Nah kalau penyakit neoplasma satu ini merupakan salah satu jenis kanker sumsum tulang yang berisiko melemahkan tulang. 

Saat sel-sel myeloma berkembang lalu menyebar dalam sumsum tulang, itu kemudian menghambat produksi sel darah yang sehat. 

Multiple myeloma kerap menyerang tulang tempurung kepala, iga, serta panggul. Bila tak segera ditangani, maka efeknya bisa bertambah parah seperti muncul gejala:

  • Lelah dan sesak napas karena anemia
  • Ginjal bermasalah
  • Tulang gampang retak
  • Memar
  • Pendarahan abnormal, contoh pada gusi
  • Sakit-sakitan

Diagnosis Penyakit Neoplasma

Sebelum menentukan metode pengobatan yang tepat, dokter lebih dulu akan memeriksa riwayat kesehatan maupun fisik penderita. Selain itu, berbagai tes lanjutan seperti berikut mungkin juga dibutuhkan:

Cara mengatasi Penyakit Neoplasma

Dari situ, barulah dokter akan memilih mana cara mengatasi penyakit neoplasma terbaik untuk setiap pasien. Beberapa metode yang paling umum digunakan antara lain:

  • Obat-obatan
  • Imunoterapi (memakai obat untuk mendongkrak sistem imun dalam memerangi kanker)
  • Kemoterapi
  • Terapi radiasi
  • Transplantasi stem cell
  • Operasi 

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
A to Z: Neoplasm (Tumor), Malignant (for Parents). Nemours KidsHealth. (https://kidshealth.org/Nemours/en/parents/az-neoplasm-malignant.html)
Cancer-Related Fatigue (CRF): Causes & Management. Cleveland Clinic. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/5230-cancer-fatigue)
Neoplasm Types and Factors That Cause Them. Verywell Health. (https://www.verywellhealth.com/what-is-a-neoplasm-513708)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app