Pilih Sesar atau Lahir Normal? Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 6 menit
Pilih Sesar atau Lahir Normal? Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Setiap wanita dapat melahirkan melalui dua cara, yaitu persalinan normal atau dengan melalui prosedur operasi, yang dikenal dengan operasi sesar (Caesar). Kedua cara tersebut merupakan prosedur aman bagi ibu hamil untuk melahirkan bayinya ke dunia. Tapi tak jarang yang sedang menimbang-nimbang apakah memilih sesar atau lahir normal.

Ya memang, kedua metode persalinan tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Walaupun kedua metode ini biasa dilakukan, pada kondisi kehamilan normal dimana ibu dan janin dalam keadaan sehat serta tak memiliki penyulit, maka persalinan normal adalah pilihan terbaik yang dianjurkan. Namun lain halnya jika ada kondisi tertentu yang tidak memungkinkan, maka operasi sesar bisa jadi pilihan terbaik.

Agar Bunda lebih yakin dengan pilihan sesar atau lahir normal. Kami sudah menyiapkan ulasan lengkapnya tentang kelebihan dan kekurangannya masing-masing sebagai berikut.

Persalinan Normal

Persalinan normal adalah cara alami melahirkan bayi tanpa memerlukan prosedur pembedahan ataupun intervensi lainnya. Oleh karena itu, persalinan normal merupakan cara yang paling baik untuk melahirkan si jabang bayi.

Berapa lama keseluruhan proses persalinan normal berlangsung? Untuk ibu yang baru pertama kali melahirkan, rata-rata adalah 14 jam, meski tentu saja bisa lebih lama atau jauh lebih singkat. Bagi ibu yang sudah melahirkan sebelumnya, bisa lebih cepat, yakni rata-rata proses persalinan berlangsung sekitar 8 jam.

Jika Anda memutuskan untuk melahirkan secara normal, maka Anda perlu tahu apa saja kelebihan dan kelemahan metode ini.

Kelebihan Persalinan Normal

1. Memberikan pengalaman melahirkan secara alami

Melahirkan bayi melalui persalinan normal merupakan pengalaman bagi ibu yang tak mungkin dapat tergantikan. Ibu akan merasakan bagaimana melahirkan yang sesungguhnya, mulai dari merasakan kontraksi, bukaan demi bukaan, hingga mengedan kuat sampai bayi dilahirkan. Perjuangan hebat itu tentu akan selalu membekas dan menjadikan sang ibu menjadi 'ibu banget'.

Secara biologis, persalinan normal pun akan menguntungkan bagi sang bayi karena memicu kelenjar susu memproduksi kolostrum (Cairan pertama ASI yang kaya manfaat). Selain itu, bayi yang lahir secara normal memiliki daya tahan tubuh lebih tinggi dan risiko mengidap penyakit asma dan alergi menjadi lebih rendah.

2. Waktu Pemulihan Lebih Cepat

Bagi bunda yang melahirkan secara normal, maka akan pulih lebih cepat dan hanya sedikit mengalami rasa sakit setelah melahirkan daripada mereka yang melahirkan melalui operasi sesar. Kondisi inilah yang menjadi alasan mengapa ibu melahirkan normal lebih cepat diizinkan pulang dari rumah sakit.

Biasanya, ibu yang melahirkan normal hanya membutuhkan rawat inap selama sekitar 24 jam sampai 48 jam, dan memungkinkan ibu untuk segera berinteraksi dengan bayinya setelah melahirkan.

3. Resiko Gangguan Kesehatan lebih Kecil

Wanita yang menjalani persalinan secara normal, akan terhindar dari beberapa risiko kesehatan utama yang dapat terjadi ketika melahirkan secara sesar. Karena menghindari operasi besar, efek potensial yang bisa terjadi selama operasi, seperti pendarahan hebat, jaringan parut, infeksi, reaksi obat, dan rasa sakit, tidak menjadi masalah.

Penurunan risiko pendarahan, pembekuan darah, dan kerusakan organ dalam adalah kelebihan yang pasti bagi wanita yang melahirkan melalui persalinan normal.

Baca Juga: Apa Tanda-tanda Melahirkan Prematur?

Kekurangan atau Resiko Persalinan Normal

1. Kerusakan Kulit dan Jaringan

Selama persalinan normal, ada resiko bahwa kulit dan jaringan di sekitar vagina dapat meregang dan merobek saat melahirkan yaitu ketika bayi memasuki jalan lahir. Peregangan dan perobekan ini bisa sangat parah sehingga harus dijahit, atau bisa menyebabkan kelemahan pada otot pelvis (panggul).

Selain itu, penyayatan sebagian area vagina di dekat anus yang istilah medisnya ‘episiotomi’ mungkin diperlukan. Namun hal ini berisiko membuat keelastisitasan vagina saat berhubungan menjadi berkurang. Ada kemungkinan, Ibu pun mengalami kesulitan duduk dan berdiri selama seminggu sambil menunggu luka jahitan sembuh sempurna.

2. Stres

Stres dan ketakutan selama melahirkan bisa menyebabkan wanita mengalami kegelisahan dan kegalauan. Beberapa persalinan bisa memakan waktu berjam-jam pada kasus ini, stres dan rasa sakit tambahan dapat menyebabkan ibu menjadi tertekan dan tidak nyaman untuk jangka waktu yang lama.

3. Resiko pada bayi

Memang persalinan normal sebagian besar aman untuk bayi, namun ada beberapa risiko yang terkait dalam situasi tertentu. Bayi dapat berisiko kekurangan oksigen karena kompresi tali pusar atau komplikasi lainnya selama persalinan, serta trauma tambahan pada bayi saat mereka melewati jalan lahir.

Melahirkan Sesar (Caesar)

Persalinan secara sesar umumnya telah direncanakan karena alasan medis tertentu agar persalinan lebih aman bagi sang ibu dan juga jabang bayi. Sesar juga dibutuhkan saat melahirkan bayi yang sudah besar atau terlalu lama di kandungan, 'lewat bulan' dan jika kepala bayi tidak berada dalam posisi yang benar sebelum lahir.

Sesar juga bisa tanpa perencanaan terlebih dahulu dikarenakan ibu atau bayinya dalam situasi darurat sehingga berisiko terhadap nyawa keduanya. Sesar bahkan bisa menjadi pilihan meskipun tanpa alasan medis tertentu. Biasanya permintaan suami.

Kelebihan Melahirkan Sesar

1. Kenyamanan

Jika seorang wanita memutuskan melahirkan dengan operasi sesar yang telah direncanakan, kelahiran dapat dijadwalkan di awal. Sehingga dapat membuat kelahiran lebih mudah diprediksi dan efisien daripada kelahiran secara normal yang persalinannya terjadi dadakan atau tiba-tiba.

Hal ini dapat memungkinkan ibu untuk memiliki lebih banyak perencanaan dan kenyamanan.

Sesar juga mengurangi lamanya waktu proses melahirkan yang berpotensi berjam-jam yang dialami beberapa ibu dengan persalinan secara normal. Hal itu karena melahirkan secara sesar tidak ada proses mengejan, risiko meregangnya otot-otot dasar panggul dan vagina menjadi berkurang.

Proses persalinan dengan prosedur ini relatif singkat, bahkan hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam.

2. Alternatif yang dibutuhkan

Untuk bayi yang besar, atau dalam kasus bayi kembar, sesar bisa menjadi alternatif yang lebih sehat dan aman untuk melahirkan agar terhindar dari kemungkinan komplikasi selama persalinan normal.

Selain itu, sesar dapat mengurangi risiko menularkan infeksi pada bayi Anda, jadi ibu yang memiliki penyakit tertentu, seperti HIV atau infeksi saluran reproduksi, lebih baik melahirkan melalui operasi sesar.

3. Kurangnya risiko yang berhubungan dengan Persalinan normal

Persalinan secara sesar dapat menurunkan sejumlah risiko potensial bagi bayi, seperti kekurangan oksigen saat melahirkan dan mengurangi risiko trauma yang terjadi saat bayi melewati jalan lahir. Selain itu, sesar mengurangi risiko kemungkinan inkontinensia (tidak bisa menahan BAK) bagi ibu.

Baca Juga: Operasi Caesar (Sesar), Ini yang Harus Diketahui

Kekurangan atau Resiko Melahirkan Sesar

1. Waktu Pemulihan Lebih Lama

Seorang ibu yang melahirkan melalui sesar memiliki masa pemulihan yang lebih lama dan harus tinggal di rumah sakit lebih lama, rata-rata sekitar dua sampai empat hari, sedangkan wanita yang menjalani kelahiran normal memiliki tingkat pemulihan yang lebih cepat.

Ada juga peningkatan risiko rasa sakit fisik yang lebih lama setelah lahir, seperti rasa sakit saat disayat dan rasa sakit yang berlangsung lama akibat bekas luka sayatan saat sesar. Karena meningkatnya rasa sakit di perut sekitar bekas luka operasi, sang ibu akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk sembuh.

2. Meningkatnya Risiko Komplikasi Bedah

Karena operasi sesar adalah prosedur bedah, ada risiko yang datang bersamaan selama menjalani prosedur pembedahan. Ini termasuk peningkatan risiko kehilangan darah dan infeksi, serta luka pada usus atau kandung kemih, atau pembentukan gumpalan darah yang mungkin terjadi.

Ibu dan bayi juga memiliki kesempatan lebih besar untuk meninggal dalam persalinan karena ada kemungkinan komplikasi, dan pada umumnya ada risiko kerusakan pada ibu dan bayi yang lebih tinggi.

3. Kemungkinan mengulang operasi sesar

Wanita yang sebelumnya melahirkan secara sesar, lebih mungkin membutuhkan persalinan sesar lagi untuk persalinan selanjutnya. Hal ini juga menempatkan ibu pada risiko yang lebih besar akan komplikasi kehamilan setelahnya.

Celakanya lagi, jaringan parut internal akibat sesar juga dapat berpotensi menyebabkan masalah pada saat operasi sesar selanjutnya.

Demikianlah ulasan mengenai melahirkan secara normal dan sesar dalam hal kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Semoga dapat menambah wawasan pembaca khususnya ibu hamil yang akan melahirkan. Keputusan ditangan Anda, ambillah keputusan terbaik dengan selalu berkonsultasi dengan dokter Anda.

Baca Juga:


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vaginal Birth After A C-Section (VBAC): Benefits & Risks. WebMD. (https://www.webmd.com/baby/vaginal-birth-after-c-section)
Pros and Cons of Cesarean on Demand Debated. Medscape. (https://www.medscape.com/viewarticle/453409)
Caesarean Section: Elective & Emergency (V.10). University Hospitals Birmingham NHS Foundation Trust. (https://hgs.uhb.nhs.uk/wp-content/uploads/Caesarean-Section.pdf)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app