HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Paradoxical Breathing - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 24, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Diafragma adalah otot di antara paru-paru dan jantung yang berfungsi untuk menggerakkan udara yang masuk dan keluar saat Anda bernapas.

Saat Anda menarik napas, paru-paru akan mengembang dan terisi dengan udara. Diafragma akan terdorong ke bawah untuk mengurangi tekanan di rongga dada dan memungkinkan paru-paru untuk mengembang. 

Pada pernapasan paradoksal, diafragma malah bergerak ke atas saat Anda menarik napas, dan paru-paru tidak bisa mengembang dengan baik. Kondisi ini dapat mencegah Anda menghirup oksigen dalam jumlah yang cukup. 

Pernapasan paradoksal juga membuat Anda sulit untuk mengeluarkan karbon dioksida, yang merupakan produk limbah dari sistem pernapasan.

Tergantung pada tingkat keparahan kondisi, Anda mungkin akan mengalami masalah kesehatan karena Anda tidak menerima cukup oksigen atau membuang cukup karbon dioksida setiap kali Anda bernapas.

Penyebab Pernapasan Paradoksal

Pernapasan paradoksal adalah akibat dari kondisi yang disebut dokter sebagai disfungsi diafragma. Kondisi ini sulit untuk didiagnosis. Sampai saat ini masih tidak diketahui apa yang menyebabkan pernapasan paradoksal. 

Namun, beberapa kondisi berikut dapat membuat seseorang lebih mungkin beresiko mengalami pernapasan paradoksal:

Apnea tidur obstruktif

Apnea tidur obstruktif dapat mengganggu aliran oksigen dan proses pengeluaran karbon dioksida. Pada akhirnya dapat memicu terjadinya pernapasan paradoksal.

Trauma atau cedera pada dinding dada

Cedera atau trauma dapat memisahkan tulang rusuk Anda dari dinding dada. Bagian yang terpisah tersebut tidak akan lagi mengembang saat Anda menarik napas. Kadang-kadang bagian yang terpisah tersebut dapat mendorong ke dalam saat Anda bernapas, dan menyebabkan pernapasan paradoksal.

Gangguan saraf

Saraf frenikus merupakan saraf yang berfungsi untuk mengendalikan pergerakan diafragma dan otot-otot lainnya di tubuh Anda. Kerusakan saraf dapat mengganggu gerakan normal otot di tubuh dan menyebabkan perubahan pada pernapasan Anda. 

Hal ini dapat disebabkan oleh penyakit neurodegeneratif, seperti multiple sclerosis, distrofi otot, dan sindrom Guillain-Barre. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh kanker paru-paru dan cedera pada dinding dada.

Kekurangan mineral

Kekurangan mineral tertentu, termasuk kalium, magnesium, dan kalsium, juga dapat berdampak pada proses pernapasan. Misalnya, jumlah kalsium yang rendah dapat mengganggu sistem saraf dan mengganggu proses pernapasan.

Otot pernapasan yang lemah

Dalam beberapa kasus, otot-otot yang membantu jalur pernapasan menjadi lemah, kondisi ini dapat mengganggu pola pernapasan.

Tanda dan gejala Pernapasan Paradoksal

Gejala pernapasan paradoksal disebabkan oleh asupan oksigen yang buruk. Tanda dan gejalanya termasuk:

Anda harus segera pergi ke dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut.

Cara mencegah terjadinya Pernapasan Paradoksal

Banyak kondisi yang dapat menyebabkan pernapasan paradoksal yang tidak dapat ditangani melalui perubahan gaya hidup. Namun, Anda dapat sedikit mengurangi risiko terjadinya pernapasan paradoksal dengan cara:

  • menjaga pola makan yang baik dengan nutrisi seimbang
  • menjaga berat badan yang sehat dan ideal
  • mengurangi minuman beralkohol dan merokok
  • memperkuat otot-otot tubuh

Cara menangani Pernapasan Paradoksal

Diagnosa

Pertama, dokter Anda akan bertanya tentang gejala yang Anda alami dan riwayat kesehatan Anda. Dokter akan sering melakukan berbagai pemeriksaan untuk menilai kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah Anda. 

Dokter dapat mengukur oksigen dengan mengambil sampel darah atau dengan menggunakan oksimeter. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan lain, termasuk:

  • Fluoroskopi
  • tes fungsi paru
  • tekanan inspirasi statis maksimal (MIP)
  • sniff nasal inspiratory pressure ("tes mengendus")

Seorang ahli radiologi dan pulmonologis juga dapat meminta berbagai pemeriksaan radiologi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik tentang kondisi sedang terjadi. Pemeriksaan tersebut dapat berupa:

  • USG
  • rontgen dada
  • elektromiografi diafragma
  • computer tomography (CT Scan)
  • magnetic resonance imaging (MRI)

Pengobatan

Sebagian besar kasus pernapasan paradoksal dapat diselesaikan dengan mengobati kondisi yang mendasarinya. Misalnya, jika penyebabnya adalah kekurangan nutrisi, maka Anda dapat mengkonsumsi suplemen atau mengubah pola diet Anda.

Dokter juga dapat meresepkan pengobatan yang dapat meringankan gejala Anda. Ventilasi invasif nokturnal dapat membantu orang dengan karbon dioksida tinggi atau kapasitas oksigen yang rendah.

 Jika Anda memiliki masalah saat Anda tidur, dokter mungkin akan menggunakan tekanan saluran napas positif secara terus menerus untuk mengelola gejala Anda.

Jika gejalanya menetap atau Anda memiliki kasus yang parah, Anda mungkin perlu melakukan tindakan operasi. Orang-orang yang mengalami trauma pada tulang rusuk atau paru-paru biasanya memerlukan pembedahan untuk penanganan yang tepat.

Pada kasus diafragma yang lumpuh, ahli bedah mungkin akan menggunakan teknik yang disebut plication surgery untuk meningkatkan fungsi paru-paru. Pembedahan ini dilakukan dengan cara meratakan diafragma untuk memberi paru-paru lebih banyak ruang untuk mengembang.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
NCBI, Paradoxical breathing (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/medgen/534076).
Rod Brouhard, EMT-P, Paradoxical breathing (https://www.verywellhealth.com/paradoxical-breathing-overview-4587590), 24 January 2020.
Deborah Weatherspoon, Ph.D, MSN, RN, CRNA, Paradoxical breathing (https://www.healthline.com/health/paradoxical-breathing), 6 April 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app