Penyebab Vagina Kering setelah Melahirkan

Ini beberapa penyebab utama vagina Anda kering setelah persalinan. Jagalah kesehatan dengan mengonsumsi makanan bernutrisi agar tubuh bisa kembali stabil. Penting juga untuk menjaga kebersihan area kewanitaan Anda agar tidak terkena infeksi kuman atau pun bakteri.
Dipublish tanggal: Jun 16, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Penyebab Vagina Kering setelah Melahirkan


Penyebab Vagina KerSeharusnya setelah 40 hari persalinan kondisi organ tubuh sudah kembali normal seperti sediakala saat belum hamil. Bagian vagina juga seharusnya sudah kembali normal tanpa ada masalah kekeringan. 

Nah, jika Anda mengalami vagina kering bisa karena disebabkan hal berikut ini.

1. Rendahnya estrogen

Anda bisa mengalami masalah vagina yang kering pasca persalinan karena rendahnya estrogen di dalam tubuh. Terlebih untuk Anda yang menyusui bayi tingkat estrogen akan lebih rendah lagi dibandingkan yang tidak menyusui. 

Anda bisa mendukung produksi estrogen di dalam tubuh dengan mengonsumsi makanan seperti kacang-kacangan, kedelai, dan juga buah-buahan.

2. Konsumsi obat dan perawatan medis

Kondisi vagina yang kering juga dapat terjadi jika Anda mengonsumsi obat-obat tertentu setelah melahirkan. Obat yang berisiko itu seperti obat asma, obat alergi, dan obat flu. Jenis obat ini memiliki efek yang dapat membuat turunnya lubrikasi pada vagina karena kandungan antihistamin.

Selain obat-obatan lubrikasi juga terjadi karena Anda kurang mendapatkan foreplay atau hubungan intim yang dilakukan terburu-buru. Tidak hanya obat perawatan medis pasca persalinan juga dapat menjadi penyebab vagina kering. 

Misalnya seperti perawatan pengangkatan indung telur yang mempengaruhi hormon di dalam tubuh.

Jika masalah ini tetap terjadi tanpa terburu-buru dan tidak mengonsumsi obat sebaiknya Anda konsultasikan ke dokter yang ahli. Jangan dibiarkan saja karena bisa mengalami kondisi yang tidak diinginkan dalam jangka panjang.

3. Stres dan cemas

Masalah psikologis seperti stres dan cemas juga bisa membuat bagian vagina menjadi kering. Saat sedang stres hormon di dalam tubuh akan menjadi tidak stabil yang akibatnya berimbas pada vagina. Anda pun akan mengalami badan yang terasa lemas dan menjadi tidak berhasrat.

Stres akan membuat Anda menjadi cemas dan tidak bisa fokus dengan aktivitas intim yang akan dilakukan. Gairah yang menurun ini kemudian akan membuat bagian vagina menjadi kering. Masalah ini terjadi karena dapat stres dan cemas dapat memicu kortisol dan  kadar hormon estrogen di dalam tubuh.

Jadi sebisa mungkin untuk membuat tubuh rileks agar tidak mengalami masalah cairan vagina. Anda bisa mengatasi stres dengan bersantai dahulu atau mandi air panas agar merasa lebih fresh. Solusi lainnya dapat melakukan aktivitas yang menyenangkan.

4. Iritasi

Setiap orang akan mengalami masalah yang berbeda pasca persalinan. Anda yang mengalami vagina kering bisa disebabkan karena adanya iritasi di bagian vagina. Penting sekali untuk mengatasi atau mengobati iritasi ini secepat mungkin agar tidak menimbulkan risiko yang lebih parah lagi.

5. Pil KB

Jika Anda setelah melahirkan langsung mengkonsumsi pil KB maka risikonya akan mengalami vagina yang kering. Apalagi kadar hormon di dalam tubuh setelah persalinan masih membutuhkan waktu agar bisa kembali stabil. Ditambah dengan penggunaan pil KB maka kondisinya semakin tidak stabil.

6. Masa menopause

Buat Anda yang melahirkan di usia mendekati 40 tahun atau persalinan usia tua berisiko mengalami kondisi vagina kering. Tidak perlu panik karena ini lumrah terjadi pada usia yang sudah mendekati menopause

Anda tidak perlu khawatir karena tidak akan mempengaruhi kondisi kesehatan karena ini murni faktor usia.

Ini beberapa penyebab utama vagina Anda kering setelah persalinan. Jagalah kesehatan dengan mengonsumsi makanan bernutrisi agar tubuh bisa kembali stabil. Penting juga untuk menjaga kebersihan area kewanitaan Anda agar tidak terkena infeksi kuman atau pun bakteri

Jika mengalami masalah di bagian vagina segera lakukan konsultasi.  


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Postpartum thyroiditis. (2012). (http://www.thyroid.org/postpartum-thyroiditis/)
Barrett G, et al. (2000). Women's sexual health after childbirth [Abstract]. (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10688502)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app