Rekomendasi Obat Sesak Nafas untuk Penderita Asma

Dipublish tanggal: Agu 18, 2019 Update terakhir: Agu 25, 2021 Tinjau pada Mar 6, 2020 Waktu baca: 3 menit
Rekomendasi Obat Sesak Nafas untuk Penderita Asma

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Gejala sesak napas seringkali dirasakan oleh penderita penyakit asma bahkan terkadang menyebabkan sulit bernapas yang disertai batuk;
  • Obat sesak napas bagi penderita asma umumnya terbantu menjadi 2 tipe, yakni obat asma jangka panjang dan obat sesak napas reaksi cepat;
  • Salah satu obat sesak napas bagi penderita asma adalah obat agonis beta long-acting yang dihirup dan bertujuan untuk membuka saluran pernapasan;
  • Untuk serangan asma akut yang dapat terjadi secara mendadak memerlukan obat yang memiliki reaksi cepat seperti nebulizer maupun inhaler;
  • Klik untuk membeli produk obat sesak napas untuk asma secara online melalui HDMall. Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

Rasa sesak pada dada dikenal dengan istilah dyspnea yang terjadi akibat dinding pernafasan mengalami inflamasi atau peradangan. Hal ini akan membuat seseorang kesulitan bernafas dan memunculkan suara mengi saat bernafas, sesak nafas pada dada, dan menimbulkan batuk. Kondisi ini disebut juga sebagai penyakit asma.

Sesak napas sendiri terbagi menjadi sesak napas jangka panjang yang biasanya terjadi selama seminggu atau lebih dan sesak napas mendadak yang terjadi secara tiba-tiba. Kondisi sesak napas yang terjadi secara mendadak biasanya disebabkan oleh serangan asma, reaksi alergi, gangguan jantung, serta pengaruh psikologis akibat serangan panik. 

Baca juga: 5 Penyebab Utama Penyakit Asma (Sesak Napas) 

Obat untuk penderita asma

Karena penyebab asma juga berbeda, maka untuk mengatasi dan mengobati penyakit asma juga dilakukan dengan cara berbeda. 

Ada banyak cara mulai dari mengonsumsi obat-obatan hingga obat hirup yang menggunakan alat bantu untuk pernafasan. Obat asma sendiri dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Obat asma konsumsi jangka panjang

Obat asma yang dikonsumsi dalam jangka panjang adalah obat yang dikonsumsi oleh penderita asma secara rutin untuk mengurangi resiko munculnya serangan asma. Dengan mengonsumsi obat ini, maka asma diharapkan tidak sering kambuh dan penyakitnya pun lebih bisa dikontrol.

Obat asma yang dikonsumsi jangka panjang dengan resep dokter ini adalah obat anti inflamasi seperti kortikosteroid hirup yang digabungkan dengan beberapa jenis obat berikut:

Agonis beta long-acting

Obat ini merupakan bronkodilator yang digunakan dengan cara dihirup dengan tujuan untuk membuka saluran pernafasan. Mengonsumsi obat agonis beta long-acting bersamaan dengan kortikosteroid hirup dapat mengurangi resiko serangan asma berat. 

Walaupun sifatnya sebagai obat asma jangka panjang, tetapi obat ini dilarang dikonsumsi ketika asma akut menyerang karena dapat menimbulkan kerusakan yang disebabkan oleh asma.

Baca juga: Melawan Asma dengan Combivent

Theophylline

Obat theophylline juga termasuk dalam jenis bronkodilator yang digunakan untuk mencegah gejala asma terjadi pada malam hari. Untuk mengonsumsinya dapat digunakan setiap hari dengan tujuan membuka saluran pernafasan dan mengendurkan otot sekitar saluran pernafasan agar lebih rileks.

Pengubah leukotrien

Untuk mencegah senyawa alami tubuh yang menyebabkan inflamasi, dapat digunakan obat pengubah leuoktrien yang dikonsumsi dengan cara diminum setiap hari agar meringankan gejala asma berdasarkan saran dan resep dokter pada kondisi tertentu. 

Obat yang tergolong leukotrien kemungkinan dapat menimbulkan sejumlah efek samping seperti halusinasi, kecenderungan untuk bunuh diri, depresi, serta mudah marah dan gelisah.

2. Obat sesak nafas reaksi cepat untuk penderita asma

Serangan asma akut ditandai dengan kesulitan bernafas, suara mengi saat bernafas, sesak nafas, dan batuk. Obat yang dibutuhkan untuk mengatasi serangan tersebut harus merupakan obat yang memiliki reaksi cepat untuk menyembuhkan. 

Berikut ini beberapa jenis obat reaksi cepat yang bisa digunakan ketika serangan asma datang, di antaranya:

Agonis beta short-acting

Mirip dengan agonis beta jangka panjang, agonis beta jangka pendek ini juga digunakan dengan cara dihirup ketika terjadi sesak nafas akibat gejala asma menyerang. Obat ini berfungsi untuk mengendurkan otot halus pada saluran pernafasan. 

Jenis dari agonis beta short acting sendiri dibagi menjadi 2, yaitu:

  • Nebulizer: berbentuk obat cair yang menjadi partikel uap kecil yang dihirup ke dalam paru-paru
  • Inhaler portabel: berbentuk obat cair namun diubah menjadi uap yang tidak lebih kecil dari uap nebulizer untuk dihirup ke dalam paru-paru. Penggunaan inhaler yang terlalu sering dan dalam jangka panjang dapat memberikan efek samping yang serius

Perbedaan dari agonis beta jangka panjang dan agonis beta jangka pendek ada pada kecepatan reaksinya. Untuk penggunaan agonis beta jangka pendek, gejala asma akan reda hanya dalam hitungan beberapa menit ketika terjadi serangan asma. 

Baca juga: Begini Cara Memilih Obat Asma Inhaler Sesuai Kondisi

Kortikosteroid oral dengan infus

Ada dua jenis kortikosteroid yang dapat diminum untuk meredakan inflamasi, yaitu prednison dan metil prednisolon. Penggunaan obat tersebut jika digunakan dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek yang serius. Maka dari itu, konsumsi obat tersebut tidak boleh dilakukan dalam jangka panjang.

Ipratropium (Atrovent)

Obat golongan bronkodilator ini berfungsi untuk membuat saluran pernafasan menjadi lebih rileks. Karena reaksinya yang cepat, maka obat ini dapat digunakan untuk mengatasi sesak nafas pada bronkitis kronis, emfisema, dan serangan asma.

Jika menderita asma, cobalah untuk mengonsumsi beberapa obat sesak nafas di atas, tetapi tentunya dengan resep dokter. Jika kondisi tak kunjung membaik, maka segera konsultasikan dan berobat ke dokter untuk tindakan penanganan lebih lanjut.


39 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Asthma Causes, Prevention, Treatment, Definition, Symptoms. MedicineNet. (https://www.medicinenet.com/asthma_overview/article.htm)
Asthma: Causes, Symptoms, Diagnosis, Treatment. WebMD. (https://www.webmd.com/asthma/what-is-asthma#1)
Asthma and Asthma Attacks Center: Symptoms, Causes, Tests, and Treatments. WebMD. (https://www.webmd.com/asthma/default.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app