Penyebab Timbul Rasa Gatal pada VaginaPenyebab Timbul Rasa Gatal pada Vagina

Penyebab rasa gatal pada vagina ini dapat menjadi gambaran untuk Anda selalu waspada. Selain menjaga kebersihan penting untuk merawat vagina dengan baik. Risikonya kerap tidak langsung terlihat jika Anda tidak menjaganya dengan baik.
Dipublish tanggal: Jun 16, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Penyebab Timbul Rasa Gatal pada VaginaPenyebab Timbul Rasa Gatal pada Vagina

Vagina merupakan bagian yang rentan atau mudah sekali terkena penyakit jika tidak dijaga atau dirawat dengan baik. Dampaknya akan mempengaruhi organ reproduksi Anda. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah mengalami rasa gatal. Ini penyebab timbulnya rasa gatal pada vagina Wanita.

1. Adanya bakteri

Rasa gatal yang terjadi pada vagina bisa karena adanya bakteri vaginosis. Kondisi di mana terjadinya ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat. Kondisi ini juga menyebabkan adanya perubahan pH dalam vagina. Bakteri yang ada ini akan membuat timbulnya infeksi dan rasa gatal. 

Selain itu Anda juga akan merasakan perih dan keluarnya cairan yang berbau tidak sedap.

2. Dermatitis kontak

Penyebab terjadi gatal pada vagina juga bisa karena dermatitis kontak. Maksudnya adalah kulit mengalami iritasi karena alergi dengan produk tertentu. Misalnya saat menggunakan tisu toilet, sabun mandi, ataupun alat kontrasepsi seperti kondom. 

Gatal karena penyebab ini tidak terasa perih hanya saja membuat Anda merasa tidak nyaman.

3. Infeksi jamur

Selanjutnya penyebab dari rasa gatal adalah mengalami infeksi jamur. Anda akan mengalami keluarnya cairan berwarna putih. Jamur tumbuh pada vagina dan vulva secara berlebihan. Risiko masalah gatal pada vagina karena infeksi ini biasanya terjadi saat sedang hamil. 

Tepatnya saat kondisi kekebalan tubuh Anda sedang menurun.

4. Alergi

Penyebab yang paling umum dari terjadinya gatal di bagian vagina adalah alergi. Masalah alergi ini biasanya bisa karena penggunaan sabun pembersih yang tidak cocok. Adanya kandungan detergen atau pewangi di dalam sabun dengan jumlah yang berlebihan.

Alergi juga bisa disebabkan karena pakaian dalam baru yang digunakan. Anda hanya akan mengalami rasa gatal tanpa adanya cairan yang keluar secara berlebihan. Jika Anda mengalami kondisi ini segera atasi dengan menghentikan pemakaian.

5. Menjelang menopause

Ternyata ketika Anda mulai mendekati usia menopause maka akan terjadi gangguan pada bagian vagina seperti mengalami gatal-gatal. Anda bisa mengatasi masalah ini jika memang sudah memasuki usia menopause dengan menggunakan pelembab khusus vagina agar tidak gatal lagi. 

Biasa saja masalah gatal terjadi karena bagian vagina yang kekeringan.

6. Akibat Bercukur

Anda juga bisa mengalami gatal-gatal pada vagina yang sudah dicukur beberapa waktu lalu. Mencukur vagina membuat bagian terdalam dari rambut di vagina tumbuh kembali, inilah yang membuat timbulnya rasa gatal pada vagina. 

Rasa gatalnya bisa hilang ketika sudah memanjang. Hanya saja ini bisa dicegah dengan memotong saja rambu yang ada di vagina.

7. Eksim

Selanjutnya penyebab terjadinya rasa gatal di vagina karena Anda mengalami eksim. gangguan kulit yang disertai dengan rumah kemerahan. Vagina akan terasa gatal dan kemerahan. Jika tidak segera ditangani kondisinya akan semakin parah dan membuat Anda semakin tidak nyaman.

8. Penyakit kelamin

Penyebab ini jarang terjadi hanya saja tetap perlu diketahui. Penyakit kelamin dapat membuat Anda mengalami rasa gatal di vagina. Buat yang sudah memiliki pasangan jika hal ini terjadi Anda perlu segera mencari tahu agar tidak berkelanjutan. 

Ada banyak sekali jenis penyakit kelamin yang bisa dialami wanita berawal dari ketularan.

Penyebab rasa gatal pada vagina ini dapat menjadi gambaran untuk Anda selalu waspada. Selain menjaga kebersihan penting untuk merawat vagina dengan baik. Risikonya kerap tidak langsung terlihat jika Anda tidak menjaganya dengan baik. 

Hanya saja risiko akan terjadi beberapa tahun ke depan setelah melewati usia yang rentan terkena penyakit.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app