Menyelisik Penyebab Lingkaran Hitam di Bawah Mata

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Menyelisik Penyebab Lingkaran Hitam di Bawah Mata

Sebagian besar orang kerap mengidentikkan penyebab lingkaran hitam di bawah mata dengan kurang tidur. Namun nyatanya, ada berbagai kemungkinan penyebab lain yang melatarbelakanginya. Apa saja itu? Mari ketahui lebih jauh.

Beragam penyebab lingkaran hitam di bawah mata yang perlu diketahui

Keberadaan lingkar gelap di bawah mata merupakan masalah umum yang dapat memengaruhi siapapun, baik pria maupun wanita. Kehadirannya yang acap kali disertai pula dengan kantung mata ini sedikit banyak dapat mengganggu penampilan, terutama bagi mereka yang dituntut untuk tampil atraktif dan menarik.

Dalam banyak kasus, kemunculan mata panda ini kerap ditenggarai oleh faktor kelelahan dan kurang tidur. Entah itu akibat masalah pekerjaan yang begitu menumpuk atau kebiasaan buruk dari diri sendiri yang gemar membuang-buang waktu malam percuma.

Kendati demikian, kehadiran lingkaran hitam di bawah mata tak melulu terjadi lantaran kurang tidur. Melainkan dapat pula menjadi pertanda dari beberapa kondisi medis, seperti kekurangan nutrisi, alergi, perubahan hormon dan lain sebagainya.

Berikut uraian selengkapnya:

1. Kurang Tidur

Seperti yang jamak diketahui, kurang tidur merupakan penyebab lingkaran hitam di bawah mata yang paling umum dijumpai. Tak heran, lantaran kurang tidur dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah di bawah mata sekaligus membuat kulit wajah nampak kusam dan pucat.

Hal ini akan semakin parah bila diiringi pula dengan kebiasaan buruk merokok dan konsumsi minuman beralkohol. Maka dari itu, jauhi keduanya dan ciptakanlah kualitas tidur yang mumpuni dengan waktu idealnya seperti yang dijelaskan berikut: Berapa Lama Waktu Tidur Ideal yang Dibutuhkan Tubuh?

2. Usia yang Menua

Seiring bertambahnya usia, lapisan dermis mulai mengalami penipisan lantaran kehilangan lemak serta kolagen yang begitu dibutuhkan. Perlahan namun pasti, kulit terutama di area bawah mata mulai mengendur dan pembuluh darah pada area tersebut pun menjadi semakin terlihat jelas. Itulah mengapa kantung mata juga lingkar hitam begitu lazim ditemui pada kebanyakan orang tua.

3. Faktor Genetik

Sejarah keluarga turut berperan dalam terbentuknya lingkaran hitam di bawah mata. Ini bisa menjadi sifat warisan yang mulai terlihat di awal masa kanak-kanak dan dapat memburuk atau justru mungkin menghilang seiring bertambahnya usia.

4. Kebiasaan Menatap Layar Secara Intens

Kebiasaan terlalu lama menatap layar televisi, komputer maupun gadget yang dimiliki dapat menyebabkan eye strain atau ketegangan signifikan pada otot mata. Mengakibatkan pembuluh darah sekitar mata menjadi membesar sehingga menimbulkan kesan gelap.

5. Dehidrasi

Dehidrasi tak jarang dapat menjadi penyebab lingkaran hitam di bawah mata. Pasalnya, dehidrasi dapat memicu retensi cairan yang mengarah pada terbentuknya kantung mata juga lingkar hitam.

Tak hanya itu, ketika tubuh kekurangan cairan, sel-sel kulit pun akan menyusut. Dan area kulit di bawah mata menjadi bagian yang paling terlihat jelas mengalami perubahan, yakni nampak kusam dan gelap. Bentuk mata pun terlihat cekung dan sayu.

6. Eksposur Sinar Matahari Berlebih

Over-exsposure terhadap sinar matahari mampu merangsang tubuh untuk meningkatkan produksi melanin. Akibatnya, area kulit yang terbuka seperti wajah, tengkuk juga leher dapat mengalami hiperpigmentasi. Dimana area kulit yang meradang akan berubah warna menjadi gelap.

7. Kekurangan Nutrisi

Defisiensi zat besi dan vitamin B12 dapat menyebabkan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat dan memanifestasikan dirinya secara jelas di bawah mata sebagai semburat kebiruan. Sama halnya, kekurangan vitamin K juga dapat menimbulkan masalah serupa lantaran terganggunya sirkulasi darah di dalam tubuh.

8. Alergi

Histamin yang dilepaskan tubuh sebagai reaksi alergi tak hanya dapat menimbulkan berbagai efek ketidaknyamanan seperti gatal-gatal, kemerahan maupun pembengkakan. Namun mampu merangsang pelebaran pembuluh darah di sekitar mata yang dapat menghasilkan bayangan gelap atau warna kebiruan.

9. Perubahan Hormon

Perubahan hormon yang terjadi seperti pada kasus sindrom pramenstruasi, stres hingga menopause dapat menyebabkan memar dan timbulnya lingkaran hitam di sekitar mata. Ini terjadi lantaran perubahan hormon mampu meningkatkan pigmentasi kulit, mengganggu aktivitas biologis, menyebabkan retensi cairan dan fluktuasi kadar hemoglobin yang kesemuanya dapat menampakkan diri dalam bentuk lingkaran hitam di sekitar mata.

Beberapa kondisi medis lain seperti, penyakit tiroid, anemia dan selulitis periorbital seringkali ditandai dengan kehadiran lingkaran hitam di bawah mata. Segera periksakan diri ke dokter bila saja timbulnya lingkaran hitam di bawah mata ini disertai pula dengan gejala demam, sakit atau sulit menggerakkan mata, penurunan pandangan dan sebagainya.

Tips mudah dan praktis dalam menyingkirkan lingkaran hitam di bawah mata

Dalam banyak kasus, lingkar hitam yang menghiasi area sekitar mata dapat diatasi melalui perawatan rumahan yang cukup praktis dan mudah dilakukan, beberapa diantaranya seperti:

  • Aplikasikan kompres dingin. Cara ini cukup efektif untuk membantu mengurangi pembengkakan dan mengecilkan pembuluh darah yang membesar.
  • Tidur terlentang dengan posisi kepala lebih tinggi. Tidur dengan cara seperti ini memungkinkan gravitasi menarik kelebihan cairan dari mata agar tak terakumulasi di area bawah mata.
  • Manfaatkan kantung teh celup bekas. Kafein dalam teh mengandung sejumlah antioksidan yang berkhasiat dalam meningkatkan aliran darah ke kulit dan menyingkirkan lingkar hitam yang mengganggu.
  • Oleskan eye cream. Pilihlah produk eye cream dengan kandungan retinol, kolagen, derivat vitamin C, isoflavon dan niasin.

Solusi selengkapnya silahkan baca: Cara Menghilangkan Kantung Mata dan Lingkar Hitam


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vrcek I, et al. (2016). Infraorbital dark circles: A review of the pathogenesis, evaluation and treatment. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4924417/)
Ahmadraji F, et al. (2015). Evaluation of the clinical efficacy and safety of an eye counter pad containing caffeine and vitamin K in emulsified Emu oil base. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25625116)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app