Penyakit Hewan Ternak Yang Ternyata Dapat Menular Pada Manusia

Di balik keuntungan yang dijanjikan dari memelihara hewan ini, ternyata unggas merupakan salah satu jenis hewan ternak yang dapat menjadi sumber penyakit. Hewan-hewan jenis lain seperti sapi, kambing, dan babi ternyata juga hewan ternak yang sering menularkan penyakit bagi manusia.
Dipublish tanggal: Sep 17, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Memelihara hewan ternak merupakan sebuah hal yang menguntungkan bagi sebagian orang. Akan tetapi, untuk hal ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan, karena apabila salah perawatan akan mengakibatkan hewan ternak tekena penyakit yang juga dapat menular pada manusia.

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa jenis hewan yang biasa dipelihara. Hewan-hewan tersebut seperti sapi, kambing, kerbau, ayam, itik, burung, ikan dan babi. 

Memelihara hewan ternak bisa jadi kegiatan yang menguntunkan, namu disisi lain juga beresiko apabila tidak dirawat dengan baik maka hewa-hewan tersebut dapat menjadi sumber penyakit.

Penyakit hewan ternak

Jenis hewan yang paling umum dipelihara di Indonesia merupakan jenis unggas. Di balik keuntungan yang dijanjikan dari memelihara hewan ini, ternyata unggas merupakan salah satu jenis hewan ternak yang dapat menjadi sumber penyakit. 

Hewan-hewan jenis lain seperti sapi, kambing, dan babi ternyata juga hewan ternak yang sering menularkan penyakit bagi manusia.

Ini beberapa penyakit yang biasa ditulakan dari hewan ternak pada manusia:

1. Flu burung

Flu burung atau dengan nama lain yang dikenal dengan avian influenza merupakan virus yang menyebar pada unggas. H5N1 merupakan salah satu jenis virus yang terdapat pada flu burung, yang mana virus ini juga mematikan bagi burung, manusia dan mamalia. 

H5N1 menyebar melalui kontak langsung dengan unggas, seperti baik itu dari kotoran atau cairan unggas; menghirup udara yang mengandung virus; virus di udara atau air menempel di mata, hidung atau masuk ke dalam mulut manusia; dan juga karena membersihkan daging unggas. 

Namun, untuk penularan lewat masakan tidak akan terjadi, selama unggas di masak hingga benar-benar matang. Untuk penularan melalui sesama manusia sangat jarang ditemukan. 

Flu burung pada manusia memiliki gejala pada yang bervariasi. Biasanya diawal akan timbul gejala yang mirip dengan flu biasa, hingga pada akhirnya berkembang menjadi gangguan pernapasan yang berat dan bisa saja mematikan.

2. Brucellosis

Kambing dan sapi merupakan jenis hewan ternak yang biasa terkena penyakit brucellosis. Penyebab dari penyakit ini adalah bakteri Brucella. Cara penularannya pada manusia adalah melalui produksi hasil hewan ternak yang sudah terkontaminasi dan kemudian dikonsumsi oleh manusia. 

Cara lainnya adalah dengan menghirup udara yang sudah terkontaminasi dengan bakteri Brucella, dan dapat juga tertular akibat kontak langsung dengan hewan ternak yang sudah terinfeksi. Bakteri ini keluar dari tubuh sapi atau kambing melalui sus, urine, cairan plasenta, dan cairan lainnya dari tubuh hewan ternak. 

Gejala yang akan timbul apabila tertular penyakit ini adalah tubuh akan terasa lemas, pusing, berat badan menurun, nafsu makan menurun, sakit punggung, seluruh sendi tubuh terasa sakit, demam, mengigil, dan berkeringat pada malam hari. 

Umunya jika dilakukan pemeriksaan akan ditemukan pembesaran organ hati dan limpah. 

3. Taeniasis/sistiserkosis

Taeniasis/sistiserkosis adalah penyakit infeksi usus. Hal ini merupakan akibat cacing pita yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui konsumsi daging sapi atau daging babi yang kurang matang atau bahkan mentah. Pada kondisi seperti ini di dalam daging masih terdapat larva dari cacing pita. 

Apabila larva kistik masuk pada tubuh manusia, maka mereka akan berkembang biak di otot, kulit, mata dan sistem saraf pusat. Umumnya, penderita yang mengalami kondisi ini akan mengeluarkan larva cacing melalui tinja yang nantiya bisa saja mengkontaminasi lingkungan.

Apabila tertelan larva cacing ini makan larva tersebut akan berkembang pada susunan saraf pusat di otak (neurosistiserkosis) yang bisa mengakibatkan epilepsi, meski sebelumnya orang itu tidak memiliki riwayat epilepsi. 

Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah kejang-kejang, sakit kepala berlebihan, demensia, meningitis, kebutaan dan hidrosefalus.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, usahakan untuk menjaga kebersihan dan kondisi hewan ternak, karena dengan cara ini dapat meminimalisir resiko hewan ternak akan terkena penyakit-penyakit tersebut. 

Cara lainnya adalah dengan mencoba untuk berikan vitamin dan lakukan pemeriksaan kesehatan untuk hewan ternak secara rutin. Apabila Anda menyadari muncul gejala-gejala seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter.


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tapeworms: Causes, symptoms, and treatments. Medical News Today. (Accessed via: https://www.medicalnewstoday.com/articles/170461)
Taeniasis: Causes, Symptoms, and Treatment. Healthline. (Accessed via: https://www.healthline.com/health/taeniasis)
Nash, T. E., & Garcia, H. H. (2011). Diagnosis and treatment of neurocysticercosis. Nature reviews. Neurology, 7(10), 584–594. https://doi.org/10.1038/nrneurol.2011.135. National Center for Biotechnology Information. (Accessed via: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3350327/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app