Brucellosis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 9, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Apr 15, 2019 Waktu baca: 3 menit

Mengenal Brucellosis

Brucellosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Brucella yang ditularkan dari hewan ke manusia. Terdapat empat jenis bakteri Brucella yang menyebabkan infeksi brucellosis pada manusia, yaitu:

  • Brucella melitensis adalah bakteri penyebab terbanyak yang menginfeksi manusia dan umumnya ditemukan pada domba dan sapi. Infeksi brucellosis yang disebabkan oleh bakteri ini, banyak ditemukan di negara Spanyol, Yunani, kawasan Amerika Latin, kawasan Timur Tengah, dan India.
  • Brucella suis adalah bakteri yang banyak menginfeksigt;babi liar di Amerika Serikat, Eropa, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara.
  • Brucella canis adalah bakteri yang banyak menginfeksi anjing di negara Jepang, kawasan Amerika (bagian utara, tengah, dan selatan), dan Eropa tengah.
  • Brucella abortus adalah jenis bakteri yang banyak menginfeksi hewan ternak diseluruh dunia. Tetapi jumlah kasus infeksi pada hewan di negara seperti Jepang, Israel, Canada, Australia, New Zealand, dan beberapa negara di benua Eropa telah menurun drastis dengan adanya program pengendalian penyakit pada hewan yang efektif.

Penyebaran dan penularan Brucellosis

Brucellosis pada manusia terjadi karena adanya kontak antara manusia dengan hewan atau produk hewan yang terkena infeksi brucellosis. Bakteri Brucella dapat masuk ke dalam tubuh manusia dengan melalui:

  • Luka pada kulit
  • Inhalasi/pernapasan
  • Memakan atau meminum produk dari hewan yang terkontaminasi bakteri misalnya, susu yang tidak dipasteurisasi, keju, mentega, atau daging yang dimasak tidak matang.

Secara umum, infeksi brucellosis tidak ditularkan dari manusia ke manusia. Akan tetapi, ibu yang terinfeksi brucellosis kemungkinan dapat menularkan bakteri kepada bayi melalui ASI.

Risiko terjangkit Brucellosis

Kemungkinan terjangkit infeksi brucellosis akan meningkat apabila Anda:

  • Memakan atau meminum produk olahan susu dari sapi, kambing, dan hewan lain yang tidak dipasteurisasi dan terkena infeksi brucellosis.
  • Berkunjung ke negara atau kawasan yang rawan terjadi infeksi brucellosis seperti kawasan Timur Tengah, Karibia, Afrika, Amerika Latin, Asia, Eropa Timur, dan kawasan sekitar Laut Mediterania.
  • Bekerja di rumah pemotongan hewan atau pabrik pengolahan daging.
  • Bekerja di peternakan.
  • Pemburu hewan liar.
  • Dokter hewan.
  • Ahli mikrobiologi.

Gejala Brucellosis

Seseorang yang terinfeksi brucellosis biasanya menunjukkan gejala yang mirip dengan flu, termasuk diantaranya yaitu:

  • Demam
  • Menggigil
  • Hilang nafsu makan
  • Berkeringat di malam hari
  • Lemah tubuh
  • Kelelahan
  • Nyeri pada sendi, punggung, dan otot
  • Sakit kepala
  • Batuk
  • Nyeri perut

Gejala-gejala tersebut biasanya muncul dalam 5 sampai 30 hari setelah terinfeksi. Tingkat keparahan gejala biasanya bergantung pada jenis bakteri Brucella yang menginfeksi. Dari ke empat jenis bakteri, Brucella melitensis dapat menimbulkan gejala akut dan parah yang mampu menyebabkan kecacatan pada penderitanya.

Diagnosis Brucellosis

Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan melakukan tes darah dan apabila diperlukan, akan dilakukan pemeriksaan tambahan dengan:

  • X-ray untuk mengetahui adanya pengaruh infeksi terhadap tulang dan sendi.
  • CT-scan atau MRI untuk mengetahui adanya peradangan pada otak atau jaringan lain.
  • Pemeriksaan cairan tulang belakang (cerebrospinal fluid) untuk mengetahui adanya infeksi pada area otak dan tulang belakang, misalnya meningitis atau ensepalitis.

Pengobatan Brucellosis

Terapi infeksi brucellosis bertujuan untuk meredakan gejala, mencegah terjadinya kekambuhan, dan mencegah terjadinya komplikasi penyakit. Gejala brucellosis dapat hilang dan muncul kembali dalam beberapa minggu atau bulan, dan pada sebagian orang gejala yang muncul dapat bertahan beberapa waktu hingga menjadi kronis. Dokter akan memberikan antibiotik sebagai pengobatan selama setidaknya 6 minggu hingga gejala menghilang.

Komplikasi akibat Brucellosis

Infeksi brucellosis dapat mempengaruhi hampir seluruh bagian tubuh. Apabila tidak segera diobati dapat menyebabkan komplikasi diantaranya:

  • Infeksi pada sistem saraf pusat
  • Endokarditis (infeksi pada dinding bagian dalam jantung)
  • Arthritis
  • Peradangan pada liver dan empedu
  • Keguguran pada wanita hamil
  • Kelainan organ pada bayi

Pencegahan Brucellosis 

Untuk menurunkan risiko terjangkit infeksi brucellosis, sebaiknya Anda:

  • Menghindari konsumsi produk olahan susu hewan yang tidak dipasteurisasi.
  • Memasak daging hingga matang sempurna.
  • Memakai sarung tangan dan alat pelindung diri apabila melakukan kontak dengan hewan/hewan ternak. Misalnya seseorang yang berprofesi sebagai dokter hewan, peternak, pemburu, pekerja di rumah potong hewan, dan pekerja di laboratorium yang melakukan pemeriksaan terhadap spesimen dari hewan.
  • Memvaksinasi hewan peliharaan dan hewan ternak. Kasus infeksi brucellosis dapat dicegah dan dielimasi dengan pemberian vaksin.

 


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Rivers, et al. Healthline (2016). Brucellosis. (https://www.healthline.com/health/brucellosis)
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Brucellosis. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/brucellosis/symptoms-causes/syc-20351738)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app