HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Anemia Hemolitik - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 3, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Apakah kamu tahu apa itu anemia hemolitik ? Begitu mendengar namanya tentunya kamu akan langsung mengetahui bahwa ini merupakan salah satu dari variasi penyakit anemia

Ya, kali ini kita akan membahas mengenai apa itu anemia hemolitik beserta serba serbinya. Untuk kamu yang penasaran dan ingin menambah pengetahuanmu akan penyakit satu ini, simak terus artikel kali ini ya.

Anemia Hemolitik dan serba serbinya

Anemia hemolitik merupakan suatu keadaan dimana eritrosit atau yang biasa disebut dengan sel darah merah hancur lebih cepat dibanding proses pembentukannya. 

Keadaan Anemia hemolitik dapat dipicu oleh 2 faktor yatiru faktor dari dalam sel darah merah atau faktor intrinsik maupun faktor di luar sel darah merah atau faktor ekstrinsik.

Anemia hemolitik intrisik ialah kondisi anemia hemolitik yang disebabkan oleh sel darah merah yang tidak normal sehingga sel darah merah tidak memiliki masa hidup yang normal serta biasanya diturunkan secara genetik seperti thalassemia maupu anemia sel sabit

Sedangkan anemia hemolitik ektrinsik ialah kondsi anemia hemolitik yang disebabkan oleh sistem imun yang merespon saat limpa menghancurkan sel darah merah.

Penyakit anemia hemolitik ini juga dapat diderita oleh setiap orang tanpa memandang usia dan jenis jelamin. Penyakit ini juga dapat muncul dengan jangka waktu yang sebentar saja (hitungan bulan) dan mudah disembuhkan atau diobati dan dinamakan penyakit anemia hemolitik temporer. 

Namun ternyata ada juga penyakit anemia hemolitik yang dapat diderita oleh pasien selama seumur hidupnya, yang akan terasa sembuh sesaat lalu berulang lagi kambuh dan begitu seterusnya. Penyakit anemia hemolitik dengan sifat seperti itu dinamakan penyakit anemia hemolitik kronis.

Penyebab dari penyakit anemia hemolitik juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor pembawa seperti :

  • Anemia Sel Sabit, talassemia
  • Penurunan enzim  G6PD atau enzim glukosa 6 fosfat dehidrogenase
  • Penurunan enzm priuvat kinase
  • Pembesaran limpa
  • Terinfeksi virus Hepatisis dan Epstein Barr
  • Terinfeksi bakteri Coli, Salmonella typhi, dan Streptococcus sp.
  • Adanya keadaan medis seperti penyakit tumor, limfoma, leukimia, lupus
  • Terserang sindrom HELLP, Wiskott Aldrich,  

Selain berbagai kondisi kesehatan diatas, anemia hemolitik juga dapat terjadi akibat pengkonsumsian obat obatan tertentu seperti :

  • Obat paracetamol
  • Obat antibiotik seperti metisilin, penisilin serta ampisilin
  • Obat ibufprofen, chlorpomazine, interferon, procainamide, quinine kina dan rifampin

Namun penyebab yang paling umum yang dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit anemia hemolitik ialah kesalahan pada saat proses tranfusi darah dimana golongan darah si pendonor dan golongan darah si penerima tidaklan cocok dan sesuai sehingga mengakibatkan antibodi yang ada dalam plasma darah

Hal ini tentunya berakibat buruk dan dapat merusak sistem sel darah merah secara besar di dalam tubuh si penerima donor darah.

Seperti layaknya penyakit lainnya yang terdapat dalam tubuh manusia, penyakit anemia hemolitik juga memiliki beberapa gejala dan ciri ciri yang sebaiknya kamu ketahui. Adapun beberapa gejala dan ciri ciri seseorang terkena penyakit anemia hemoltik ialah :

  • Kulit tampak pucat dan merasa sering lelah
  • Demam, pusing, sakit kepala dan sering merasa berkunang kunang
  • Sulit untuk melakukan berbagai aktivitas berat karena rasa lelah yang terus menerus
  • Warna air pipis yang lebih gelap daripada biasanya
  • Warna mata dan kulit berubah lebih kuning
  • Jantung berdegup lebih kencang
  • Terjadi pembesaran pada limpa dan hati  

Pengobatan pada pasien pengidap penyakit anemia hemolitik biasanya dilihat dari tingkat keparahan dan kondisi penyakit si pasien itu sendiri. 

Dokter yang memeriksa para pasiennya biasanya akan memberikan obat obatan terlebih dahulu untuk dikonsumsi si pasien bila si pasien masih dalam kondisi anemia hemolitik ringan. 

Namun bila pasien sudah sampai tahap kronis, maka biasanya dokter akan melakukan berbagai tindakan medis yang paling cocok sesuai keadaan si pasien seperti transfusi darah dan operasi.

Untuk itu penting bagi kamu semua untuk selalu rajin mencuci tangan dan menghindari makanan mentah serta menjaga pola hidup sehat agar tubuh dan hidup menjadi lebih sehat.


23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2017). What is a Coombs Test? (https://www.webmd.com/a-to-z-guides/antibody-coombs-test)
Kahn, A., Nall, R. Healthline (2019). Hemolytic Anemia: What It Is and How to Treat It. (https://www.healthline.com/health/hemolytic-anemia)
Drugs (2019). Hemolytic Anemia. (https://medlineplus.gov/ency/article/000578.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app