Patah Tulang Selangka - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 8, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Apr 10, 2019 Waktu baca: 4 menit

Tulang merupakan alat penopang dan sebagai pelindung pada tubuh. Tanpa tulang tubuh tidak akan tegak berdiri. Fungsi tulang yaitu memberikan sokongan yang kokoh terhadap tubuh, melindungi organ-organ dalam seperti jantung, paru-paru dan lainnya. Tulang juga menghasilkan sel darah merah, sel darah putih dan plasma. Selain itu tulang sebagai tempat penyimpanan kalsium, fosfat, dan garam magnesium.

Namun karena tulang bersifat relatif rapuh, pada keadaan tertentu tulang dapat mengalami patah. Hal ini dapat menyebabkan gangguan fungsi tulang, terutama pada pergerakan. Patah tulang atau fraktur merupakan hilangnya kontinuitas tulang yang umumnya disebabkan oleh suatu penekanan yang berulang atau keadaan patologis dari tulang itu sendiri.

Klavikula merupakan tulang penghubung antara lengan atas dengan dada, sehingga klavikula memiliki peran penting dalam fungsi pada gelang bahu. Klavikula berbentuk seperti huruf S, tipis dan pada bagian tengahnya tidak terfiksasi oleh ligament. Pada artikel ini akan membahas tentang faktur kalvikula atau dalam bahasa awam biasa disebut patah tulang selangka. Selamat membaca.

Apa itu patah tulang selangka?

Patah tulang selangka atau fraktur klavikula merupakan jenis patah tulang yang sering kali terjadi. Tulang selangka merupakan dua tulang tipis yang menghubungkan tulang dada dengan tulang bahu. Tulang selangka ini umumnya dapat Anda lihat dan raba pada bagian atas dada .

Patah tulang selangka biasanya terjadi akibat kecelakaan yang menyebabkan terjatuh dan mengenai bahu. Atau bisa juga saat Anda terjatuh dan menahannya dengan tangan,sehingga tekanan ini mengenai tulang selangka. Patah tulang selangka sering terjadi akibat terjatuh dari sepeda.

Penyebab patah tulang selangka

Penyebab patah tulang selangka atau fraktur klavikula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu akibat kecelakaan, baik karena jatuh atau kecelakaan saat berkendara. Namun, kadang patah tulang selangka ini dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non traumatik.

Berikut beberapa penyebab patah tulang selangka:

  • Patah tulang selangka akibat kecelakaan, termasuk kecelakaan berkendara seperti motor, sepeda, jatuh dari ketinggian, dan lain-lain.
  • Patah tulang selangka akibat proses patologik, misalnya pada pasien tumor atau keganasan, post radioterapi, dan lain-lain.
  • Patah tulang akibat tekanan pada bahu dalam jangka waktu yang lama, misalnya mengangkat beban terlalu berat yang bertumpu pada bahu.
  • Patah tulang pada bayi baru lahir akibat tekanan pada bahu saat proses melahirkan. Bayi yang masih baru lahir mempunyai tulang yang masih muda, sehingga tulangnya sangat sensitif bila dipegang tanpa teknik yang tepat.
  • Patah tulang akibat cedera saat berolahraga. Hantaman langsung ketika berolahraga pada bagian bahu juga bisa menyebabkan patah tulang selangka.

Gejala patah tulang selangka

Berikut tanda dan gejala-gejala yang akan muncul pada penderita dengan patah tulang selangka atau fraktur klavikula:

  • Pembengkakan dan nyeri pada daerah cedera
  • Tumbuh benjolan pada tulang yang cedera
  • Memar pada kulit
  • Sulit untuk menggerakkan bahu
  • Bahu tampak menurun
  • Mati rasa atau kesemutan jika luka mengenai saraf di lengan
  • Terjadi pendarahan jika tulang merobek jaringan dan kulit

Diagnosa patah tulang selangka

Untuk mendiagnosis patah tulang selangka, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan memegang dan merasakan bagian patah tulang.  Selain itu, tes pencitraan X-ray juga perlu dilakukan untuk memastikan cedera yang muncul dan melihat tingkat keparahan retakan. 

Apabila terjadi patah tulang selangka yang merobek jaringan serta kulit luar, segera bawa penderita ke Instalasi Gawat Darurat atau IGD.

Pencegahan patah tulang selangka

Cara terbaik untuk mencegah patah tulang selangka adalah menjaga keselamatan diri Anda sendiri. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjatuh atau cedera yang dapat memicu patah tulang selangka.

Oleh karena itu, selalu gunakan sabuk pengaman setiap kali Anda berada di dalam mobil. Berhati-hatilah saat mengemudi supaya Anda terhindar dari kecelakaan yang dapat meningkatkan risiko patah tulang selangka.

Begitu juga saat berolahraga. Pastikan Anda selalu menggunakan perlengkapan olahraga yang dibutuhkan dan sesuai prosedur. Dengan begitu, tulang selangka Anda akan tetap aman dan terhindar dari cedera.

Pengobatan patah tulang selangka

Terapi untuk fraktur klavikula bergantung pada tipe frakturnya. Penanganan awal untuk fraktur tertutup klavikula tanpa dislokasi adalah terapi konservatif (imobilisasi) menggunakan sling atau figure-of-eight bandage.

Sling adalah penyangga lengan yang berbentuk segitiga yang berfungsi untuk menahan lengan dan tulang kembali ke posisi normal. Dapat juga diberikan obat pereda nyeri atau kompres es untuk mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan. Sebesar 96.9% kasus fraktur klavikula yang diterapi secara konservatif dinyatakan berhasil menyatu kembali.

Apabila patah pada tulang selangka terjadi cukup parah, maka dapat dilakukan prosedur operasi. Tingkat keparahan yang terjadi, misalnya tulang patah dan merobek jaringan serta kulit luar atau tulang tidak bisa sejajar dengan baik atau tumpang tindih. Teknik yang paling sering digunakan untuk prosedur operasi patah tulang selangka adalah dengan memasang plat dan sekrup untuk penyambungan.

Jika Anda menginginkan pemulihan yang cepat, Anda bisa melakukan terapi pijat dan latihan gerak pada daerah terjadinya cedera. Hindari melakukan aktivitas berat yang dapat memperlambat pemulihan tulang selangka Anda. Konsultasikan ke dokter tulang jika Anda mengalami tanda dan gejala-gejala yang telah disebutkan diatas pasca terjadinya kecelakaan. Semoga bermanfaat.

Baca Selengkapnya: 3 Cara Utama Mengobati Patah Tulang Selangka


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2018). Broken Collarbone (Clavicle). (https://www.webmd.com/fitness-exercise/collarbone-fracture)
Hecht, M. Healthline (2018). Everything You Need to Know About Caring for a Broken Collarbone. (https://www.healthline.com/health/broken-collarbone)
Mayo Clinic (2018). Diseases Conditions. Broken Collarbone. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/broken-collarbone/symptoms-causes/syc-20370311)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app