4 Cara Penting untuk Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Vagina

Dipublish tanggal: Jul 2, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 21, 2019 Waktu baca: 3 menit
4 Cara Penting untuk Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Vagina

Sebenarnya, vagina adalah organ tubuh yang cerdas karena bisa menjaga kebersihan dan kesehatannya sendiri. Akan tetapi, Anda mungkin tanpa sadar melakukan kebiasaan sehari-hari yang ternyata malah membahayakan vagina. Lantas, bagaimana cara yang benar untuk menjaga kesehatan vagina? Baca terus ulasan berikut ini.

Cara menjaga kesehatan vagina setiap hari

Vagina adalah bagian vital wanita yang berperan penting dalam proses reproduksi. Organ intim ini harus dijaga kebersihan dan kesehatannya, sebab sangat memengaruhi kehidupan seksual, kemampuan wanita mencapai orgasme, serta kesuburan.

Sekilas, merawat organ tubuh ini terlihat mudah sebab hanya tinggal dibilas dengan air dan dikeringkan. Namun, pada kenyataannya beberapa wanita mungkin tidak sadar melakukan kebiasaan tertentu yang malah membahayakan kesehatan vaginanya sendiri.

Terlebih, vagina berhubungan langsung dengan leher rahim (serviks) dan rahim yang perannya sangat penting bagi wanita. Oleh karena itulah, Anda harus bisa menjaga kesehatan vagina dengan benar supaya terhindar dari penyakit.

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan vagina, antara lain:

1. Tak perlu pakai sabun pembersih kewanitaan

Vagina sebetulnya bisa membersihkan dirinya sendiri menggunakan cairan alami di dalamnya. Selain itu, vagina juga memiliki bakteri Lactobacillus sp yang membantu melindungi area organ intim Anda.

Bakteri Lactobacillus sp mengandung antibiotik alami yang mampu mencegah bakteri buruk menyerang area vagina. Jenis bakteri ini juga akan memproduksi asam laktat dan hidrogen peroksida yang menciptakan kondisi asam pada vagina dengan pH 4-4,5

Oleh karena itulah, populasi bakteri ini harus seimbang, baik jumlah maupun kualitasnya. Salah satu caranya dengan menghindari sabun pembersih kewanitaan, apalagi yang mengandung wewangian atau antiseptik

Alih-alih membersihkan, produk kewanitaan tersebut justru akan membunuh bakteri jahat dan bakteri baik. Akibatnya, kadar pH vagina jadi lebih basa sehingga bakteri baik tidak bisa hidup dan menjaga organ kewanitaan Anda. Selain itu, penggunaan sabun pembersih kewanitaan juga bisa memicu iritasi vagina

2. Membilas vagina dengan benar

Coba ingat-ingat lagi, seperti apa cara Anda membersihkan vagina saat selesai buang air kecil atau buang air besar? Hal ini penting dan menentukan tingkat kebersihan dan kesehatan vagina Anda.

Cara membersihkan vagina yang benar adalah dengan membasuh dari arah depan ke belakang, bukan sebaliknya. Langkah ini bertujuan untuk mencegah perpindahan bakteri dari anus ke dalam vagina, salah satunya bakteri E.coli, yang dapat memicu infeksi kandung kemih.

Lebih baik lagi jika Anda menggunakan air hangat saat membasuh area vagina. Setelah itu, keringkan vagina dengan handuk atau tisu lembut supaya kulit di sekitar vagina tidak mudah iritasi. Hal ini juga penting untuk mencegah vagina lembap yang dapat memicu pertumbuhan bakteri di area kewanitaan.

3. Sering ganti pembalut

Sesering apa Anda mengganti pembalut saat sedang menstruasi? Apakah Anda baru menggantinya setelah pembalut terasa penuh dan takut bocor? Jika iya, sebaiknya ubah kebiasaan tersebut demi menjaga kesehatan vagina Anda.

Membiarkan pembalut terlalu lama dan jarang diganti dapat membuat area kewanitaan jadi lembap. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kulit lembap adalah lingkungan favorit bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak hingga menginfeksi vagina.

Oleh karena itu, usahakan untuk rajin mengganti pembalut setiap 3-4 jam untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Selain itu, pilihlah pembalut yang polos dan tidak mengandung pewangi. 

Begitu juga bagi Anda yang terbiasa memakai tampon saat menstruasi, tidak boleh terlalu lama. Penggunaan tampon yang telalu lama dapat meningkatkan risiko terkena toxic shock syndrome.

Sebaiknya hindari menggunakan pembalut atau pantyliner untuk menyerap keputihan. Perlu diketahui bahwa keputihan adalah hal yang normal. Memakai pantyliner malah akan membuat vagina Anda lembab dan menjadi tempat yang baik untuk pertumbuhan jamur.

Baca Juga: Terlalu Sering Gunakan Sabun Sirih Ternyata Berbahaya Bagi Kesehatan Vagina

4. Memilih pakaian dalam yang tepat

Supaya vagina Anda tetap sehat, pilihlah pakaian dalam yang berbahan dasar katun karena bersifat menyerap keringat. Hindari menggunakan celana dalam mdoel g-string atau thongs, sebab bahannya tidak memiliki daya serap yang baik dan malah akan membuat Anda iritasi.

Anda juga perlu menghindari menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat. Pakaian yang terlalu ketat akan mengganggu sirkulasi udara di area organ intim. Akibatnya, vagina jadi gampang lembap dan menimbulkan iritasi.

Jangan lupa juga untuk mencuci pakaian dalam Anda secara rutin. Cucilah pakaian dalam Anda menggunakan sabun yang lembut tanpa kandungan deterjen. 

Setelah itu, bilas pakaian Anda sampai bersih dari sisa-sisa sabun. Jika Anda membeli pakaian dalam baru, pastikan untuk selalu mencucinya terlebih dahulu sebelum dipakai.

Baca Selengkapnya: Bagaimana Tips Memilih Celana Dalam dan Bra yang Sehat?


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Gaynor, D., Breseman, K. (2013, March 14). Effects of temperature on sleep: Manipulating body temperature to improve sleep quality, onset, and arousal (http://runnedrun.github.com.s3.amazonaws.com/App_phys_research_review_d2.pdf)
You dont need fancy products for good feminine hygiene Health System. Mayo Clinic Health System. (https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/you-dont-need-fancy-products-for-good-feminine-hygiene)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app