Mengenal Lebih Dekat Peran Dokter Rehabilitasi Medis

Dokter rehabilitasi medis melakukan beberapa jenis terapi sesuai dengan kondisi pasien. Sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam penanganan. Berikut adalah beberapa terapi yang biasa diberikan oleh dokter:
Dipublish tanggal: Agu 16, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Mengenal Lebih Dekat Peran Dokter Rehabilitasi Medis

Dokter spesialis yang memiliki peran untuk membantu mengembalikan fungsi tubuh yang menderita gangguan fungsi tubuh atau kecacatan disebut dengan dokter rehabilitasi medis. 

Gangguan fungsi tubuh ini bisa diakibatkan oleh cedera, kecelakaan atau penyakit. 

Peran dokter rehabilitasi medis untuk membantu memulihkan kondisi tubuh, menambah semangat dan sikap positif dari diri seseorang yang mengalami gangguan fungsi tubuh agar memiliki kualitas hidup yang lebih bagus. 

Dokter rehabilitasi melakukan proses pemulihan dengan terapi khusus sesuai dengan kondisi pasien untuk mengembalikan kesehatan pasien dalam segi fisik maupun mental. 

Tentu proses yang digunakan dokter harus melihat riwayat kesehatan pasien terlebih dahulu agar tindakan yang diambil tepat. 

Kondisi yang ditangani oleh dokter rehabilitasi medis

Beberapa kondisi yang ditangani oleh dokter rehabilitasi media sebagai berikut:

  • Keterbatasan tubuh yang disebabkan oleh kecelakaan dan cedera
  • Perawatan terhadap penyakit yang mengakibatkan fungsi anggota gerak tubuh berkurang. Biasanya penyakit terntentu mengakibatkan seseorang mengalami susah bergerak hingga mengalami kelumpuhan
  • Penderita nyeri kronis, nyeri punggung, cedera berulang dan arthritis
  • Para penderita obesitas sehingga kesulitan bergerak
  • Pasien pasca melahirkan atau menopause yang memperngaruhi kemampuan fisik seseorang

Macam-macam terapi yang dilakukan dokter rehabilitasi medis

Dokter rehabilitasi medis melakukan beberapa jenis terapi sesuai dengan kondisi pasien. Sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam penanganan. Berikut adalah beberapa terapi yang biasa diberikan oleh dokter:

1. Terapi okupasi

Terapi yang dilakukan untuk membantu gangguan pada keterbatasan fisik, mental dan kognitif disebut dengan terapi okupasi

Sebelum terapi ini dilakukan, dokter akan menganalisis terlebih dahulu pasien merasa kesulitan dalam aktivitas apa saja. 

Kemudian setelah dokter mengetahui kendala yang dialami pasien, maka dilakukan terapi berupa pelatihan yang sesuai untuk mempermudah aktivitas pasien. 

Terapi ini dapat diberikan pada seseorang yang mengalami penyakit stroke, cacat sejak lahir, autisme, cedera tulang belakang, cedera otak hingga artritis

Sebagai contoh untuk penderita stroke, dokter akan melakukan pemulihan dengan mengajari lagi aktivitas fisik dengan pengawasan dokter sehingga aman. 

Aktivitas fisik tersebut seperti bagaimana cara makan, berpakaian, mandi, dan aktivitas lainnya. 

2. Fisioterapi

Jenis terapi ini berfungsi untuk memulihkan kondisi persendian dan otot. Fisioterapi ini membantu untuk mengembalikan kondisi tubuh agar bisa berjalan, bergerak, berdiri dengan lebih baik dari sebelumnya. 

Bagi penderita gangguan fisik, pergerakan terbatas dan cedera dapat menggunakan terapi untuk memulihkan keadaan tubuh dengan baik. 

3. Terapi bicara

Bagi para penderita apraksia, disartria, stroke, polip, kelumpuhan pita suara, pikun hingga autism disarankan untuk mengikuti terapi bicara. 

Dokter rehabilitasi medis akan membantu pasien yang kesulitan bicara untuk lebih fasih dalam berbicara. 

Terapi bicara diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kesulitan bicara yang dialami pasien. Dokter rehabilitasi medis akan memberikan terapi yang akan memperkuat otot-otot di wajah dan tenggorakan. 

Sehingga diharapkan para pasien akan lebih lancar dalam berbicara.

4. Rehabilitasi sosial

Rehabillitasi sosial berhubungan dengan proses interaksi dengan lingkungan sekitar. Biasanya terapi ini membuat seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar akibat dari kondisi yang sedang dialami. 

Maka dari itu, seseorang tidak akan merasa dikucilkan, sendiri dan terisolasi dari masyarakat sekitar. 

Kapan harus mengunjungi dokter rehabilitasi medis?

Berikut adalah beberapa kondisi tubuh yang harus diwaspadai supaya Anda segera berkonsultasi dengan dokter rehabilitasi medis.

  • Mengalami kelumpuhan atau berkurangnya fungsi bagian tertentu akibat cedera atau penyakit tertentu
  • Adanya kondisi tubuh yang tidak normal hingga menyebabkan aktivitas Anda terganggu
  • Terjadinya keterbatasan fisik atau disabilitas

Hal yang harus dipersiapkan sebelum bertemu dokter rehabilitasi medis

Dalam melakukan pengobatan dengan dokter rehabilitasi medis, pasien perlu memiliki rujukan dari dokter. Hal ini untuk memberikan petunjuk kepada dokter rehabilitasi medis untuk melakukan terapi yang tepat. 

Hal ini juga untuk menghindari tindakan yang tidak pada tempatnya.

Untuk isi dari surat rujukan dari dokter biasanya berisi tentang riwayat penyakit atau kesehatan pasien dan saran terapi yang dianjurkan dilakukan oleh dokter rehabilitasi medis. 

Tentu hal ini akan membantu untuk mengembalikan kualitas hidup dan meningkatkan kemandirian serta semangat pasien agar sembuh. 


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Overview of Physical Medicine and Rehabilitation (PM&R). Johns Hopkins Medicine. (Accessed via: https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/overview-of-physical-medicine-and-rehabilitation)
What is the Difference Between Physical Therapy and Physiatry. American Academy of Physical Medicine and Rehabilitation. (Accessed via: https://www.aapmr.org/career-center/medical-student-resources/a-medical-students-guide-to-pm-r/what-is-the-difference-between-physical-therapy-and-physiatry)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app