Cara Mengatasi Wasir Setelah Kehamilan

Dipublish tanggal: Mei 18, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Cara Mengatasi Wasir Setelah Kehamilan


Cara Mengatasi Wasir Setelah Kehamilan

Apa itu wasir?

Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di dalam rektum atau di kulit sekitar anus Anda. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh peningkatan tekanan pada dubur bawah Anda.

Saat Anda hamil, bayi memberi tekanan ekstra pada area ini. Akibatnya, wasir dapat berkembang selama dan setelah kehamilan. Kondisi ini sangat umum terjadi setelah persalinan normal.

Wasir dapat menyebabkan beberapa gejala, termasuk:

Apakah wasir dapat menghilang dengan sendirinya?

Wasir biasanya akan hilang dengan sendirinya. Tergantung pada ukuran, lokasi, dan tingkat keparahannya, perawatan ini dapat memakan waktu mulai dari beberapa hari hingga beberapa minggu.

Kadang-kadang, wasir membentuk gumpalan darah yang menyakitkan. Ini dikenal sebagai wasir trombosis. Meskipun kebanyakan dari gumpalan ini tidak berbahaya, akan tetapi bisa menimbulkan rasa yang sangat menyakitkan. 

Penanganan untuk jenis wasir ini adalah dengan melakukan tindakan invasif minimal untuk menghilangkannya.

Selain itu, beberapa wasir yang berkembang menjadi kronis, oleh karena berlangsung selama beberapa bulan atau lebih tanpa adanya pengobatan. Seperti wasir trombosis, jenis ini biasanya dapat diobati oleh dokter.

Penanganan yang dapat dilakukan

Sebagian besar kasus wasir sembuh sendiri, tetapi ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mempercepat waktu penyembuhan dan mengurangi rasa tidak nyaman.

Berikut adalah beberapa solusi alami yang aman untuk digunakan saat hamil dan menyusui:

  • Hindari mengejan. Mengejan saat buang air besar memberi tekanan lebih besar pada daerah dubur Anda. Untuk memberikan waktu bagi diri Anda untuk sembuh, berhati-hatilah untuk tidak mendorong, mengejan, atau membungkuk ketika duduk di toilet.
  • Tambahkan serat ke dalam makanan Anda. Serat makanan membantu melunakkan tinja Anda sekaligus memberikannya lebih banyak. Diet tinggi serat dapat membantu mengobati dan mencegah sembelit, yang membuat wasir bertambah parah. Makanan berserat tinggi termasuk buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
  • Minum banyak air. Tetap terhidrasi juga membantu mencegah sembelit.
  • Rendam area tersebut. Atasi rasa sakit dan iritasi dengan merendam area dalam air mandi hangat selama 10 hingga 15 menit, dua hingga tiga kali sehari. Anda bisa menggunakan bathtub atau bathtub sitz.
  • Jaga kebersihan area. Menjaga area anal Anda bersih dapat membantu mencegah iritasi tambahan yang mungkin menghalangi proses penyembuhan. Membilas area dengan air hangat sudah cukup.
  • Gunakan tisu basah. Tisu basah lebih lembut dari kertas toilet kering. Pilihlah tisu yang bebas pewangi untuk menghindari iritasi.
  • Oleskan kompres dingin. Gunakan kompres es bersih atau kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan yang menyakitkan. Pastikan untuk membungkusnya dengan handuk atau kain sebelum meletakkannya langsung di kulit Anda.

Obat dan suplemen topikal juga dapat membantu mengobati gejala wasir. Jika Anda sedang hamil atau menyusui, bicarakan dengan dokter Anda sebelum menggunakan perawatan bebas resep apapun.

Perawatan ini termasuk:

  • Pelunak feses. Pelunak tinja dapat membantu melembabkan tinja Anda sehingga dapat dengan mudah melewati usus.
  • Suplemen serat. Jika penyesuaian pola makan tidak cukup, Anda dapat mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen serat, termasuk campuran minuman. Jika Anda sedang hamil atau menyusui, pastikan untuk berbicara dengan dokter Anda terlebih dahulu.
  • Tisu obat. Tisu obat, yang sering mengandung witch hazel, hydrocortisone, atau lidocaine, dapat membantu menghilangkan rasa gatal, nyeri, dan peradangan.
  • Krim dan supositoria wasir. Krim dan supositoria wasir membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan baik secara eksternal maupun internal.

Jika Anda merasakan benjolan keras di sekitar anus, segera periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Benjolan keras ini mungkin merupakan wasir yang tersumbat. Selain itu, segera cari pertolongan medis darurat jika Anda mengalami pendarahan anus yang tidak terkendali.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tobah YB. (2017). Is it safe to take stool softeners to treat pregnancy constipation? (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/expert-answers/pregnancy-constipation/faq-20058550)
Staroselsky A, et al. (2008). Hemorrhoids in pregnancy. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2278306/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app