Tidur dengan Plester Mulut, Bermanfaat Atau Justru Bahaya?

Dipublish tanggal: Jul 11, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Tidur dengan Plester Mulut, Bermanfaat Atau Justru Bahaya?

Bagi kebanyakan orang, rutinitas menjelang tidur hanyalah sebatas menggosok gigi, mencuci muka dan kaki, lalu langsung tidur. Namun, ada satu hal yang mungkin cukup unik dan baru Anda dengar, yaitu tidur dengan plester mulut.

Belum lama ini penyanyi ternama tanah air, Andien, membagikan kebiasaan tidurnya yang unik tersebut. Tidur dengan plester mulut sebenarnya adalah salah satu teknik pernapasan yang disebut dengan Buteyko Breathing. Katanya, metode ini bisa membuat tidur lebih nyenyak dan nantinya Anda akan bangun tidur dengan perasaan jauh lebih segar dan sehat.

Apa itu  ?

Buteyko Breathing adalah suatu teknik pernapasan yang dapat mengatasi berbagai masalah pernapasan, salah satunya dengan tidur memakai plester mulut. Teknik ini mengajarkan bahwa cara bernapas yang normal saat tidur adalah melalui hidung, bukan mulut, untuk mengembalikan pola pernapasan normal.

Frekuensi pernapasan normal pada saat istirahat adalah sekitar 8-12 kali per menit. Namun, tidak sedikit orang yang bernapas lebih cepat, biasanya sampai 25 kali per menit, dan seringnya lewat mulut.

Napas berlebihan sering kali dialami oleh orang-orang yang sedang cemas atau stres. Bukannya bermanfaat, napas berlebihan justru membuat penyerapan oksigen dalam tubuh jadi tidak maksimal. Hal ini dapat memicu hiperventilasi, yaitu kondisi saat Anda mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida daripada menghirupnya.

Kekurangan karbon dioksida dalam tubuh dapat memicu penyempitan pembuluh darah yang memasok darah ke otak. Ketika hal itu terjadi, Anda akan merasa seperti 'melayang' dan kesemutan pada jari-jemari. Bahkan untuk kasus hiperventilasi parah, seseorang dapat hilang kesadaran alias pingsan.

Jika Anda tidur dengan mulut diplester, oksigen dari luar akan disaring terlebih dahulu oleh bulu-bulu hidung. Dengan demikian, jaringan dan organ dalam tubuh akan mendapatkan oksigen yang lebih bersih dan optimal, khususnya otak.

Apa manfaat tidur dengan plester mulut?

Buteyko Breathing pertama kali dicetuskan oleh seorang ilmuwan asal Rusia bernama Dr. Konstantin Buteyko. Ia menyebutkan bahwa salah satu manfaat Buteyko Breathing adalah tidur akan jauh lebih nyenyak dan bahkan menghilangkan kebiasaan mendengkur alias ngorok.

Baca Selengkapnya: 10 Cara Efektif Menghilangkan Ngorok Saat Tidur

Agar dapat bernapas dengan efektif, beberapa orang menempelkan mulut mereka dengan selembar plester atau kertas medis bernama micropore. Dengan mulut tertutup, tubuh akan lebih fokus menggunakan hidung untuk bernapas saat tidur, sehingga volume pernapasan kembali normal dan mencegah hiperventilasi kronis.

Berbagai manfaat tidur dengan plester mulut adalah sebagai berikut:

Tidur dengan plester mulut dapat membantu Anda mencapai deep sleep atau tidur nyenyak di malam hari. Sebab, Anda mungkin tidak sadar selama ini bernapas dengan mulut saat tidur. Kebiasaan ini bisa membuat tenggorokan jadi kering dan sering terbangun di tengah malam.

Tak hanya itu, tenggorokan kering juga menjadi salah satu pemicu bau mulut saat bangun tidur. Dengan bernapas lewat hidung saat tidur, risiko tenggorokan kering akan berkurang sehingga tidak ada lagi masalah bau mulut tak sedap di pagi hari.

Adakah bahaya tidur dengan plester mulut?

Sampai saat ini, belum ditemukan bahaya maupun efek samping tidur dengan plester mulut. Kebanyakan orang yang mencoba metode Buteyko Breathing merasa baik-baik saja dan bahkan lebih bertenaga saat bangun tidur. Kalaupun Anda merasa engap atau susah napas sampai terbangun, Anda bisa segera melepaskan plesternya dan lanjut tidur lagi.

Meski demikian, metode ini bukanlah satu-satunya cara mengobati sleep apnea. Sleep apnea adalah gangguan tidur serius yang terjadi akibat henti napas saat tidur. Itulah sebabnya sleep apnea tidak mungkin bisa diatasi hanya dengan menutupi mulut dengan plester saat tidur.

Begitu juga bila Anda memiliki masalah pada organ hidung, maka cara ini tidak dianjurkan. Salah satunya pada kasus septum deviasi, yaitu kondisi saat dinding pembatas lubang hidung lebih condong ke kanan atau kiri (tidak di tengah). Hal ini membuat penderitanya tidak leluasa menghirup udara lewat hidung.

Apabila dipaksakan tidur dengan plester mulut, maka jumlah oksigen yang masuk tidak akan maksimal. Bukannya tidur nyenyak, Anda justru akan mengalami sesak napas saat tidur. Jadi, wajar saja bila nantinya Anda akan reflek tidur menganga agar bisa bernapas lega.

Tidur dengan plester mulut mungkin saja lebih efektif diterapkan pada orang-orang yang punya kebiasaan tidur ngorok. Dengan mulut tertutup, suara dengkuran akan berkurang sehingga tidur jadi lebih nyaman.

Namun jika Anda mengidap gangguan tidur lain, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Terlebih untuk sleep apnea, dokter mungkin akan memberikan alat CPAP guna menghindari henti napas atau kadar oksigen menurun saat tidur.

Baca Juga: Bagaimanakah Cara Tidur yang Baik untuk Kesehatan?


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mouth Taping: The Cheapest Life Hack for Better Sleep. Everyday Health. (https://www.everydayhealth.com/sleep/mouth-taping-cheapest-life-hack-better-sleep/)
Can Buteyko Breathing Improve Your Asthma?. Verywell Health. (https://www.verywellhealth.com/how-do-i-perform-buteyko-breathing-200874)
Bruton, Anne & Lewith, George. (2005). The Buteyko breathing technique for asthma: A review. Complementary therapies in medicine. 13. 41-6. 10.1016/j.ctim.2005.01.003.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/7833260_The_Buteyko_breathing_technique_for_asthma_A_review)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app