Jenis Jenis Termometer, Alat Pengukur Suhu Tubuh

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Jenis Jenis Termometer, Alat Pengukur Suhu Tubuh

Suhu tubuh adalah ukuran yang digunakan untuk menyatakan panas tubuh. Untuk dapat mengukur suhu tubuh digunakanlah alat pengukur yang disebut dengan temometer. Ada banyak jenis termometer yang bisa digunakan, walaupun berbeda tetapi fungsinya tetaplah sama yaitu pengukur suhu tubuh.

Dengan menggunakan alat termometer ini, kita bisa mendapatkan hasilnya dengan cepat dan akurat kemudian kita bandingkan dengan rentang normal. Perlu diketahui bahwa suhu tubuh normal berada pada rentang 36,5 sampai 37,5 derajat celcius.

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

Jenis - Jenis Termometer

Dalam melakukan pengkuran suhu tubuh, tersedia beragam termometer yang dapat digunakan yang dapat disesuaikan degan kebutuhan. Berikut jenis - jenis termometer yang dapat digunakan untuk mengukur suhu tubuh :

Termometer raksa

Merupakan temoter klinis yang cukup populer digunakan pada zaman dahulu. Termometer ini menggunakan air raksa sebagai penunjuk suhu nya. Pada zaman sekarang termometer ini sudah tidak direkomendasikan untuk digunakan lagi, karena termometer ini terbuat dari kaca sehingga berisiko untuk pecah, dan air raksa yang digunakan bersifat toksik bagi tubuh.

Termometer digital

Merupakan termometer klinis yang cukup populer digunakan pada zaman sekarang. Termometer ini menggunakan rangkaian elektronik dan sensor pengukur panas elektrik untuk mengukur suhu. Jenis termometer ini merupakan termometer yang direkomendasikan karena terbuat dari plastik dan dapat digunakan untuk mengukur suhu dengan cukup akurat pada ketiak, mulut, maupun dubur.

Lebih lanjut, berikut jenis-jenis termometer digital untuk mengukur suhu tubuh:

  1. Termometer digital telinga. Termometer ini menggunakan sinar infra merah untuk mengukur suhu tubuh pada saluran telinga. Termometer ini dapat digunakan untuk megukur suhu dengan cepat dan cukup akurat hanya dalam hitungan detik. Namun perlu diingat kotoran yang terdapat pada telinga dapat mengganggu keakuratan termometer ini.
  2. Termometer digital dahi. Termometer ini menggunakan sinar infra merah untuk mengukur suhu tubuh pada arteri temporalis di bagian penggir dahi. Termometer ini memiliki bentuk yang mirip dengan termometer telinga.
  3. Termometer digital mulut. Termometer ini menggunakan sensor hisap untuk mengukur suhu pada mulut. Termometer ini memiliki bentuk yang menyerupai dot atau empeng bayi. Cukup diletakkan dimulut, kemudian dihisap oleh bayi, dan suhu yang terukur dapat dilihat pada panel digital. Termometer ini memerlukan waktu yang lama untuk memunculkan hasil dan juga hasilnya kurang akurat dibandig termometer lain.
  4. Termometer strip. Merupakan termometer sekali pakai. Termometer ini menggunakan sensor cairan kristal berbentuk lembaran kertas Byang dapat bereaksi dengan panas. Sensor kristal akan mengalami perubahan warna sesuai suhu terukur. Termometer ini jarang dipakai karena dinilai kurang memiliki keakuratan dibanding termometer lain.

Cara Menggunakan Termometer

Pengukuran termometer pada tempat yang berbeda pada saat yang bersamaan akan memberikan hasil suhu normal yang berbeda, sebagai contoh suhu pada pengukuran di mulut 37 derajat celcius, pada pengukuran di ketiak akan menghasilkan suhu yang relaitf lebih rendah yaitu 36,7 derajat celcius, sedangkan pengukuran pada dubur akan menghasilkan suhu yang relatif lebih tinggi yaitu 37,5 derajat celcius. Berikut sedikit penjelasan mengenai cara menggunakan termometer pada tempat pengukuran yang berbeda - beda :

  • Pada mulut. Aktifkan termometer digital, letakkan ujung termometer di bawah lidah kemudian mulut ditutup. Setelah termometer berbunyi, cabut dan lihat hasilnya. Jika sulit untuk menggunakan melalui mulut (mengganggu pernapasan) termometer dapat digunakan pada ketiak, atau dubur.
  • Pada ketiak. Aktifkan termometer digital, letakkan ujung termometer di bawah ketiak menyentuh kulit, kemudian ketiak diapitkan. Setelah termometer berbunyi, cabut dan lihat hasilnya.
  • Pada dubur. Aktifkan termometer digital, lumasi ujung termometer dengan jelly khusus. Posisikan bayi berbaring terlentang, angkat kedua pahanya kemudian masukkan termometer ke dalam dubur hingga 1,5 – 2,5 cm. Setelah termometer berbunyi, cabut dan lihat hasilnya
  • Pada telinga. Aktifkan termometer telinga digital, letakkan termometer secara perlahan pada liang telinga. (ikuti petunjuk dalam kemasan). Setelah termometer berbunyi, cabut dan lihat hasilnya.
  • Pada arteri temporalis. Aktifkan termometer arteri temporalis. Sapukan termometer secara lembut pada pinggir dahi. Setelah termometer berbunyi, cabut dan lihat hasilnya.

Termometer sebagai alat pengukur suhu merupakan sesuatu yang penting untuk dimiliki oleh orang tua, karena dapat membantu orang tua untuk mengetahui apakah anaknya sedang mengalami demam atau tidak. Mengenai harga termometer digital, untuk termometer digital biasa yang paling murah dijual dengan harga Rp. 25.000, dan untuk termometer telinga digital dijual dengan harga yang mencapai Rp. 500.000. Ada baiknya apabila orang tua menyimpan satu termometer digital di rumahnya.

3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Thermometer basics: Taking your child's temperature. Mayo Clinic. (http://www.mayoclinic.com/health/thermometer/HQ01481)
2019's Best Baby Thermometers: Forehead, Newborn, and More. Healthline. (https://www.healthline.com/health/baby/best-baby-thermometer)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app