​Lumpuh Otak - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 1, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 4 menit

Apakah Lumpuh Otak?

Tahukah Anda jika masa kehamilan adalah masa yang sangat rentan sekali terkena infeksi penyakit dan hal sensitif lainnya, maka sangat penting bagi setiap ibu yang hamil untuk menjaga baik- baik kandungannya. Meskipun demikian bukan berarti Anda tidak daat melakukan pencegahan, selama Anda menjalani gaya hidup sehat dapat meminimalisir kemungkinan terburuk untuk perkembangan janin

Selama didalam kandungan akan terjadi proses pembentukan organ, dan salah satu organ yang paling penting di dalam tubuh manusia adalah otak. Jika saat masa kehamilan ibu dalam keadaan sehat, asupan gizi untuk ibu dan janin baik, maka otak yang terbentuk pun akan berkembang sempurna. Perkembangan janin sangat menentukan awal bayi dimulai dari kelahiran hingga pertumbuhan. 

Salah satu kondisi kelainan pada bayi yang paling sering terjadi yaitu mengenai gejala lumpuh otak atau secara medis disebut dengan Cerebral Palsy

Cerebral palsy atau lumpuh otak merupakan sebuah kondisi gangguan pada otot, postur tubuh maupun gerakan tubuh yang umumnya memang dialami oleh anak-anak, termasuk bayi. Lumpuh otak ini bukanlah sebuah penyakit keturunan, melainkan bawaan lahir dan termasuk di dalam kondisi seumur hidup.

Namun pada umumnya lumpuh kotak ini bukanlah hal yang buruk. Biasanya penderita lumpuh otak masih bisa hidup layaknya manusia normal. Efek lumpuh otak pada kemampuan fungsional sangat bervariasi. Beberapa orang mampu berjalan sementara yang lain tidak dapat berjalan. 

Beberapa orang menunjukkan fungsi intelektual yang normal, tetapi orang lain mungkin memiliki cacat intelektual. Epilepsi, kebutaan, atau tuli juga mungkin dapat muncul. 

Apakah Penyebab Lumpuh Otak?

Penyebab Lumpuh Otak

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa lumpuh otak bukanlah sebuah penyakit keturunan, melainkan kelainan bawaan saat lahir. Kondisi tersebut umumnya berlangsung pada masa kehamilan, tetapi juga dapat terjadi saat proses persalinan, atau beberapa tahun pertama setelah anak lahir.

Ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya lumpuh otak yaitu:

  • Faktor kesehatan ibu. Infeksi atau masalah kesehatan selama kehamilan tertentu secara signifikan dapat meningkatkan resiko melahirkan bayi dengan lumpuh otak. Penyakit yang dapat menginfeksi saat masa kehamilan seperti, varicella (cacar air), rubella (campak jerman), toxoplasmosis, terkena racun, dan penyakit infeksi lainnya.
  • Penyakit yang dialami bayi. Beberapa penyakit pada bayi juga dapat menimbulkan terjadinya lumpuh otak seperti, meningitis atau infeksi bakteri yang menyebabkan peradangan pada selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang, penyakit kuning pada bayi yang tidak diobati.
  • Faktor- faktor lain selama kehamilan dan melahirkan. Bayi dengan kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan bayi dengan kelahiran sungsang memiliki penigkatan resiko terkena lumpuh otak atau cerebal palsy.
  • Perubahan gen, yang memiliki peranan dalam perkembangan otak
  • Perbedaan golongan rhesus pada ibu dan bayi
  • Penyakit kuning yang berdampak pada otak
  • Suplai darah ke otak janin terganggu

Gejala Lumpuh Otak

Pada umumnya gejala-gejala dari lumpuh otak ada bermacam-macam. Gejala lumpuh otak biasanya sudah bisa diketahui saat bayi berusia 3-6 bulan, yakni saat bayi mengalami keterlambatan perkembangan. Selain itu, beberapa gelaja yang sering terjadi pada penderita lumpuh otak adalah:

  • Terganggunya kondisi mental
  • Otot-otot kaku dan refleks berlebihan (kelenturan)
  • Kurangnya koordinasi otot (ataxia)
  • Perkembangan motorik terlambat
  • Cenderung menggunakan satu sisi pada tubuhnya
  • Pengelihatan dan pendengaran yang kurang (tidak) baik.
  • Kecerdasan Intelektual yang terganggu perkembangannya
  • Masalah Inkonsistensi urine, yakni merasa sulit untuk menahan air kencing
  • Getaran atau gerakan tak sadar
  • Terhambatnya kemampuan bicara
  • Gaya berjalan yang tidak normal, misalnya berjalan agak jongkok, kaki menyilang seperti gunting, atau terbuka lebar-lebar
  • Kesulitan dalam makan atau menelan
  • Terus-menerus mengeluarkan air liur

Pencegahan Lumpuh Otak

Pencegahan yang paling tepat adalah dengan mengikuti tips diet sehat baik sebelum maupun pada masa kehamilan, yakni dengan berolahraga dan mengonsumsi makanan-makanan bernutrisi dan bergizi saja. 

Bila bepergian pun selalu waspadai lingkungan yang kiranya terdapat bahan-bahan kimia berbahaya. Selalu cek kesehatan dan kondisi janin ke dokter supaya bila Anda merasa ada yang kurang beres, agar hal tersebut bisa diatasi sedini mungkin.

Pengobatan Lumpuh Otak

Dokter akan menduga seorang anak mengalami cerebral palsy, apabila terdapat sejumlah gejala yang telah dijelaskan sebelumnya. Pemeriksaan penunjang akan dilakukan untuk memastikan hasil diagnosis, termasuk:

  • Elektroensefalografi (EEG) - Untuk melihat aktivitas listrik otak, dengan menggunakan bantuan alat khusus yang disambungkan ke kulit kepala.
  • Uji pencitraan (MRI, CT scan, USG) - Untuk melihat area otak yang rusak atau berkembang tidak normal. 

Anak-anak dan orang dewasa dengan lumpuh otak memerlukan perawatan jangka panjang dengan tim perawatan medis. Hal yang dapat dilakukan untuk mengobati lumpuh otak dapat dilakukan beberapa hal sebagai berikut:

  • Terapi bicara sangatlah dianjurkan untuk dilakukan oleh pasien lumpuh otak dengan kesulitan bicara sebagai gejalanya. Anak bakal diberi pelatihan untuk berkomunikasi. Ada alat bantu yang tersedia, seperti simbol-simbol sebagai perwakilan sebuah benda dan alat bantu lainnya.
  • Terapi fisik. Pelatihan otot dan latihan dapat membantu kekuatan anak Anda, fleksibilitas, keseimbangan, perkembangan motorik dan mobilitas. Anda juga akan belajar bagaimana untuk dengan aman merawat kebutuhan sehari-hari anak Anda di rumah, seperti mandi dan makan anak Anda.
  • Fisioterapi. Terapi yang dilakukan dengan bimbingan seorang ahli ini memiliki tiga tujuan, yang pertama adalah untuk mencegah pergerakan otot menjadi berkurang atau hilang sama sekali. Tujuan kedua adalah untuk mencegah otot-otot yang jarang digunakan oleh si penderita menjadi makin lemah. Dan tujuan ketiga adalah untuk meningkatkan kemampuan pergerakan yang mungkin melibatkan alat bantu berjalan.
  • Terapi okupasi pun diperlukan terutama oleh penderita lumpuh otak yang kesulitan untuk berkegiatan seperti orang pada normalnya. Para ahli terapi akan menolong penderita untuk lebih mandiri.
  • Obat-obatan untuk meredakan nyeri atau melemaskan otot yang kaku, seperti baclofen atau diazepam.
  • Tindakan operasi akan dilakukan bila kaku otot mengakibatkan kelainan pada tulang. Operasi yang bisa dilakukan adalah bedah ortopedi atau selective dorsal rhizotomy dengan memotong salah satu saraf tulang belakang.


33 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Lights, et al. Healthline (2018). Cerebral Palsy. (https://www.healthline.com/health/cerebral-palsy)
Mayo Clinic (2016). Diseases Conditions. Cerebral Palsy. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cerebral-palsy/symptoms-causes/syc-20353999)
NHS Choices UK (2017). Health A-Z. Cerebral Palsy. (https://www.nhs.uk/conditions/cerebral-palsy/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app