Cerebral Palsy - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 4, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Cerebral palsy (CP) merupakan kelainan perkembangan gerakan yang permanen dan menyebabkan keterbatasan anggota gerak dan beraktivitas. Kondisi inigt;dapat menganggu tumbuh kembang janin dan otak bayi.

Penyakit Cerebral Palsy yang terjadi disebabkan oleh faktor genetik, infeksi, iskemia, dan kelanian metabolik yang sebagai salah satu komponen penting perkembangan kelompok saraf-saraf di dalam tubuh.

Cerebral Palsy dapat terjadi bersamaan dengan gangguan kognitif, sensasi, epileptik, dan komunikasi anggota gerak yang seiring waktu mengalami perubahan gejala klinis yang tidak progresif. Terdapat berbagai faktor resiko yang menimbukan Cerebral Palsy yang dibagi menjadi Prenatal, Perinatal, dan Postnatal.

  • Resiko Prenatal
  1. Berat badan lahir kurang dari 2500 gram
  2. Hipertiroid
  3. TORCH
  4. Pendarahan saat trimester kehamilan
  5. Eklampsia (tekanan darah tinggi saat masa kehamilan)
  6. Pengaruh obat-obatan
  7. Epilepsi pada ibu

  • Resiko Perinatal
  1. Kesulitan pada melahirkan
  2. Bradikardia
  3. Hipoksia
  4. Pendarahan saat hamil
  • Resiko Postnatal
  1. Kejang
  2. Penggumpalan darah
  3. Infeksi saraf pusat (meningitis, ensefalitis)

Gejala Cerebral Palsy

Penyakit ini disebabkan oleh beberapa gangguan motorik yang dibedakan sesuai dengan penyebab yang ditimbulkan. Setiap gejala menimbulkan gerakan dan kelanian postu tubuh yang berbeda yang dibagi menjadi 3 antara lain:

  • Spastic Hemiplegia
    Kondisi ini akan terlihat penurunan gerakan spontan pada bagian saraf yang terkena satu sisi yang mendominasi pada lengan daripada kaki. Akan terlihat kaki yang bengkok kedalam dan posisi jinjit.

  • Spastic Diplegia
    Kondisi ini menimbulkan spastik pada kedua pergelangan kaki. Pada kaki ditemukan penampakan scissoring posture dimana kedua kaki bengkok kedalam.

  • Spastic Quadripledgia
    Kondisi ini merupakan jenis cerebral palsy yang kronis dengan ketidakseimbangan motorik ekstrimitas atas dan bawah, kejang, dan gangguan mental.

  • Atheoid Cerebral Palsy
    Kondisi ini jarang ditemukan, tapi dapat terlihat pada bayi dengan kelemahan kontrol dan kaku pada kepala.

Yang perlu diperhatikan pada penyakit Cerebral Palsy

Pada bayi, penyakit Cerebral Palsy akan terlihat tanda-tanda sugestif seperti sulit tidur, fokus mata yang kurang, muntah, suit menghisap ASI, sulit mengatur posis kepala, dan kelemahan anggota gerak. Terjadi pelambatan tumbuh kembang bayi seperti membutuhkan waktu lama untuk duduk dan berjalan.

Faktor genetik juga perlu diperhatikan pada kondisi Cerebral Palsy seperti kasus kehamilan, riwayat penyakit dan kesehatan pada keluarga dan saudara, kelainan rhesus darah, kelainan saat melahirkan, dan berat badan rendah.

Pada pemeriksaan saraf difokuskan pada gerakan motorik dan status mental bayi. Kekuatan dan reflek tonus pada otot dapat menilai gangguan fungsi motorik pada ekstrimitas pergelangan. Pemeriksaan otot dengan menilai postur dan deformitas otot dan tulang.

Pemeriksaan fungsi anggota gerak dengan menilai posisi tubuh saat duduk, berjalan, fungsi gerak tangan dan kaki.

Diagnosis banding Cerebral Palsy

  • Distonia akut
  • Distonia akut merupakan gangguan kontraksi pada otot-otot wajah, leher, dada, dan ekstrimitas yang dapat berulang semasa hidup. Kondisi ini juga diakibatkan oleh penggunaan obat-obat Neuroleptik.
  • Myelodisplasia
  • Ini merupakan kelainan yang dijumpai pada usia lanjut yang berkaitan dengan gangguan darah (Hematopoiesis). Gejala yang timbul adalah Anemia, bercak merah di kulit hingga pendarahan hidung. Pemeriksaan darah diperlukan untuk mendeteksi adanya Sitopenia atau penurunan kadar sel darah merah atau putih.
  • Spinal Muscular Atrophy
  • Kondisi ini merupakan faktor genetik pada kelemahan otot pergelangan, pernapasan, hingga otak. Kondisi ini dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik serta kelemahan progresif, hingga kesulitan bernapas. Penyakit ini dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa mulai usia 30 tahun.
  • Muscular Dystrophy
  • Kelainan sistem saraf pusat menimbulkan menurunnya massa otot secara progresif. Ini disebabkan kelainan sel dystrophin yang mengakibatkan kematian sel-sel otot. Kondisi ini bersifat genetik dan dapat beresiko kematian.

Penanganan Cerebral Palsy

Cerebral palsy akan menganggu aktivitas dan tumbuh kembang anak sehingga tidak sesuai dengan perkembangan anak lain seusianya. Anak dapat mengalami keterlambatan berbicara, berjalan, bahkan mengurangi penglihatan. Penanganan terapi Cerebral Palsy dibedakan menjadi 2 metode, yakni terapi obat dan terapi fisik.

  • Terapi fisik
    Terapi fisik diberikan untuk merehabilitasikan fungsi gerak dengan memperbaiki kekuatan dan keseimbangan otot. Selain terapi fisik dapat dilakukan terapi bicara untuk memberikan kosakata dan melatih pergerakan mulut dalam berbahasa.

  • Terapi obat
    Terapi obat bertujuan untuk menghindari kejang dan spastik otot-otot. Biasa menggunakan Dizepam atau Skopolamin.


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app