Luka Tusuk - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 30, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 4 menit

Luka, atau laserasi, adalah sobekan atau diskontinuitas pada kulit yang terjadi karena cedera dari luar. Luka bisa dangkal, yang mana hanya mempengaruhi permukaan kulit Anda. Tetapi luka juga bisa mengenai area yang cukup dalam, sehingga melibatkan:

Luka tusuk adalah luka yang mengenai area yang cukup dalam yang terjadi karena sesuatu yang tajam dan runcing, seperti paku. Luka yang tampak pada kulit relatif kecil, dan luka tusuk mungkin tidak banyak mengeluarkan darah. Luka tusuk dapat dengan mudah terinfeksi. 

Seorang dokter harus selalu memeriksa luka tusuk yang dalam. Luka tusuk yang terjadi karena gigitan atau menginjak sepotong logam yang berkarat, seperti paku, memerlukan perawatan medis segera.

Luka dapat menyebabkan perdarahan eksternal dan internal. Pemotongan yang signifikan dapat menyebabkan pendarahan yang sangat banyak jika tidak ditangani dengan benar dan segera. Luka tusuk yang menyebabkan kehilangan darah berlebihan atau yang merusak organ bisa berakibat fatal.

Apa penyebabnya?

Penyebab luka tusuk yang paling umum disebabkan oleh luka luar yang merusak atau merobek kulit. Penyebab-penyebab ini termasuk:

  • terjatuh
  • kecelakaan mobil
  • Terkena pecahan gelas
  • penikaman
  • Luka akibat pisau cukur

Penyebab paling umum untuk luka tusuk meliputi:

  • menginjak benda tajam, seperti paku
  • digigit
  • jatuh pada sesuatu yang tajam

Meskipun luka tusuk biasanya tidak menimbulkan perdarahan yang banyak, luka tusuk rentan terkena infeksi. Terutama jika luka tusuk akibat gigitan atau benda berkarat yang menyebabkan luka. Jika hal ini terjadi, segera temui dokter Anda untuk mendapatkan pertolongan medis.

Pertolongan pertama untuk luka iris dan luka tusuk

Luka iris atau luka tusuk yang ringan dapat dirawat di rumah. Untuk luka tusuk yang lebih parah, biasanya akan membutuhkan pertolongan medis segera.

Luka iris
Pertama, hentikan pendarahan dengan menutup luka dan berikan tekanan pada luka secara hati-hati. Jika luka berdarah banyak dan Anda tidak dapat menghentikannya, segera dapatkan perawatan medis.

Selanjutnya, bersihkan luka secara menyeluruh dengan alkohol, cuci antiseptik, atau air bersih. Celupkan kapas ke dalam hidrogen peroksida dan usapkan dengan hati-hati ke area luka untuk membersihkannya. 

Gunakan pinset yang telah dibersihkan dengan alkohol untuk menghilangkan kotoran di permukaan luka. Jika Anda melihat kotoran yang menancap di dalam luka, jangan mencoba untuk mengeluarkannya sendiri. Segera cari bantuan dari dokter atau pergi ke unit gawat darurat terdekat.

Setelah luka dibersihkan, oleskan krim antibiotik ke dalamnya. Hal ini dapat mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan. Pasang perban pada bagian yang teriris. Ganti perban setiap hari dan setiap kali perban basah atau kotor.

Luka iris yang lebih dalam mungkin memerlukan perawatan medis. Pilihan perawatan untuk luka iris yang dalam yaitu meliputi penjahitan, staples, atau menggunakan jahitan cair.

Anda mungkin juga perlu minum antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi.

Luka tusuk

Pertama, usahakan untuk menghentikan pendarahan dengan menutupi luka dengan perban bersih dan memberikan tekanan pada luka secara hati-hati. Jika luka berdarah banyak dan Anda tidak bisa menghentikannya, segera cari perawatan medis darurat.

Selanjutnya, bersihkan area tersebut secara menyeluruh menggunakan lap alkohol kecil. Jangan mencoba mencuci luka tusukan. Jika Anda melihat kotoran yang melekat pada luka tusukan, jangan mencoba untuk mengangkatnya. 

Jangan mencoba untuk menangani luka jika Anda menyadari bagian dari objek yang menyebabkan luka telah rusak. Sebagai gantinya, segera cari bantuan medis darurat.

Setelah kulit bersih, oleskan krim antibiotik yang dijual bebas untuk mencegah infeksi. Tutupi luka tusukan dengan perban. Anda harus mengganti perban setiap hari atau jika perban menjadi basah atau kotor. Periksa tanda-tanda infeksi, seperti:

  • kemerahan
  • Keluar cairan, seperti nanah, dari lokasi luka
  • kehangatan atau pembengkakan di sekitarnya

Kapan luka iris atau luka tusuk membutuhkan pertolongan darurat?

Meskipun sebagian besar luka iris dan luka tusuk yang kecil akan sembuh dengan perawatan di rumah, pada beberapa kasus, luka tusuk dan luka iris harus menerima perhatian medis segera. Segera cari perawatan medis darurat jika Anda melihat salah satu dari tanda-tanda berikut:

  • perdarahan berat, muncrat, atau tidak berhenti setelah 10 menit diberikan tekanan
  • Perasaan dan fungsi terganggu di area luka
  • otot, tendon, atau tulang yang terekspos

Hubungi dokter Anda segera jika:

  • Terdapat kotoran yang tertanam pada luka
  • Luka terjadi karena gigitan
  • Anda belum pernah mendapatkan suntikan tetanus dalam 10 tahun
  • Anda menginjak suatu benda, seperti paku
  • luka terjadi karena kail ikan
  • luka menunjukkan gejala infeksi, seperti pembengkakan di sekitar lokasi, rasa sakit berdenyut, atau terdapat cairan yang merembes dari luka

Dokter Anda mungkin akan menyarankan Anda untuk mendapatkan vaksin tetanus.

Komplikasi luka iris dan luka tusuk

Kemungkinan komplikasi dari luka iris dan luka tusuk meliputi:

Mencegah luka iris dan dan luka tusuk

Mencegah luka iris dan luka tusuk dapat dilakukan dengan mengambil langkah-langkah berikut untuk memastikan keamanan fisik Anda:

  • Jangan bermain olahraga tanpa menggunakan alat pelindung yang tepat.
  • Kenakan sepatu dan pastikan solnya kokoh dan tidak bisa tertusuk oleh paku.
  • Jangan menggunakan mesin atau alat berat tanpa memakai peralatan dan sepatu keselamatan yang layak.
  • Jika terjadi kecelakaan, segera bersihkan benda-benda yang dapat menyebabkan cedera, seperti pecahan kaca.
  • Keringkan permukaan yang licin, sebelum berlari atau berjalan di atas permukaan tersebut.

3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app