Ketahui Apa Itu Neuropati Optik Toksik

Penggunaan obat sistemik dalam dosis tinggi atau untuk jangka waktu lama juga menjadi pemicu resiko gangguan ini. Diketahui bahwa terjadinya penyakit ini tergantung pada dosis dan durasi pengobatan.
Dipublish tanggal: Agu 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Ketahui Apa Itu Neuropati Optik Toksik

Neuropati optik toksik adalah suatu gangguan dan sindrom yang ditandai dengan kerusakan bundel papillomakula dalam saraf optik, skotoma sentral atau cecocentral, dan pengurangan penglihatan warna. 

Neuropati optik toksik mengacu pada gangguan penglihatan karena kerusakan saraf optik yang disebabkan oleh toksin.

Apa saja faktor resiko terjadinya neuropati optik toksik?

Defisit nutrisi, termasuk vitamin tiamin (B1), riboflavin (B2), niasin (B3), piridoksin (B6), cobalamin (B12), asam folat, dan protein dengan asam amino yang mengandung sulfur yang dapat memicu atau meningkatkan neuropati optik toksik.

Neuropati optik toksik akibat obat-obatan

Penggunaan obat sistemik dalam dosis tinggi atau untuk jangka waktu lama juga menjadi pemicu resiko gangguan ini.  Diketahui bahwa terjadinya penyakit ini tergantung pada dosis dan durasi pengobatan.

Obat-obatan seperti:

  • antituberkulosis (etambutol dan isoniazid),
  • agen antimikroba (linezolid, ciprofloxacin, cimetidine, dan chloramphenicol), obat antiepilepsi (vigabatrin),
  • disulfiram (untuk alkoholisme kronis)
  • hidrokuinolon terhalogenasi (amebicidal),
  • antimetabolit ( metotreksat, cisplatin, carboplatin, vincristine dan cyclosporin),
  • tamoxifen dan
  • sildenafil

Paparan zat beracun di lingkungan dimana memicu pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal atau penyakit hati berisiko dengan zat-zat tertentu.

Peran serta penyakit ini masih belum diketahui. Namun, secara umum dalam kebanyakan kasus, penyebab neuropati toksik merusak pasokan atau metabolisme pembuluh darah jaringan. 

Selain itu, karakteristik yang dimiliki oleh beberapa toksin ini menimbulkan cedera mitokondria dan ketidakseimbangan homeostasis radikal bebas intraseluler dan ekstraseluler.

Gejala neuropati optik toksik

Kondisi yang sering muncul berupa penurunan visual yang simetris tanpa rasa nyeri, cenderung progresif, bilateral, dengan kerusakan pada saraf optik.

Dischromatopsia, perubahan penglihatan warna yang seringkali merupakan gejala pertama. Beberapa pasien mengakui bahwa adanya warna-warna tertentu, terutama merah, keruh, memiliki kehilangan persepsi warna secara umum. Hilangnya penglihatan warna ini tidak sebanding dengan penurunan penglihatan.

Gejala lainnya yang berpengaruh antara ain:

  • Kehilangan ketajaman visual pusat atau paracentral
  • Penurunan kontras
  • Kehilangan persepsi warna secara umum, terutama merah
  • Fotofobia
  • Sulit melihat saat gelap
  • Muncul bayangan hitam pada bagian tengah saat sedang melihat
  • Kebutaan

Diagnosis dan pemeriksaan pada neuropati optik toksik

1. Visual Field Examination

Evaluasi bidang visual  statis (Humphrey) atau kinetik (Goldman), sangat penting dalam evaluasi setiap pasien yang diduga memiliki neuropati optik toksik. Skotoma sentral atau cecocentral dengan pengawetan bidang perifer merupakan ciri khas dari neuropati optik.

2. Neuroimaging dalam neuropati optik toksik / nutrisi

Meskipun studi pencitraan menghasilkan hasil normal dalam neuropati optik toksik, indikasi neuroimaging harus dilakukan untuk menentukan diagnsosi. Pemeriksaan yang paling tepat adalah pencitraan resonansi magnetik (MRI) dari saraf optik dan kiasme dengan dan tanpa peningkatan gadolinium.

Penanganan neuropati optik toksik

1. Menghentikan pengobatan

Beberapa faktor resiko yang diakibatkan oleh pengobatan dengan dosis dan jangka aktu tertentu perlu diperhatikan. Pembatasan dan pemberhentian pengobatan dapat menjadi jalan keluar untuk mengatasi perburukan gejala.

2. Perbaikan nutrisi

Perbaikan nutrisi jelas adalah kunci dalam pengobatan Neuropati, karena kekurangan nutrisi makann adalah tindakan pertama yang umum pada pasien ini. Diet seimbang, yang tinggi protein, juga harus dilengkapi dengan vitamin B-kompleks. 

Pemberian tiamin dapat berkontribusi untuk pemulihan, bahkan pada pasien yang terus mengonsumsi alkohol atau tembakau.

3. Injeksi hidroksikobalamin

Suntikan hidroksikobalamin telah berhasil mengobati pasien dengan ambliopia tembakau, bahkan ketika masih dalam pengaruh merokok.

Pasien dengan neuropati optik toksik / nutrisi harus diamati pada awalnya setiap 4-6 minggu dan kemudian, tergantung pada pemulihan mereka, setiap 6-12 bulan. Ketajaman visual pasien, pupil, saraf optik, penglihatan warna, dan bidang visual harus dinilai pada setiap kunjungan.

Penglihatan secara bertahap pulih ke normal selama beberapa minggu, meskipun mungkin butuh berbulan-bulan untuk pemulihan penuh dan selalu ada risiko defisit penglihatan residual permanen. Ketajaman visual biasanya pulih sebelum penglihatan warna, kebalikan dari apa yang terjadi pada awal proses penyakit.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Toxic/Nutritional Optic Neuropathy Treatment & Management: Medical Care, Consultations, Diet. Medscape. (https://emedicine.medscape.com/article/1217661-treatment)
Sharma, Pradeep & Reena, Sharma. (2011). Toxic optic neuropathy. Indian journal of ophthalmology. 59. 137-41. 10.4103/0301-4738.77035.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/50196309_Toxic_optic_neuropathy)
Optic Neuritis Causes, Treatment, Diagnosis & Symptoms. MedicineNet. (https://www.medicinenet.com/optic_neuritis/article.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Sering Kesemutan? Ini Penyebabnya
Sering Kesemutan? Ini Penyebabnya

Dalam kasus seperti ini, kesemutan mungkin merupakan tanda kerusakan saraf, yang dapat disebabkan oleh berbagai penyebab cedera traumatik atau cedera stres berulang, infeksi bakteri atau virus, paparan racun, dan penyakit sistemik seperti diabetes.

Buka di app