HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Amblyopia - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mei 2, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Penyakit mata malas, juga dikenal sebagai ambliopia. Kondisi ini sering terjadi pada anak usia dini, di mana penglihatan pada salah satu mata tidak berkembang sebagaimana mestinya.

Ketika seorang pasien mengalami amblyopia, otak lebih fokus pada satu mata dan mengabaikan mata yang lain, sehingga mata yang lainnya menjadi "malas". Jika mata yang malas tidak distimulasi dengan baik, sel-sel saraf yang berperan sebagai saraf penglihatan tidak dapat matang secara normal.

Di Amerika Serikat, ambliopia terjadi pada sekitar 2 persen anak-anak. Kondisi ini adalah penyebab paling umum kebutaan sebagian atau total pada satu mata di AS.

Istilah "mata malas" sebenarnya kurang tepat, karena mata sesungguhnya tidak malas. Karena hal ini disebabkan oleh masalah pada perkembangan saraf yang menghubungkan mata ke otak, bukan masalah pada mata itu sendiri.

Apa Faktor Penyebab Terjadinya Mata Malas?

Mata malas berhubungan dengan masalah perkembangan di otak. Dalam hal ini, jalur saraf di otak yang memproses penglihatan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.  

Sejumlah kondisi dan faktor dapat memicu terjadinya kelainan pada otak sehingga menyebabkan seseorang hanya mengandalkan satu mata. Faktor risiko yang dapat memicu terjadinya kelainan pada otak meliputi:

  • strabismus atau mata juling
  • genetika, atau riwayat keluarga yang menderita mata malas
  • tingkat penglihatan yang berbeda pada kedua mata
  • kerusakan pada salah satu mata akibat trauma
  • terkulainya salah satu kelopak mata
  • kekurangan vitamin A
  • ulkus atau bekas luka pada kornea mata
  • riwayat menjalani operasi mata
  • gangguan penglihatan, seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme
  • glaukoma, yang merupakan tekanan tinggi pada bola mata yang dapat menyebabkan masalah penglihatan dan kebutaan.
  • mata yang kurang digunakan menjadi lebih lemah atau "malas" seiring berjalannya waktu.

Gejala Mata Malas

Gejala mata malas umumnya sulit dideteksi. Anda mungkin baru menyadari jika Anda mengalami kondisi ini, hingga muncul gejala yang cukup parah. Tanda dan gejala mata malas, meliputi:

  • kecenderungan untuk menabrak benda pada satu sisi
  • bola mata yang bergerak ke dalam atau ke luar
  • kedua mata yang tampak tidak simetris
  • persepsi yang buruk
  • mengalami gangguan penglihatan ganda
  • sering memicingkan mata

Apa Upaya Pencegahan Penyakit Mata Malas yang Dapat Dilakukan?

Seringkali penyakit mata malas tidak terdeteksi hingga menyebabkan komplikasi permanen. Inilah sebabnya mengapa bayi dan anak-anak perlu melakukan pemeriksaan mata secara rutin.

American Academy of Ophthalmology merekomendasikan agar anak melakukan pemeriksaan mata pada waktu-waktu berikut:

  • Sebelum anak berusia 3 bulan
  • Antara usia 6 bulan dan 1 tahun
  • Pada usia 3 tahun
  • Pada usia 5 tahun

Jika Anda melihat kemungkinan bahwa anak Anda menderita penyakit “mata malas,” segera periksakan anak Anda. Anak-anak dengan anggota keluarga yang menderita amblyopia berisiko lebih tinggi untuk memiliki kondisi ini di kemudian hari.

Bagaimana Penanganan Mata Malas?

Diagnosa

Mata malas biasanya hanya terjadi pada satu mata. Ketika pertama kali terjadi, orang tua dan anak-anak seringkali tidak menyadari kondisinya. Oleh karena itu, Anda harus memeriksakan anak Anda jika, anak Anda berisiko atau menunjukan tanda-tanda mengalami penyakit mata malas. 

Dokter mata biasanya dapat melakukan pemeriksaan mata standar untuk menilai penglihatan di kedua mata. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan serangkaian tes, seperti:

  • pemeriksaan visus
  • pemeriksaan lapang pandang
  • pemeriksaan gerak bola mata
  • pemeriksaan bilik mata depan

Namun untuk sebagian besar kasus penyakit mata malas, diagnosa mata malas dapat ditegakkan hanya dengan pemeriksaan mata secara visual.

Pengobatan

Pengobatan berfokus pada mengobati kondisi mendasar yang menyebabkan terjadinya mata malas. Dengan kata lain, Anda perlu membantu mata yang rusak agar dapat berkembang secara normal. 

Langkah-langkah perawatan dini sederhana dapat dilakukan dengan penggunaan kacamata, lensa kontak, penutup mata, tetes mata, atau terapi penglihatan. Semakin dini Anda mendapatkan perawatan, semakin baik hasilnya.

Kacamata / Lensa Kontak

Jika Anda memiliki mata malas karena rabun dekat, rabun jauh, atau astigmatisme pada salah satu mata, kacamata korektif atau lensa kontak dapat membantu menyelesaikan masalah.

Penutup mata

Mengenakan penutup pada mata yang normal, dapat membantu memperkuat mata yang lebih lemah. Dokter akan menyarankan untuk menggunakan penutup mata satu hingga dua jam sehari, tergantung pada seberapa parah gejala mata malas yang terjadi. Penggunaan penutup mata dapat membantu mengembangkan area otak yang bertanggung jawab pada indera penglihatan.

Obat tetes mata

Seperti halnya penggunaan penutup mata, Obat tetes mata dapat digunakan sekali atau dua kali sehari untuk mengurangi kemampuan melihat pada mata yang sehat.

Operasi

Jika Anda menderita strabismus atau mata juling yang mengarah ke arah yang berlawanan, Anda mungkin memerlukan operasi untuk memperbaiki otot-otot mata.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app