Kenali Bahaya Vape, Rokok Elektrik Perusak Paru-Paru

Bahaya rokok elektrik ini juga dibuktikan para peneliti, bahwa kandungan zat aditif pada vape menghasilkan efek peradangan paru-paru yang serupa atau bahkan lebih buruk ketimbang rokok konvensional.
Dipublish tanggal: Jun 18, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 2 menit
Kenali Bahaya Vape, Rokok Elektrik Perusak Paru-Paru

Semakin berkembangnya zaman ada hal positif dan negatif dengan munculnya banyak inovasi elektronik. Bahkan rokok pun ada yang berbentuk elektronik atau disebut vape. Rokok ini dianggap lebih aman dibanding rokok konvensional. 

Meski harganya lebih melangit, sebenarnya vape juga memiliki bahaya yang mengancam Anda.

1. Peradangan paru-paru

Sama halnya dengan rokok tembakau, rokok elektrik ini juga merusak kesehatan dan fungsi paru-paru. Liquid vape juga mengandung zat nikotin yang bisa menyebabkan peradangan (inflamasi) paru-paru. Organ pernapasan ini tidak bisa menangkal serangan benda asing masuk.

Bahaya rokok elektrik ini juga dibuktikan para peneliti, bahwa kandungan zat aditif pada vape menghasilkan efek peradangan paru-paru yang serupa atau bahkan lebih buruk ketimbang rokok konvensional. Nikotin juga berpotensi merusak fungsi dari organ tubuh vital lainnya.

Ketika nikotin sudah terserap dalam tubuh dan menyebar ke aliran darah, maka akan memicu kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon adrenalin. Sehingga terjadi peningkatan tekanan darah yang mengakibatkan percepatan detak jantung dan pernapasan. Semakin lama akan merusak fungsi otak.

2. Menurunkan sistem imunitas tubuh

Beberapa ahli telah melakukan penelitian yang dilakukan pada perokok aktif, pengguna vape, dan bukan perokok. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa perokok aktif dan pengguna vape sama-sama menunjukkan tanda-tanda berkurangnya aktivitas kurang lebih 594 gen yang mendukung sistem imunitas tubuh. 

Hal ini membuktikan kalau vape juga berbahaya.

3. Risiko penyakit pneumonia lipoid

Kasus wanita yang terkena pneumonia lipois saat baru saja menjadi pengguna vape pun sudah ada. Hal ini disebabkan reaksi peradangan terhadap keberadaan zat lipid yang ada di paru-paru atau timbunan lemak di jaringan paru-paru. 

Gejala ini disebabkan minyak berbasis gliserin yang ada dalam vape. Setelah berhenti maka pernapasan akan mulai membaik.

4. Kerusakan otak

Nikotin yang diisap secara terus-menerus menimbulkan peningkatan dopamine yang membuat perasaan senang. Sehingga lama kelamaan hal ini bisa menyebabkan hal buruk terhadap kinerja otak sebagai organ yang menghasilkan dopamine tersebut. 

Otak akan semakin berkurang fungsinya sehingga bisa menyebabkan kerusakan pada saraf-saraf di otak kanan dan kiri.

5. Bayi cacat kraniofasial

Penelitian lain menyebutkan bahwa asap vape bahaya bagi tumbuh kembang janin dan berisiko bayi lahir dengan keadaan cacat. 

Kandungan nikotin dan propilena glukol pada vape dapat mengganggu sel-sel rahim sehingga mengakibatkan kondisi bayi mengalami cacar kraniofasial atau jenis cacar yang terjadi pada jaringan tubuh seperti gigi, kulit, tulang, dan kelenjar.

6. Kanker paru-paru

Tidak hanya merokok tradisional yang bisa terjangkit kanker, menghisap vape juga memiliki risiko terkena kanker paru-paru. Memang mulanya Anda akan merasakan sesak napas karena asap nikotin dalam vape yang sudah dihirup setiap hari. 

Namun jika hal ini berlangsung secara terus-menerus, maka Anda bisa memiliki risiko terkena kanker paru-paru.

Sel kanker akan tumbuh di dalam paru-paru. Fungsi paru-paru akan menurun seiring dengan fungsi organ-organ vital lainnya sehingga menyebabkan tubuh Anda tidak lagi kuat terhadap penyakit biasa bahkan kanker. 

Terlebih jika Anda tinggal satu rumah dengan perokok vape aktif dan menghirup asap nikotin setiap hari.

Jika Anda sedang mengandung, maka sebaiknya hindari penggunaan vape maupun rokok tradisional. Meski dianggap lebih aman, vape ternyata memiliki tingkat bahaya yang sama karena memiliki kandungan yang berbahaya.

 Anda dan keluarga sebaiknya tidak menggunakan rokok elektrik ini. Selain bisa menghemat budget, juga peduli terhadap kesehatan keluarga.

 


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
What Do We Know About E-cigarettes?. American Cancer Society. (https://www.cancer.org/cancer/cancer-causes/tobacco-and-cancer/e-cigarettes.html)
Vaping: Dangerous, Available & Addicting. HealthyChildren.org. (https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/teen/substance-abuse/Pages/E-cigarettes.aspx)
Is vaping bad for you?. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/327374)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app