Katarak Senilis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 31, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 4 menit

Apakah Katarak Senilis?

Seiring dengan bertambahnya usia, masalah kesehatan sudah pasti tidak terelakan lagi. Dari masalah pegal linu, nyeri otot, hingga masalah yang lebih serius seperti stroke sangat mungkin terjadi pada orang tua. Salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia adalah gangguan penglihatan

Katarak adalah suatu kondisi dimana terjadinya perubahan lensa mata yang menyebabkan lensa menjadi kurang transparan dan pada akhirnya menyebabkan penglihatan seperti berawan atau berkabut.  Seiring waktu, katarak dapat berkembang membentuk bercak yang lebih lebar dan pekat, sehingga mulai menutupi lensa mata sepenuhnya, dan mengakibatkan penglihatan terganggu secara total.

Katarak seringkali terjadi ketika usia seseorang mulai bertambah. Pada banyak kasus, katarak berhubungan dengan penuaan, katarak sangat umum terjadi pada orang tua berusia diatas 50 tahun. Katarak yang berhubungan dengan penuaan disebut dengan katarak senilis. Di Indonesia sendiri, penyakit katarak termasuk kedalam salah satu penyakit mata yang paling banyak menyebabkan kebutaan.

Hal tersebut diperkuat berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Indonesia (Depkes) bahwa 1,5 juta orang Indonesia mengalami kebutaan karena katarak dan rata – rata katarak diderita oleh orang dengan usia diantara 40 – 55 tahun. Bahkan, dari data statistik lebih dari 90% orang berusia di atas 65 tahun menderita katarak, sekitar 55% orang berusia 75 – 85 tahun daya penglihatannya berkurang akibat katarak.

Apa Penyebab Katarak Senilis?

Penyebab Katarak Senilis

Banyak penelitian telah dilakukan selama bertahun-tahun untuk menemukan penyebab katarak senilis dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang bertanggung jawab dalam menyebabkan katarak senilis. 

Beberapa penyebab yang ditemukan termasuk kondisi lingkungan, penyakit sistemik, diet, usia, dan paparan sinar UV. Katarak terkait usia adalah penyakit multifaktorial dengan berbagai faktor risiko yang terkait dengan masing-masing jenis katarak senilis. Katarak juga berhubungan erat dengan diabetes dan konsumsi obat-obatan. Katarak juga berhubungan dengan merokok. Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dalam jangka lama dapat meningkatkan risiko terjadinya katarak. 

Selain hal-hal di atas, penyebab tambahan terjadinya katarak senilis adalah sebagai berikut:

  • Paparan jangka panjang terhadap sinar UV
  • Radiasi gelombang mikro
  • Kekurangan yodium
  • Faktor keturunan
  • Cedera mata dan trauma fisik
  • Alergi mata
  • Penggunaan kortikosteroid dan obat-obatan jangka panjang yang mengandung Quetiapine
  • Hipertensi
  • Diabetes
  • Merokok
  • Kegemukan

Gejala Katarak Senilis?

Pemeriksaan mata rutin dapat mendeteksi adanya tanda-tanda bahwa lensa menjadi buram dan katarak akan terjadi. Meskipun belum ada gejala yang ditimbulkan yang mengarah pada katarak, ini adalah cara yang efektif untuk mendeteksi sejak dini dan mendapatkan pengobatan dini. Gejala umum katarak adalah sebagai berikut:

  • Silau. Silau adalah salah satu gangguan penglihatan paling awal pada pasien yang menderita katarak. Silau berhubungan dengan mata yang terlalu sensitif dalam menerima cahaya terang, seperti sinar matahari atau lampu kendaraan. Tergantung pada lokasi dan ukuran bercak pada lensa, beberapa pasien akan mengalami lebih banyak silau dibanding yang lain
  • Poliopia uniokuler. Gejala ini didefinisikan sebagai penglihatan ganda dan juga merupakan salah satu gejala awal penyakit ini. Refraksi lensa yang tidak teratur karena indeks bias variabel mengakibatkan terjadinya gejala ini
  • Halo berwarna. Seperti melihat pelangi di dalam mata. Pasien sering merasakan gejala ini sebagai pecahnya cahaya putih menjadi spektrum berwarna karena adanya tetesan air di lensa
  • Bintik hitam di depan mata. Bintik-bintik ini terlihat karena adanya bercak yang menghalangi lensa, sehingga kemungkinan cahaya juga tidak dapat menembus bercak ini dan menimbulkan penampakan bercak hitam pada pengelihatan
  • Kehilangan penglihatan. Katarak senilis sering menyebabkan kerusakan pengelihatan. Gejala ini tidak menimbulkan rasa sakit dan berkembang secara bertahap seiring bertambahnya usia. Pasien yang mengalami katarak dengan bercak kekeruhan dibagian tengah, mereka akan memiliki kehilangan penglihatan yang lebih baik ketika pupil melebar karena cahaya redup di malam hari. Pasien dengan kekeruhan periferal (di pinggir)akan memiliki penglihatan yang lebih baik pada siang hari ketika pupil mengecil.

Selain itu, katarak senilis dapat menyebabkan komplikasi serius lainnya, termasuk: 

  • Uveitis Phacoanaphylactic: Biasanya terjadi antara satu hari dan dua minggu setelah pembedahan untuk mengobati katarak dilakukan. Gejala komplikasi ini mungkin termasuk sensitivitas berat terhadap cahaya, nyeri, penglihatan menurun, mata kemerahan dan muncul bercak hitam pada pengelihatan
  • Lens-induced glaucoma:gt;Glaukoma adalah suatu keadaan dimana tekanan pada bola mata meningkat. Saat seorang mengalami katarak, makan lensa mata menebal dan berisiko untuk menghalangi sirkulasi cairan yang terjadi pada bola mata. Jika sirkulasi cairan ini terhambat, maka berisiko untuk menyebabkan tekanan pada bola mata meningkat dan menyebabkan glaukoma
  • Subluksasi atau dislokasi lensa

Pengobatan Katarak Senilis

Untuk menegaka suatu diagnosa, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat penyakit penderita. Pemeriksaan penunjang juga akan dilakukan untuk membantu menegakan diagnosa, meliputi:

  • Pemeriksaan retina mata- Penderita akan diberikan obat tetes mata untuk memperbesar pupil, kemudian dokter akan memeriksa kondisi retina mata Anda.
  • Pemeriksaan ketajaman penglihatan - Penderita akan diminta untuk membaca huruf dalam jarak 6 meter dan menggunakan satu mata saat membaca. 
  • Tes slit-lamp - Untuk mendeteksi apabila ada kelainan pada mata

Pengobatan untuk katarak senilis harus segera diberikan untuk mencegah terjadinya komplikasi serius. Aldose reductase inhibitor telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mencegah katarak pada percobaan yang dilakukan pada hewan. Seberapa efektif perawatan medis ini untuk manusia masih harus diteliti lebih lanjut.

Saat ini pengobatan katarak senilis dapat dilakukan dengan ekstraksi lensa bedah . Phacoemulsification modern adalah prosedur yang biasa dilakukan untuk mengobati katarak. Hasil operasi ini dapat menimbulkan risiko pengelihatan yang lebih buruk jika faktor-faktor berikut muncul, seperti komplikasi pasca operasi jangka pendek, komplikasi bedah, komorbiditas okular, dan operasi kompleks.

Karena katarak senilis berkembang seiring dengan usia, maka katarak senilis adalah penyakit yang berkembang dengan lambat. Operasi dilakukan untuk mengatasi kondisi ini dengan tingkat keberhasilan sebesar 90%.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app