Jangan Terlalu Sering Menggunakan Sabun Sirih, Mengapa?

Dipublish tanggal: Jul 18, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Jangan Terlalu Sering Menggunakan Sabun Sirih, Mengapa?

Di India daun sirih memiliki peran penting sejak budaya nenek moyang. Daun ini digunakan di India sejak 400 sebelum Masehi. 

Menurut buku kuno Ayurveda, Charaka, Sushruta Samhitas, dan Kashyapa Bhojanakalpa praktek mengunyah sirih setelah makan menjadi kebiasaan di antara 75 hingga 300 setelah Masehi. 

Pada abad ke tiga belas, penjelajah Eropa Marco Polo mencatat mengunyah sirih dilakukan oleh raja dan cendekiawan.

Manfaat sirih telah digambarkan pada buku nenek moyang Ayuverda. Penggunaan daun sirih telah diketahui selama berabad-abad untuk properti kuratif. 

Pada legenda Cina obat daun sirih digunakan untuk perawatan beragam gangguan dan diklaim untuk detoksifikasi, antioksidan dan antimutasi. 

Terdapat sejumlah penelitian pada daun sirih, dimana ekstrak daun dan dikeringkan dan komponen murni ditemukan untuk memainkan peran kebersihan oral dan beberapa fungsi lain yaitu antidiabetes, kardiovaskuler, anti peradangan dan sebagainya.

Membersihkan vagina dengan sabun sirih, selain membuat daerah tersebut terasa segar juga dapat menghilangkan bau kurang sedap pada daerah kewanitaan Anda. Sabun yang mengandung daun sirih sering digunakan untuk membersihkan vagina baik saat menstruasi maupun tidak.

Aroma Vagina

Beberapa wanita yang menggunakan sabun sirih untuk membersihkan daerah kewanitaan mendapatkan daerah kewanitaan terasa kesat dan bersih. 

Beberapa iklan sabun sirih bahkan mengklaim dapat juga membuat daerah kewanitaan Anda menjadi wangi. Hal inilah yang membuat banyak wanita tertarik untuk menggunakannya.

Faktanya setiap wanita normalnya memiliki aroma vagina yang berbeda-beda. Jadi Anda tidak perlu terlalu khawatir. Anda sebaiknya mulai khawatir jika daerah kewanitaan Anda mengeluarkan aroma yang amis dan tajam. Hal ini bisa jadi merupakan gejala dari masalah kesehatan. 

Sebaiknya segera temui dokter jika hal tersebut diikuti dengan munculnya flek yang abnormal, terasa gatal dan terdapat sensasi panas dan muncul tanda adanya iritasi. 

Normalnya di dalam vagina terdapat bakteri laktobasilus yang berguna untuk menjaga kadar keasaman vagina yang berada diantara 3,8 hingga 4,5. Dengan kadar keasaman yang normal vagina terbebas dari infeksi bakteri patogen.

Perlukah membersihkan Vagina dengan Sabun Sirih?

Membersihkan daerah intim dengan sabun sirih sebenarnya tidak diperlukan. Karena penggunaan yang tidak tepat justru beresiko pada terjadinya ketidakseimbangan pH sehingga berpengaruh pada jumlah laktobasilus yang sehat dan meningkatnya peluang terjadi infeksi.

Penggunaan sabun sirih untuk membersihkan vagina tidak dianjurkan untuk dilakukan setiap hari. 

Anda sebaiknya menggunakan sabun sirih pada saat-saat tertentu seperti saat mengalami keputihan yang cukup mengganggu dan saat menstruasi. 

Sebaiknya tidak menggunakan sabun sirih jika terdapat luka pada vagina dan hanya digunakan mencuci bagian luar vagina. 

Jika Anda memiliki kulit sensitif, sabun sirih yang juga mengandung parfum cenderung menyebabkan iritasi. Sebaiknya Anda menggunakan sabun sirih yang tidak mengandung parfum untuk amannya.

Cara membersihkan dengan Sabun Sirih

Gunakan sabun pembersih vagina pada saat-saat tertentu saja dan tidak setiap hari. Selain itu gunakan sabun ini untuk membersihkan bagian luar daerah kewanitaan Anda. Sebaiknya Anda tidak menggunakan sabun ini untuk membersihkan bagian dalam vagina. 

Tujuan dari membersihkan vagina adalah agar daerah tersebut tetap lembab dan terhindar dari infeksi jamur. Agar tidak terjadi iritasi pada vagina sebaiknya tidak menggunakan pakaian yang terlalu ketat, produk yang mengandung parfum seperti sabun pembersih area kewanitaan dan pembalut. 

Agar terhindar dari masuknya kuman dari anus ke vagina, bersihkan vagina dari arah depan ke belakang. Kemudian ganti pembalut minimal 2 sampai 3 kali saat Anda menstruasi.

Cara membersihkan Vagina yang Benar

Menurut ahli kesehatan dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), Anda sebaiknya menghindari penggunaan pembersih vagina yang mengandung sabun seperti sabun sirih. Biarkan vagina Anda memiliki aroma normal. 

Namun bila Anda mencurigai terjadi infeksi yang ditandai dengan aroma tak sedap yang cukup tajam. Sebaiknya segera periksakan ke dokter jika hal ini terjadi pada Anda.

Anda dapat mengatur agar aroma vagina tidak mengganggu dengan dengan mengontrol jumlah bakteri dengan alami. Bersihkan daerah kewanitaan cukup dengan air hangat ketika Anda mandi. 

Sebaiknya Anda tidak menggunakan sabun dengan parfum dan berbahan kimia yang cukup keras untuk membersihkan vagina. Hal tersebut dapat mengganggu tingkat keasaman dan membunuh bakteri baik yang seharusnya ada di dalam vagina.

Namun jika Anda merasa perlu untuk menggunakan pembersih daerah intim untuk mengurangi jamur, bakteri atau parasit penyebab infeksi pilih pembersih yang mengandung povidone iodine

Hanya gunakan untuk membersihkan bagian luar vagina. Bersihkan vagina dengan arah dari depan ke belakang. 

Hal ini dilakukan agar bakteri dari anus tidak menyebar ke vagina atau kandung kemih. Selalu keringkan daerah kewanitaan setelah buang air dan sebelum menggunakan pakaian dalam.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vandenburg T, et al. (2016). ‘Basically, it’s sorcery for your vagina’: unpacking Western representations of vaginal steaming. DOI: (https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/13691058.2016.1237674)
Thorp J, et al. (2008). Alteration in vaginal microflora, douching prior to pregnancy, and preterm birth. DOI: (https://dx.doi.org/10.1111%2Fj.1365-3016.2008.00970.x)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app