Jangan Menyerah! Coba 5 Tips Ini untuk Mencegah Sakit Perut Saat Lari

Dipublish tanggal: Jul 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Jangan Menyerah! Coba 5 Tips Ini untuk Mencegah Sakit Perut Saat Lari

Bagi Sebagian Besar Orang, Setiap kali mereka berlari mereka akan mengalami kram perut. Pertanyaannya adalah apa yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kram perut saat berlari, dan apa yang bisa saya lakukan untuk menghentikan rasa sakit atau mengurangi kram, saat gejalanya muncul?

Penyebab terjadinya kram perut masih menjadi misteri besar bagi para ahli dan dokter mengenai apa penyebab sesungguhnya dari kram perut. Para ahli memiliki teori bahwa kram perut umumnya disebabkan oleh tekanan yang dihasilkan saat berlari yang memantul di dalam dinding perut. 

Pada dasarnya, perut dan organ-organ lain seperti limpa dan hati saling bertabrakan ketika kaki Anda menyentuh tanah sehingga menyebabkan jaringan ikat meregang pada saraf dan menyebabkan rasa sakit. 

Jaringan ikat ini juga melekat pada diafragma yang membantu pernapasan. Nyeri ini akibat kram perut biasanya muncul di sisi kanan, tepat di bawah tulang rusuk. Olahraga seperti menunggang kuda, berlari, dan sit-up adalah penyebab utama dari terjadinya kram perut.

Berlari dengan kram perut bukan merupakan sesuatu yang menyenangkan, tetapi ada cara untuk mengurangi atau mengatasi rasa sakit yang disebabkan oleh kram perut atau bahkan mencegah timbulnya kram perut. Berikut adalah 5 tips yang dapat Anda gunakan untuk mencegah terjadinya kram perut saat berlari.

1) Jangan Berlari dengan Perut Penuh

Anda tidak boleh minum banyak air atau makan 2-4 jam sebelum berolahraga. Anda dapat minum 2 hingga 3 teguk air saat latihan, tetapi disarankan untuk tidak menghabiskan sebotol penuh air di tengah-tengah sesi berlari. 

2) Atur Kecepatan Langkah dan Lakukan Pernafasan Dalam

Kurangi langkah cepat selama beberapa menit dan lanjutkan teknik pernafasan selama berlari. Irama pernafasan yang sering digunakan saat berlari adalah tiga langkah saat menarik nafas dan dua langkah saat menghembuskannya. 

Dengan memperlambat langkah Anda akan memungkinkan Anda untuk mengikuti pola itu. Saat Anda meningkatkan kecepatan mendekati maksimum, akan lebih sulit bagi Anda untuk mempertahankan pola pernafasan. 

Namun, Anda dapat mengatasinya jika Anda berfokus pada pola pernapasan dengan mendorong perut ke arah luar dan menarik nafas dalam dan menghembuskan nafas secara rileks.

3) Melakukan Peregangan

Lakukan peregangan sebelum berlari dengan melakukan peregangan tubuh bagian samping. Salah satu cara terbaik untuk meregangkan area ini adalah dengan mengangkat lengan di atas kepala dan bersandar ke kiri dan kanan di pinggang.

4) Lakukan Latihan Punggung bawah dan Perut

Lakukan lebih banyak latihan punggung bawah dan perut. Memiliki otot perut yang kuat akan membantu mencegah munculnya kram perut. 

5) Hidrasi

Apakah Anda melewatkan minum cairan selama berlari karena Anda khawatir itu akan menyebabkan kram. Walaupun berlari dengan perut penuh dapat menyebabkan dehidrasi, sesungguhnya berlari dengan kondisi tubuh kekurangan cairan dapat memperburuk masalah perut.

Ketika Anda berolahraga pada tingkat yang intens, tubuh Anda akan mengalirkan darah dari perut untuk memasok otot Anda dengan darah teroksigenasi, sehingga sistem pencernaan akan mengalami kekurangan aliran darah dan dapat meningkatkan risiko timbulnya kram, muntah, dan diare.

Pastikan Kram Perut Tidak Dipicu Oleh Kondisi Medis Tertentu

Dalam beberapa kasus, kram perut dapat mengindikasikan sensitivitas atau intoleransi makanan, sindrom iritasi usus, penyakit seliaka, atau komplikasi pencernaan lainnya. Namun untuk memastikannya disarankan bagi Anda untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.

Memang benar bahwa kebanyakan kram pelari berhubungan dengan nutrisi, hidrasi, dan intensitas latihan, Namun jika rasa sakit yang Anda alami terus berlanjut, kemungkinan rasa sakit yang muncul dapat dikaitkan dengan kondisi kesehatan lainnya. 

Jika kondisi ini menetap, ada baiknya untuk mencatat kapan Anda mengalami rasa sakit, lokasi pada tubuh Anda merasakan rasa sakit, apa yang Anda makan hari itu, dan jenis aktivitas fisik apa yang baru saja Anda lakukan. 

Informasi-informasi tersebut dapat bermanfaat untuk diberitahukan kepada dokter Anda juga untuk memecahkan masalah yang Anda derita sehingga dokter dapat memberikan penanganan yang optimal.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Exercise-Related Transient Abdominal Pain (ETAP). National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4281377/)
Ask the Doctor: Lower Abdominal Pain When Running. Runner's World. (https://www.runnersworld.com/advanced/a20820912/ask-the-doctor-lower-abdominal-pain-when-running/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app