IUD, Alat Kontrasepsi Perlindungan Terbaik untuk Menunda Kehamilan

Dipublish tanggal: Jun 1, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
IUD, Alat Kontrasepsi Perlindungan Terbaik untuk Menunda Kehamilan

Alat kontrasepsi yang berlaku di Indonesia adalah hasil inovasi yang diciptakan para pakar kesehatan. Hal itu perlu dilakukan untuk menekan jumlah kelahiran dan bahkan kematian ibu dan bayi. Supaya perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia akan menjadi lebih seimbang.

Salah satu alat kontrasepsi yang memiliki cukup banyak peminatnya adalah IUD. Alat ini terbuat dari bahan plastik yang ditanam di dalam rahim. Kegunaan utamanya tentu saja sebagai pencegah kehamilan.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Birth Control (Kontrasepsi) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket birth control (kontrasepsi) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Terdapat dua jenis IUD yang sering digunakan, yakni IUD yang mampu mengeluarkan hormon progesteron dan IUD dengan lapisan tembaga di bagian tutupnya. Bentuk dari IUD itu sendiri adalah seperti huruf T, memiliki ukuran sebesar uang logam. Sehingga berperan mencegah sperma yang datang ke dalam rahim untuk membuahi sel telur.

IUD yang dilapisi hormon progesteron akan membuat dinding rahim menipis dan cairan serviks lebih kental. Sehingga kebanyakan kasus dapat menghentikan proses ovulasi dan menghentikan sperma untuk masuk ke bagian ovula.

Mencegah Proses Pembuahan

Perbandingan signifikan dalam proses pembuahan lebih sedikit terjadi di lapangan, dimana dari 100 pasangan yang memakai IUD hanya terjadi pada 1 pengguna IUD yang mengalami kehamilan. Sehingga alat kontrasepsi ini dianggap ampuh oleh sebagian besar wanita Indonesia.

Memastikan Kesehatan Rahim Sebelum Menggunakan IUD

Penggunaan alat kontrasepsi IUD oleh para ahli kesehatan hanya dapat dilakukan bagi Anda yang tidak memiliki penyakit atau infeksi di dalam rahim. Karena dikhawatirkan akan memperburuk kondisi tubuh Anda sendiri.

Karena pada dasarnya penggunaan IUD sebagai alat pencegah kehamilan bukan pencegah terhadap penyakit yang berkaitan dengan serviks atau rahim.

Masa Berlaku IUD

Terdapat perbedaan jarak yang cukup jauh antara IUD Progesteron dan IUD Tembaga. IUD dengan kandungan lapisan progesteron memiliki masa berlaku 3 sampai dengan 5 tahun. Sedangkan IUD dengan lapisan tembaga akan memiliki masa berlaku lebih lama, yakni dapat bertahan hingga sepuluh tahun lamanya.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Birth Control (Kontrasepsi) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket birth control (kontrasepsi) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Akan tetapi Anda tidak perlu khawatir jika dalam rentang waktu tersebut hendak menghentikan penggunaannya. Anda bisa meminta bantuan kepada bagian Ginekologis atau praktisi ahli yang bisa mencabut penggunaan IUD

Efek Samping IUD yang Mungkin Terjadi

Penggunaan berbagai alat atau obat yang bersifat alami maupun kimiawi selalu menimbulkan berbagai efek samping. Baik yang timbul secara signifikan atau hanya gejala saja. Hal itu juga berlaku pada penggunaan IUD, meskipun jarang ditemukan efek samping yang memperburuk kondisi tubuh, namun beberapa kasus telah ditemukan di lapangan. Seperti terjadinya masa menstruasi yang lebih singkat dengan jumlah yang lebih banyak, bahkan sampai terjadi kram di area serviks. Kemudian pada bulan pertama pemakaian IUD dapat menimbulkan pendarahan yang tidak teratur dan terjadinya gejala umum PMS, seperti timbulnya jerawat dan tingginya kadar hormon.

Cek Apakah Anda Bisa Memakai IUD?

Pada dasarnya alat kontrasepsi IUD dapat digunakan oleh semua perempuan sebagai langkah terbaik untuk mencegah kehamilan. Akan tetapi IUD tidak disarankan bagi Anda pemilik riwayat masalah dengan serviks, sedang hamil dan memiliki penyakit radang panggul. Penggunaan IUD sangat efektif oleh Anda yang berusia muda.

Karena masa berlakunya lebih lama, tidak memerlukan perawatan harian khusus, sehingga Anda dapat melakukan aktivitas seperti biasa. Tentu saja Anda akan berhasil mencegah kehamilan, tidak seperti penggunaan pil atau suntik yang terkadang lupa jadwal kontrasepsi ulangannya. Sehingga hal tersebut dapat memperbesar risiko timbulnya pembuahan pada rahim.

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
IUD vs. Pill: How to choose, features, and alternatives. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/314368)
Which IUDs are the best? Benefits, risks, and side effects. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/323230)
IUD (Intrauterine Device) Birth Control: Effectiveness & Side-Effects. WebMD. (https://www.webmd.com/sex/birth-control/iud-intrauterine-device#1)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app